Tenaga Kerja Asing jadi Ancaman Kedaulatan Negara

 

 

NERACA

 

Jakarta – Tergabungnya Indonesia dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah memberikan dampak, salah satunya soal tenaga kerja. Tak hanya dari ASEAN, bahkan negeri tirai bambu juga turut serta dalam menjadikan Indonesia sebagai tujuan untuk bekerja. Berdasarkan data Kemenko Polhukam, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 77.307 orang. Jumlah ini sempat mengalami penurunan di tahun 2012 sampai 2014 yakni, 72.427, 68.957 dan 68.762 orang. 

Memasuki tahun 2015, kembali terjadi kenaikan jumlah tenaga asing yang cukup signifikan yakni sebanyak 79.664 orang. Menurut data pemerintah, 3 besar negara asal TKA adalah China sebanyak14 ribu-16 ribu orang, Jepang 10-12 ribu orang, dan Korea Selatan sebanyak 7-9 ribu orang. Menurut Kepala Subdirektorat Lingkungan Kerja Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan Kolonel Inf Sudi Prihatin, tenaga kerja asing yang masuk dalam jumlah besar merupakan salah satu bentuk ancaman baru bagi kedaulatan Indonesia.

"Ancaman terhadap kedaulatan suatu negara ada dalam bentuk militer dan nonmiliter. Tenaga kerja asing merupakan salah satu bentuk ancaman nonmiliter," kata Sudi dalam Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing" di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa (2/8). Sudi mengatakan pada era modern ancaman terhadap kedaulatan negara lebih banyak berupa nonmiliter seperti virus flu burung, peredaran narkoba dan vaksin palsu. Tujuannya adalah untuk membodohi rakyat suatu negara dan membuat masyarakatnya tidak berkembang.

Terkait dengan arus tenaga kerja asing di Indonesia, Sudi mengatakan Indonesia tidak bisa menolak karena terikat dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, tenaga kerja asing perlu diatur agar tidak merugikan rakyat dan mengancam kedaulatan negara. "Seharusnya diatur tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia harus memiliki kemampuan yang baik dan hanya bekerja di tingkat manajerial. Namun, tampaknya sudah ada tenaga kerja asing yang masuk dan mengerjakan pekerjaan tingkat rendah," tuturnya.

Sudi menceritakan pengalamannya menumpang pesawat terbang dari Jakarta ke Manado. Saat itu, hampir seperempat penumpangnya adalah warga negara China. "Saya sudah memiliki pengalaman untuk membedakan orang China dengan warga negara Indonesia keturunan China. Biasanya berbeda dari penampilan dan gaya berpakaiannya," katanya.

Sudi mengatakan penumpang warga China itu ternyata disambut oleh beberapa orang di Manado. Saat itu, dia sempat bertanya apakah warga negara China itu masuk ke Indonesia secara legal. Ternyata, mereka masuk ke Indonesia secara legal. "Untuk membendung ancaman tenaga kerja asing terhadap kedaulatan negara, Kementerian Pertahanan memiliki program bela negara untuk para pekerja. Para pekerja yang mengikuti program bela negara harus memastikan para tenaga kerja asing itu mengikuti peraturan yang ada di Indonesia, misalnya wajib berbahasa Indonesia," tuturnya.

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) Mirah Sumirat menilai banyaknya jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal negara China yang masuk ke Indonesia merupakan imbas dari lebarnya pembukaan investasi asing yang dilakukan pemerintah “Serbuan ini memang datang akibat dari kerja sama antarpemerintah terkait investasi, tapi ketika investasi tidak berpihak kepada pekerja dalam negeri bakal menjadi invasi asing,” kata Mirah.

Lebih lanjut, Mirah mendesak kepada pemerintah untuk hadir dalam bentuk kebijakan yang pro rakyat dan sejalan dengan amanah konstitusi. “Pemerintah tidak boleh membiarkan rakyat Indonesia hanya sebagai penonton dari acara pesta poranya para investor. Jika pemerintah lebih berpihak pada investor, maka bukan tidak mungkin investasi asing akan berubah menjadi invasi asing,” tandasnya.

Senada dengan Mirah, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menghimbau agar pemerintah tidak gegabah menentukan pilihan kebijakan yang bisa meningkatkan kesejahteraan. “Jangan selalu asing dianggap paling mampu melakukan segala hal. Harus seimbang, jadi investasi ini berdampak signifikan kepada perekonomian di dalam negeri,” tutupnya.

 

BERITA TERKAIT

Menteri Bahlil Ajak Kontraktor Garap Proyek

NERACA Jakarta- Belum optimalnya pemanfaatan karbon di dunia industri minyak dan gas, mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

DEKLARASI BRICS: - Indonesia Dukung Penerapan Industri Berkelanjutan

NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan industri berkelanjutan dengan menekankan peran penting inovasi dan teknologi digital dalam Deklarasi Brasil,…

KEMENDAG AMANKAN 1,6 JUTA PRODUK IMPOR ILEGAL: - Terbongkar dari Aktivitas Promosi TikTok

  Jakarta-Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan lebih dari 1,6 juta unit produk impor ilegal dari China yang tidak memenuhi ketentuan berlaku.…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

Menteri Bahlil Ajak Kontraktor Garap Proyek

NERACA Jakarta- Belum optimalnya pemanfaatan karbon di dunia industri minyak dan gas, mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

DEKLARASI BRICS: - Indonesia Dukung Penerapan Industri Berkelanjutan

NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan industri berkelanjutan dengan menekankan peran penting inovasi dan teknologi digital dalam Deklarasi Brasil,…

KEMENDAG AMANKAN 1,6 JUTA PRODUK IMPOR ILEGAL: - Terbongkar dari Aktivitas Promosi TikTok

  Jakarta-Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan lebih dari 1,6 juta unit produk impor ilegal dari China yang tidak memenuhi ketentuan berlaku.…