Akuisisi Gerai Seven Eleven - Charoen Mulai Geluti Bisnis Toko Modern

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnis di sektor ritel atau modern market, PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN) melalui anak usahanya PT Charoen Pokhpand Restu Indonesia (CPRI) pada 19 April 2017 telah menandatangani Business Acquisition Agreement dengan PT Modern Sevel Indonesia (MSI) perusahaan terkendali milik PT Modern Internasional Tbk (MDRN).

Tjiu Thomas Effendy, Presiden Direktur CPIN dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penandatanganan itu terkait rencana pengambialihan kegiatan usaha MSI di bidang rumah makan dan toko moderen beserta aset-aset terkait berdasarkan sistem waralaba. Nilai transaksi tersebut senilai Rp1 triliun dengan merujuk hasil dari penilaian dan uji tuntas.

Transaksi direncanakan akan selesai sebelum 30 Juni 2017 setelah terpenuhinya prasyarat pelaksanaan transaksi antara lain persetujuan dari 7-Eleven Inc. selaku pemberi waralaba sehubungan dengan pengakhiran perjanjian waralaba dengan MSI dan penunjukan CPRI sebagai penerima waralaba baru.”Setelah transaksi dilakukan, perseroan dapat melakukan kegiatan ekspansi usaha di bidang distribusi serta dapat mendukung penjualan produk makanan olahan dan minuman yang diproduksi perseroan dan entitas anak," ujar Tjiu.

Perseroan sepanjang tahun lalu, berhasil membukukan pertumbuhan laba 21,45%. Laba emiten pakan ternak tersebut tercatat Rp2,23 triliun sepanjang 2016, naik 21,45% dari periode tahun sebelumnya Rp1,83 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan pada tahun lalu sebesar 27,86% menjadi Rp38,26 triliun dari Rp29,92 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat naik 27,91% menjadi Rp31,74 triliun dari Rp24,82 triliun, sehingga laba kotor naik 27,63% menjadi Rp6,51 triliun dari Rp5,1 triliun. Beban usaha yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi naik 16,91% menjadi Rp2,05 triliun dari Rp1,76 triliun. Adapun laba usaha terpantau meningkat 30,26% menjadi Rp4,42 triliun dari Rp3,39 triliun.

Pada 2016, perseroan juga tercatat meraup laba keuntungan selisih kurs sebesar Rp168,82 miliar dari sebelumnya rugi Rp586,77 miliar. Hingga akhir 2016, total aset perseroan tercatat Rp24,2 triliun dengan jumlah liabilitas tercatat Rp10,05 triliun dan ekuitas Rp14,16 triliun. Melalui akuisisi seven eleven tersebut, bisa mengejar target pertumbuhan bisnis tahun ini lebih agresif lagi. Asal tahu saja, sebanyak 30 gerai 7 Eleven (Sevel) tutup di awal tahun 2017 ini. Jumlah gerai yang ditutup itu meningkat dari tahun 2016 sekitar 20 gerai.

Corporate Secretary PT Modern Putra Indonesia, Tina Novita pernah bilang, sejumlah gerai yang tutup di awal tahun ini karena ada beberapa toko tidak dapat mencapai target perusahaan. Disebutkan, sejak tahun 2015, pendapatan Sevel menurun karena situasi ekonomi sedang melemah, terdapat daya saing yang tinggi antar minimarket. Serta melemahnya daya beli konsumer sehingga perusahaan mengevaluasi kinerja toko yang tidak mencapai target untuk mengurangi biaya operasional.

Selain itu, terdapat penurunan penjualan akibat larangan penjualan minuman beralkohol di minimarket. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minol. Aturan tersebut mulai berlaku efektif 17 April 2015.

Akibat penurunan penjualan akibat larangan penjualan minuman beralkohol itu, dan menurunnya permintaan terhadap snack alias camilan, beberapa gerai Sevel terpaksa ditutup karena tidak mencapai target penjualan. Penutupan toko tersebut untuk mengurangi kerugian akibat beban biaya operasional seperti membayar pajak, dan kewajiban membayar listrik dan sewa.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT Timah Melesat Tajam 295%

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…

Penjualan Buyung Poetra Terkoreksi 27,0%

NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’,  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)  mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…

Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan Tumbuh 2,33%

NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar saham sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp11.831 triliun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih PT Timah Melesat Tajam 295%

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…

Penjualan Buyung Poetra Terkoreksi 27,0%

NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’,  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)  mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…

Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan Tumbuh 2,33%

NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar saham sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp11.831 triliun…