Selang sehari pasca disuspensi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memperdagangkan saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) dengan ditandai pencabutan sementara perdagangan saham (unsuspend). Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (9/2) mengatakan, bursa memutuskan untuk melakukan pencabutan penghentian sementara perdagangan efek TRAM di seluruh pasar baik reguler maupun tunai.

Disebutkan, pembukaan mulai sesi I perdagangan Kamis, dengan demikian sejak sesi tersebut efek perseroan dapat dilakukan di seluruh pasar. Saham TRAM disuspensi karena mengalami kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi sendiri dilakukan baik di pasar reguler maupun tunai sejak perdagangan 8 Februari 2017. Perseroan bakal melakukan restrukturisasi utang setelah merampungkan kesepakatan dengan beberapa pihak. Direktur TRAM, Asnita Kasmy dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, paling tidak ada empat pihak yang terlibat dalam restrukturisasi ini.

Pertama, International Finance Corporation (IFC) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) untuk pelunasan utang sekitar US$ 34,9 juta. “Pelunasan melalui asset settlement kapal FSO Lentera Bangsa dan cash settlement. Finalisasi penyelesaian diharapkan selesai pada kuartal I-2017," ujarnya.

Kedua, kesepakatan dengan Bank Mandiri Singapura terkait utang sebesar US$ 10 juta. Penyelesaian dengan melakukan perpanjangan atas fasilitas kredit, penjualan aset kapal MV Samudera Bangsa dan cash settlement dan Ketiga, ICBC untuk penyelesaian utang senilai US$ 8,26 juta. Keempat, klaim asuransi FSO Lentera Bangsa yang sedang menghadapi arbitrase dari Svitzer Salvage B.V dengan total klaim sebesar US$ 17 juta.