Lepas Saham di Bank Mantap - PT Pos Indonesia Raup Dana Rp 324 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) resmi menjual seluruh kepemilikan saham di PT Bank Mandiri Taspen Pos atau Bank Mantap kepada PT Taspen (Persero). Dengan penjualan seluruh saham Bank Mantap yang dimiliki Pos Indonesia tersebut, kepemilikan saham Taspen di Bank Mantap menjadi 40%. Artinya, jumlah saham yang dijual oleh Pos Indonesia berjumlah sekitar 20% atau 202 juta saham. Nilai transaksi tersebut senilai Rp324 miliar.

Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsih Wahju Setijono menjelaskan, penjualan saham ini dilakukan karena bisnis dari Bank Mantap sendiri berada di luar bisnis Pos Indonesia yang bergerak di bidang logistik. Sehingga dirinya menilai, Bank Mantap tak begitu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan itu sendiri.”Dengan melepas semua ke Taspen, ini untuk memperluas core bisnis masing-masing. Nah Bank Mantap ini sesuai dengan bisnis Taspen, penjaminan pensiunan dan manajer investasi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, Bank Mantap memiliki kebutuhan untuk tumbuh. Untuk itu, diperlukan suntikan modal dari induk usahanya yaitu Bank Mandiri, Taspen, dan Pos Indonesia. Sementara, kas yang dimiliki Pos Indonesia sendiri diakui Gilarsih tak sebanyak yang dimiliki Bank Mandiri dan Taspen. Ditambah lagi, Pos Indonesia juga membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha di bidangnya."Setiap kas yang kami keluarkan sangat berarti, kalau manfaat tidak bisa dirasa langsung kami sebutnya kan ya what a waste? Makanan untuk Bank Mantap ini besar,"jelasnya.
Meski begitu, sinergi diantara Taspen, Pos Indonesia dan Bank Mandiri dalam mengelola Bank Mantap akan tetap terus berjalan. Misalnya saja, Pos Indonesia akan dilibatkan dalam hal pemasaran dari beberapa produk yang dimiliki oleh Bank Mantap atau Taspen itu sendiri. 
Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro menjelaskan, transaksi ini dilakukan juga dengan pertimbangan tertentu. Salah satunya yakni, pertumbuhan dari Bank Mantap sendiri yang membuat Taspen tergiur untuk membeli saham Pos Indonesia.”Kinerja Bank Mantap cukup tinggi, dalam satu tahun tiga bulan posisi Bank Mantap sudah menjadi bank buku II, lalu tata kelola perusahaan yang kami lihat juga cukup baik," ujar Iqbal.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya dan Bank Mandiri tak akan mengubah nama Bank Mantap setelah transaksi ini dilakukan. Namun, logo Bank Mantap kemungkinan akan diubah untuk menghilangkan Pos Indonesia."Secara bertahap akan diubah mungkin logonya, tapi nama tidak. Sudah pas kalau untuk namanya," jelas dia.

BERITA TERKAIT

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…