NERACA
Jakarta – Pesatnya pertumbuhan kawasan industri di Cibitung, Bekasi dan juga lokasinya yang tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, rupanya peluang inilah yang ditangkap PT Sirius Surya Sentosa (SSS) yang mengembangkan proyek superblok di kawasan Cibutung dengan bertajuk Vasanta Innopark. Proyek superblok ini akan berdiri di atas lahan seluas 100 hektare (ha) ini akan menelan investasi sebesar Rp 20 triliun.
Reggy Widjaya, Direktur Utama PT Sirius Surya Sentosa mengatakan, proyek Vasanta Innopark persis berada di jantung kawasan industri MM2100. Pasar yang besar dari pekerja di kasawan industri tersebut menjadi daya tarik perusahaan. "Ide awal pengembangan Vasanta Innopark ini memang untuk melengkapi kawasan industri MM2100," kata Reggy di Jakarta, kemarin.
Dirinya menjelaskan, saat ini ada sekitar 130.000 orang yang bekerja di kawasan industri MM2100. Dia juga melihat peluang dari jumlah penduduk di Bekasi juga sangat besar, namun suplai hunian masih kurang. Perusahaan dalam pembagunan proyek Vasanta Innopark, lanjutnya telah menuntaskan akuisisi lahan dari PT Bekasi Fajar Real Estate Tbk untuk pengembangan tahap pertama yang diperkirakan memakan waktu lima tahun mendatang.
Nantinya, segmentasi pasar hunian yang dituju merupakan ekspatriat dengan level menengah serta beberapa mahasiswa dan akademisi ITB Bekasi. Pasalnya perusahaan juga telah meneken nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Bandung dalam menggarap fasilitas ITB Technopark. Menurut Reggy, dalam fasilitas itu nantinya ITB juga akan berkolaborasi dengan universitas Jepang lainnya dalam bangunan seluas 10.000 meter persegi.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan kehadiran fasilitas pusat penelitian itu akan berimplikasi pada berkembangnya industri strategis berbasis teknologi. Pusat penelitian unggulan yang rencannya akan dikembangkan diantaranya adalah Nanotechnology and Advance Science, Automotive and Transportation Industry, Bio Energy and Environment Management.
Sementara Ming Liang, Direktur Pemasaran Sirius Surya Sentosa menambahkan, pembangunan proyek superblok ini akan dimulai pada awal tahun 2018. Tahap pertama, SSS akan menggarap lahan seluas 12 ha. Rencananya ada 17 tower yang akan berdiri di lahan tersebut, meliputi 10 tower apartemen, 2 tower apartemen sewa, satu tower gedung perkantoran, satu tower hotel, satu tower gedung univesitas, mall, rumah sakit dan ruko.
Proyek ini akan mengambil konsep integrated city yang kental dengan nuansa Jepan. Meski baru akan mulai dibangun awal tahun depan, pemasaran untuk dua tower apartemen akan drilis mulai akhir tahun ini. Proyek ini yang menyasar segmen menengah dengan harga Rp 13 juta-Rp 14 juta per meter persegi (m2). "Harga unit terkecil dimulai dari Rp 270 juta ," kata Ming.
Selain memasarkan apartemen, perusahaan juga akan mulai menjual ruko sebanyak 216 unit. Proyek ini dibangun dengan tipe tiga lantai dan empat lantai yang akan dibanderol dengan harga mulai Rp 3 miliar.
Neraca, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan komitmennya mendukung pembangunan nasional melalui partisipasi aktif dalam International Conference…
Neraca, Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo kembali menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui…
Keterangan foto : Dari kiri. Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Silva Halim selalu moderator, Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar…
Neraca, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan komitmennya mendukung pembangunan nasional melalui partisipasi aktif dalam International Conference…
Neraca, Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo kembali menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui…
Keterangan foto : Dari kiri. Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Silva Halim selalu moderator, Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar…