Tren Olahraga Dorong Pertumbuhan Pasar Sepeda

NERACA

Jakarta – Olahraga bersepeda yang kini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat mendorong pasar sepeda terus meningkat. Sampai awal tahun 2012, penjualan sepeda pun terus terkerek naik.

Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) memprediksi, dalam tahun ini penjualan sepeda nasional berpotensi bakal mencapai 7,2 juta unit, atau naik sebesar 20% dari perkiraan penjualan tahun lalu yang hanya sebesar 6 juta unit.

Prihadi, Ketua Umum AIPI menuturkan, kenaikan permintaan berasal dari kota-kota besar di Indonesia. “Permintaan sepeda meningkat karena banyaknya acara fun bike,” ungkap Prihadi kepada Neraca, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Besarnya peluang pasar sepeda tersebut ternyata sduah dilirik produsen sepeda PT Dispoly Indonesia, pemegang merek sepeda Polygon. Ronny Liyanto, Direktur Pemasaran Dispoly Indonesia mengungkap, dalam tahun ini mereka akan meluncurkan sebanyak 55 model sepeda dengan 300 macam varian.

Diantara model sepeda baru yang akan meramaikan pasar sepeda itu antara lain, varian Helios 900 TTX, Cozmic RX 1.0, Xtrada 5.0, dan merek Cleo 4.0. Sepanjang tahun 2011 lalu, Dispoly Indonesia sudah meluncurkan 155 model baru dengan 347 varian.

Menurut Ronny, peluncuran produk baru itu untuk mengejar target penjualan perusahaan sebesar 910.000 unit atau naik 30% dari estimasi total penjualan Dispoly tahun 2011 sebesar 700.000 unit. Tahun 2011 lalu, Dispoly Indonesia mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 40% dari total penjualan tahun 2010 yang mencapai 500.000 unit.

Hal senada juga diungkapkan Siska Irawan dan Priambudi, staf toko sepeda di kawasan Pluit dan Mangga Dua. Sejak kampanye go green terus digaungkan, komunitas sepeda di Jakarta terus berkembang. Hal itu menimbulkan efek positif bagi penjualan sepeda.

Mereka mengakui, penjualan sepeda terus meningkat. Khususnya pada produk sepeda buatan China, pasalnya harganya lebih terjangkau dan designnya yang variatif.

"Yang cukup bersaing adalah model sepeda lipat, sepeda mini, dan sepeda elektrik. Kalau sepeda gunung, pecintanya cukup fanatik, sehingga yang laku hanya merk-merk yang memang sudah dikenal," tutur Siska jujur. Sedangkan bagi para bikers baru yang memanfaatkan sepeda untuk santai dan digunakan sekali dalam seminggu, sepeda China cukup disukai.

Selain karena harganya yang murah, juga karena bentuknya yang beragam. "Harganya bisa setengah bahkan seperempat dari harga sepeda lipat buatan lokal maupun impor Eropa yang sudah terkenal," paparnya.

Kisaran harganya, dari mulai Rp 700 ribuan sampai Rp 2 jutaan saja. Tergantung kelengkapan fasilitas penunjang sepeda itu. Sedangkan sepeda mini, katanya, ada yang biasa dan ada juga yang menggunakan listrik atau dikenal dengan sebutan sepeda elektrik. Variannya beragam, karena banyaknya produsen asal China yang mengekspor pabrikan mereka ke Indonesia. "Dalam sebulan, minimal dua sampai varian baru bisa ditawarkan," jelasnya.

Menurut Priambudi. grafik penjualan terus meningkat. Apalagi sepeda elektrik semacam itu memang ramah lingkungan, karena menggunakan aki dan baterai dalam pengoperasiannya.

"Kalau energinya habis, tinggal digenjot saja,” celetuk Dia. Priambudi menerangkan, bahwa penggunaan sepeda elektrik semacam itu bisa sedikit mengurangi polusi udara. Khususnya di Jakarta yang memiliki tingkat polusi cukup tinggi.

Dalam tahun ini, kenaikan penjualan diperkirakan akan mencapai 25-30%. Peningkatan bisa lebih besar lagi jika track sepeda dibuat di Jakarta. Menurutnya, jika ada pemberlakuan jalur khusus sepeda di Jakarta, maka ada kemungkinan makin banyak orang menggunakan sepeda sebagai sarana altematif.

BERITA TERKAIT

SPPG dalam MBG sebagai Ekosistem untuk UMKM

NERACA Cileunyi - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program…

Begabungnya Indonesia dengan BRICS Dorong Industri Manufaktur

NERACA Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai dengan begabungnya Indonesia di dalam kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India,…

Transisi Energi Tidak Harus Pendekatan One-Size-Fits-All

NERACA Brasilia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menghadiri Brazil, Russia, India, China, South Africa (BRICS) Energy…

BERITA LAINNYA DI Industri

SPPG dalam MBG sebagai Ekosistem untuk UMKM

NERACA Cileunyi - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program…

Begabungnya Indonesia dengan BRICS Dorong Industri Manufaktur

NERACA Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai dengan begabungnya Indonesia di dalam kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India,…

Transisi Energi Tidak Harus Pendekatan One-Size-Fits-All

NERACA Brasilia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menghadiri Brazil, Russia, India, China, South Africa (BRICS) Energy…