NERACA
Jakarta – Perkuat likuiditas saham di pasar modal, perusahaan industri dasar dan kimia, PT Berlina Tbk (BRNA) akan melakukan penerbitan saham baru melalui private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Saham baru yang akan diterbitkan sebesar 10% dari jumlah saham yang ada saat ini. Rinciannya, sebanyak 22 juta saham atau setara 2,25% untuk program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).
Sementara, 75,91 juta saham atau sebesar 7,75% dari modal ditempatkan akan ditawarkan kepada investor yang memberikan penawaran terbaik. Direktur Independen BRNA Roberto Bernhardeta mengatakan, perusahaan belum memutuskan siapa saja yang akan menjadi investor strategis.”Tujuan penerbitan saham, untuk program manajemen. Memang kami perlukan untuk working capital,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Atas aksi tersebut, pemegang saham perusahaan akan terkena dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 9,09%. Dalam informasi pada keterbukaan, dari 2,25% saham untuk MESOP memiliki nilai nominal saham sebesar Rp 50. Lalu, jumlah saham yang akan diterbitkan pada investor strategis dengan jumlah 7,75% memiliki nilai nominal yang sama yaitu Rp 50.
Harga pelaksanaan penerbitan, sekurang-kurangnya Rp 1.136 per saham. Harga tersebut, merupakan jumlah rata-rata harga perdagangan sejak 7 Maret 2017 hingga 31 Maret 2017. BRNA melaksanakan penerbitan saham baru kepada investor strategis dengan menggunakan harga sekurang-kurangnya Rp 1.150 per saham. Dengan demikian, harga tersebut di atas harga rata-rata sebagaimana yang telah diatur.
Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal tahun ini berkisar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar. Sumber belanja modal tersebut, sebanyak 80% berupa pinjaman perbankan, sisanya 20% berasal dari dana internal. Nantinya, belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha. “Untuk pinjaman perbankan, sudah ada dua bank utama, OCBC NISP dan CIMB Niaga," kata Roberto.
Sebelumnya, Berlina juga telah membeli mesin dan aset tak berwujud (customer list) senilai Rp 94 miliar dari PT Abadi Adimulia. Diantaranya 101 mesin di Surabaya dan 141 mesin di Cikarang. Pembelian tersebut didanai dari pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pembelian mesin ini menambah kapasitas produksi sebanyak 2.300 ton atau kurang lebih 6% dari total produksi.
Tahun ini, Berlina akan menggenjot volume penjualan sekitar 15%-25%. Rinciannya, dari pelanggan lama ditargetkan volume penjualan bisa naik 10%, sedangkan dari pelanggan baru volume penjualan bisa meningkat 15%. Dengan peningkatan aset tersebut, BRNA akan memperluas fasilitas produksi dan kapasitas produksi. Saat ini, porsi produksi paling besar berasal dari permintaan produk personal care, dengan mitra mereka dari PT Unilever Indonesia Tbk. BRNA juga baru mendapat mitra produsen cat. "Kerja sama ini bisa memberikan kontribusi 6%-10% dari total penjualan kami," ujar Roberto.
Selain dengan perusahaan cat, Berlina juga memiliki proyek baru yang akan berjalan pada kuartal II-2017. Perusahaan menjalin kerja sama dengan perusahaan minyak pelumas. "Kalau yang ini tidak terlalu besar, tapi cukup memberikan kontribusi sebesar 2%-3%," katanya.
Saat ini, penjualan produk Berlina banyak terserap di pasar lokal dengan persentase sebesar 98%. Sedangkan sisanya, datang dari luar negeri. Negara yang memakai produk dari Berlina diantaranya seperti Timur Tengah, Filiphina, dan Brazil. "Porsi ekspor, mungkin akan kami genjot dari sisi tube, itu dari anak perusahaan. Kemungkinan naik 1% saja sudah bagus," imbuhnya.
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…