NERACA
Jakarta – Keyakinan pertumbuhan ekonomi tahun ini jauh lebih baik, memberikan rasa optimisme bagi PT Bank Yudha Bhakti Tbk unuk mencatatkan pencapaian kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan tahun ini, membidik kinerja bisa lebih baik dibandingkan dengan perolehan kinerja di 2016. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan fokus ke bisnis andalan yakni di sektor konsumer pegawai dan pensiunan.
Direktur Utama Bank Yudha Bhakti, Arifin Indra meyakini mampu mencapai sejumlah target bisnis di sepanjang tahun ini. Sejumlah langkah siap dilakukan untuk menggapai target-target dimaksud. “Hal ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang lebih baik,"ujarnya di Jakarta, Rabu (12/4).
Setidaknya ada beberapa langkah seperti mengoptimalkan jaringan kantor yang sudah ada yang saat ini tercatat terdapat 31 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Kedua, melakukan riset dan pengembangan produk yang ada. Pada 2016 silam, Bank Yudha mencatat pertumbuhan kredit 23,8% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp3,26 triliun. Sedangkan laba bersih Bank Yudha tercatat sebesar Rp67,9 miliar di sepanjang 2016.
Belum lama ini, perseroan mengantungi peringkat BBB+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek peringkat perusahaan adalah stabil. Disebutkan, peringkat tersebut mencerminkan pasar captive bank di kredit pensiun, permodalan yang kuat, dan risiko bisnis yang rendah pada kredit pensiun. Namun, peringkat ini dibatasi oleh profil pendanaan yang terkosentrasi, biaya operasional yang tinggi dan kualitas aset yang moderat.
Peringkat dapat dinaikkan jika Bank Yudha Bhakti mampu memperkuat posisi bisnisnya dan struktur pendanaan secara signifikan dan konsisten, dengan mempertahankan permodalan yang kuat. Namun, peringkat dapat diturunkan jika ada penurunan material pada profil kualitas aset dan profitabilitas. Sebagai informasi, PT Bank Yudha Bhakti optimistis tahun 2017 ini bisa masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dari saat ini di jajaran BUKU I. Hal itu seiring penguatan modal dan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan seperti go public pada 2015 dan right issue pada 2016.
Dengan dukungan berbagai pihak, terutama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), sebagai deposan besar, Bank Yudha Bhakti yakin target itu akan tercapai.”Seiring perkembangan itu, maka Bank Yudha Bhakti di jajaran BUKU II tinggal menunggu saatnya,”kata Arifin.
Per 31 Juni 2016, tercatat modal inti yang dimiliki bank spesialis pensiunan TNI tersebut baru mencapai Rp519 miliar. Perseroan menargetkan akhir tahun modal inti Bank Yudha Bhakti bisa mencapai lebih dari Rp600 miliar. Jika ingin menaikan modal intinya menjadi Rp1 triliun maka perusahaan harus melakukan rights issue. (bani)
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…