Sejak krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang terjadi pada pertengahan 2007, pemberitaan dan informasi sekitar komoditas emas sangat marak hingga saat ini. Pada intinya berita dan informasi tersebut menyikapi fenomena antusiasme masyarakat mengenai investasi berupa emas. Perburuan emas oleh investor global juga mengalami perubahan dari emas kategori perhiasan menjadi investasi logam mulia batangan dan koin.
Di dalam negeri, animo perburuan emas batangan pada 2011 telah terjadi. Perbankan juga sangat getol menawarkan investasi dalam bentuk emas kepada para nasabah. Permintaan akan emas sangat tinggi dan masyarakat seakan berlomba untuk membeli emas. PT Aneka Tambang, Tbk. (Antam) sebagai salah satu penjual emas bahkan kewalahan untuk melayani pembelian emas bersertifikasi. Bahkan Antam akhirnya menutuskan untuk membatasi antrian pembelian hingga hanya 200 orang per hari. Jumlah antrian tersebut sangat fantastis, mengingat harga emas yang relatif tinggi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu di atas Rp500.000 per gram pada bulan Agustus 2011.
Akan tetapi, berita dan informasi terkait harga emas beberapa hari terakhir mengarah kepada ajakan untuk bersikap berhati-hati untuk berinvestasi di emas. Banyak pihak yang menyatakan bahwa emas juga seperti halnya komoditas yang lain yang masih berfluktuasi cukup besar. Fluktuasi peningkatan harga emas dunia selama 2010 hingga 2011 dapat mencapai lebih dari 3% dan penurunannya juga pernah mencapai lebih dari 4%. Keraguan investasi emas akhir-akhir ini disebabkan oleh turunnya harga emas hingga berada di posisi USD1.570 per troy ounce pada 15 Desember 2011 yang merupakan angka terendah sejak Juli 2011. Selain itu, rata-rata harian harga emas pada bulan Desember 2011 turun di kisaran USD1.668 per troy ounce dibandingkan rata-rata harga emas harian pada bulan November 2011 yang mencapai USD1.739 per troy ounce. Walaupun demikian, harga emas per 20 Desember 2011 masih tetap lebih tinggi 13,7% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2010. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan IHSG yang hanya sebesar 1,3% (YTD) per 20 Desember 2011.
Dari tren yang terjadi saat ini, harga emas dunia pada tahun 2011 dipastikan ditutup menguat walaupun berada di bawah pertumbuhan tahun 2010 yang mencapai 30% (YoY). Pertumbuhan positif harga emas global pada 2011 menandakan pertumbuhan positif harga emas yang berhasil dialami secara berturut-turut selama sebelas tahun terakhir atau sejak 2001.
Permintaan Emas Dunia Meningkat
Sejak tahun 1980 hingga 2010, pertumbuhan tertinggi harga emas secara tahunan terjadi pada tahun 2007, sebesar 31% (YoY). Pertumbuhan harga emas dunia yang dimulai sejak 2007 hingga 2010 utamanya dikarenakan krisis ekonomi dunia. Investor menjadikan emas sebagai tempat berinvestasi yang aman (safe haven) saat USD mengalami tekanan. Seiring dengan meningkatnya permintaan emas ini selanjutnya akan mendorong kenaikan harga emas di kemudian hari.
Pada 3Q11, permintaan emas mengalami pertumbuhan 6% (YoY) mencapai 1.053,9 ton dibandingkan dengan 3Q10 sebesar 991,1 ton. Nilai permintaan emas tersebut mencapai rekor pada USD57,7 miliar atau tumbuh 48% (YoY). Pertumbuhan nilai permintaan emas dunia ini terutama karena kenaikan harga emas. Permintaan emas ini diperkirakan masih berlanjut di tahun-tahun mendatang karena investor global saat ini memegang emas sebagai salah satu alat untuk mempertahankan kekayaan. Selain itu, investor juga melakukan diversifikasi portofolio dan memilih emas sebagai investasi dengan return cukup tinggi seiring turunnya nilai tukar mata uang seperti Euro dan USD saat krisis global belum dapat diselesaikan secara menyeluruh.
World Gold Council mencatat bahwa permintaan emas dunia berdasarkan kategori terbagi atas permintaan emas untuk perhiasan, investasi dan teknologi. Hal yang menarik adalah adanya pergeseran permintaan emas oleh investor dari kategori perhiasan menjadi kategori investasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Share permintaan emas kategori perhiasan sangat mendominasi pada tahun 2000-an yaitu lebih dari 80% dan emas kategori investasi hanya memiliki share kurang dari 10%. Selanjutnya, pada tahun 2010, share permintaan emas kategori investasi meningkat hampir mencapai 40% sedangkan emas kategori perhiasan mengalami penurunan share menjadi hanya 50% dari total permintaan emas dunia. Dalam kurun waktu yang sama, permintaan emas kategori teknologi tidak banyak berubah, yaitu di kisaran 10% terhadap total permintaan emas dunia.
World Gold Council juga mencatat bahwa tren permintaan emas dunia pada 3Q11 dipicu oleh meningkatnya permintaan untuk investasi yang naik sebesar 33% (YoY) menjadi 468,1 ton. Permintaan tersebut mencapai nilai sebesar USD25,6 miliar atau tumbuh hampir 200% dibandingkan 3Q11 yang sebesar USD13,9 miliar. Pada periode yang sama, permintaan emas kategori investasi di kawasan Eropa mencapai rekor kuartalan senilai EUR4,6 miliar atau sekitar 118,1 ton. Angka tersebut meningkat signifikan sebesar 135% (YoY). Sementara itu, permintaan emas kategori investasi di China mengalami peningkatan sebesar 62% (YoY) yang mencapai 60,2 ton pada 3Q11.
Berdasarkan data International Financial Statistics per Desember 2011, Amerika Serikat masih merupakan negara dengan kepemilikan emas paling besar di dunia, yaitu 8.133,5 ton atau sekitar 76,6% dari cadangan devisanya. Negara dengan kepemilikan emas terbanyak kedua dan ketiga adalah Jerman dan Italia yang masing-masing memiliki 3.396,3 ton dan 2.451,8 ton. Sementara itu, China merupakan satu-satunya negara di Asia yang menempati urutan sepuluh besar dalam hal kepemilikan emas yaitu 1.954,1 ton atau sekitar 1,8% dari seluruh cadangan devisanya.
Emas Masih Tetap Bersinar
Kenaikan harga emas di kemudian hari diperkirakan masih terjadi mengikuti kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang menanggapi krisis pada tahun 2008 dengan cara melakukan kebijakan Quantitative Easing (QE). Kebijakan ini membuat pasokan uang meningkat signifikan karena The Fed melakukan tindakan pencetakan uang secara berlebihan untuk membeli surat berharga pemerintah. The Fed melakukan pembelian treasury dan obligasi hipotek sebesar USD2,3 triliun dalam QE1 dan QE2 pada kurun waktu 2008 hingga Juni 2011.
Berdasarkan estimasi 21 sekuritas dalam survei Bloomberg, The Fed diperkirakan akan memulai program stimulus QE3 pada kuartal pertama 2012 dengan membeli sekitar USD545 miliar utang perumahan. Bank of America memperkirakan, The Fed akan membeli USD800 miliar obligasi perumahan pada kuartal kedua atau ketiga di 2012. Sedangkan Morgan Stanley, memperkirakan The Fed akan membeli sekitar USD100 miliar utang properti pada Juni atau Juli 2012. Tindakan The Fed tersebut berpotensi meningkatkan inflasi di kemudian hari dan hal ini akan kembali menaikkan harga emas dunia. Karena, apabila inflasi tinggi, emas dipercaya sebagai penangkal inflasi dan melindungi nilai mata uang. Hal ini menjadi salah satu alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa kenaikan harga emas masih akan terjadi.
Prediksi Emas Tetap Bullish
Saat ini, mayoritas masyarakat beranggapan bahwa rally harga emas sudah terlewatkan. Dengan demikian, sudah terlambat untuk melakukan investasi berupa emas. Akan tetapi, sesungguhnya jika melihat tren emas selama sepuluh tahun terakhir yang selalu meningkat, masih menandakan bahwa kenaikan harga emas dunia masih terbentang luas di masa yang akan datang.
Pada 3Q11 permintaan akan emas masih meningkat disebabkan masih alotnya perdebatan terkait dengan penentuan debt ceilling di US sehingga menciptakan ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, penurunan outlook utang Amerika Serikat menjadi negatif oleh Fitch Ratings juga menyulut kenaikan harga emas dunia. Pada 4Q11 permintaan akan emas masih akan kuat terkait masalah krisis Eropa yang belum memperlihatkan adanya solusi menyeluruh. Selain itu, hal ini juga didorong oleh kemungkinan efek penyebaran krisis Eropa ke beberapa negara lainnya seperti Italia dan Perancis. Bahkan Fitch telah menurunkan outlook rating kredit Perancis pada 16 Desember 2011. Belum pastinya keputusan lender of the last resort di kawasan Eropa juga menjadi pemicu kenaikan permintaan emas dunia nantinya.
Pada beberapa tahun mendatang emas diperikirakan tetap booming dan bahkan menjadi topik unggulan. Prediksi harga emas dunia juga masih cukup tinggi. Deutsche Bank serta Uni Credit Markets & Investment Banking memperkirakan harga emas dunia mencapai USD1.900 per troy ounce pada 2012. Sementara itu, BNP Paribas dan Sociate Generale lebih optimis dengan prediksi harga emas di atas USD2.000 per troy ounce di tahun 2012.
Selanjutnya, alasan kuat bahwa emas masih merupakan komoditi yang menjanjikan adalah dengan berinvestasi dalam emas, hasil kerja keras selama bertahun-tahun tidak akan lenyap begitu saja seiring dengan penurunan nilai riil saat terjadi inflasi. Dengan kata lain, emas mampu mengalahkan tingkat inflasi yang terjadi. Dengan adanya inflasi, nilai dan daya beli uang berkurang dengan cepat khususnya di negara dengan tingkat inflasi tinggi serta mata uang bersifat soft currency seperti rupiah.
Dengan membeli emas pada tahun ini maka pada 5 atau 10 tahun yang akan datang nilai investasinya akan berlipat kali ganda dibandingkan ketika pertama kali membeli. Kepemilikan investasi berupa emas batangan sangat direkomendasikan dibandingkan dengan memiliki investasi emas kategori perhiasan. Hal ini dikarenakan emas kategori perhiasan akan terkena biaya tambahan berupa biaya pembuatan yang akan dikurangi saat akan kembali dikonversi menjadi mata uang.
Lebih jauh lagi, harga emas yang berfluktuasi hanya berlaku dalam jangka pendek. Penurunan harga emas umumnya disebabkan oleh intervensi oleh bank sentral, karena saat harga emas naik terlalu tinggi maka bank sentral akan mengeluarkan cadangan emasnya. Tapi ini sifatnya sementara, dan selanjutnya intervensi tidak akan menekan kenaikan harga dalam jangka panjang.
Dengan demikian, berinvestasi dalam emas masih bersinar terang dalam jangka menengah atau panjang. Investor sebaiknya tidak terlena, tidak terlalu berspekulasi, bahkan menghabiskan seluruh dana yang dimiliki, ataupun melakukan utang demi untuk berinvestasi pada emas. Investor individu perlu berinvestasi dalam emas secara bijaksana dan rasional serta penuh perhitungan. Sehingga nantinya yang dilakukan hari ini benar-benar dapat menghasilkan return optimal di kemudian hari.
NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…
NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…