Manfaatkan Pabrik di Turki - Indofood Mulai Rambah Pasar Eropa

NERACA

Jakarta –Sukses melakukan penetrasi pasar mie instan di kawasan Asia, rupanya belum dinilai cukup bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk terus memperluas pangsa pasarnya di internasional. Teranyar, perseroan bakal merambah pasar Eropa stelah sebelumnya mendirikan pabrik Indomie di Turki sejak 2014 lalu.

Direktur Utama dan CEO Indofood Sukses Makmur, Anthoni Salim mengatakan, perseroan dalam waktu dekat akan merambah pasar Eropa seiring hadirnya pabrik perseroan di Turki.”Sedang kita sesuaikan Turki, jembatan masuk Eropa. Populasi tidak kurang dari 100 juta kalau kita lihat nanti perkembangan Turki negara yang bisa diandalkan. Populasi akan bertambah 3% sampai 4%, kita akan pakai jembatan masuk ke Eropa," ujar Anthoni Salim di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, dengan didirikannya pabrik di Turki juga diharapkan produk milik Indonesia dapat lebih dikenal di dunia. Indofood melalui Indomie yang sudah tersebar di seluruh dunia juga diharapkan dapat menjadi local brand sekelas Samsung asal Korea Selatan.”Turki ini ekspansi produk-produk Indofood. Indomie sudah menjadi salah satu global. Brand itu merupakan salah satu kebanggaan juga. Korea punya Samsung dan K-Pop kita punya Indomie," kata Anthoni.

Sedangkan Direktur Indofood Group, Suaimi Suriady mengungkapkan, varian Chitato rasa Indomie Goreng yang beberapa bulan lalu diluncurkan oleh Indofood sudah tidak diproduksi lagi. Indofood akan memberikan kejutan varian rasa baru kepada masyarakat beberapa waktu mendatang. Pada awalnya, Chitato rasa Indomie Goreng diproduksi secara terbatas saja. Namun, lantaran tingginya animo masyarakat produk ini diproduksi dalam jumlah banyak.

Asal tahu saja, guna meningkatkan kapasitas produksinya, perseroan akan menambah empat pabrik lagi dalam tiga-empat tahun ke depan terutama pabrik Indofood CBP. Namun rencana tersebut tidak lepas juga kaitannya dengan penyediaan bahan sehingga kemungkinan pabrik lain seperti Bogasari juga akan dikembangkan. Saat ini kapasitas pabrik yang sudah terpakai mencapai 80-85%.

Soal investasi pabrik baru, disebutkan untuk satu pabrik di Cirebon saja membutuhkan biaya Rp 300-400 miliar untuk tiga lini. Untuk empat pabrik baru, Indofood butuh dana setidaknya Rp 1,6 triliun, tergantung kapasitas, lokasi dan jumlah lini. Pabrik tersebut antara lain untuk produksi mie instan, makanan ringan, susu, makanan bayi, dan produk lain.

Gearing Ratio Indofood, kata Anthony, masih rendah dan akan dikelola rendah. Karena itu pendanaan belanja modal akan diutamakan dari internal. ''Kami ingin punya neraca konservatif saat kondisi dunia sedang tidak menentu. Jadi lebih bagus diperkuat dari internal dulu,'' ujarnya.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Thomas Tjhie menuturkan, belanja modal Indofood pada tahun ini mencapai Rp 7,6 triliun. Dimana Rp 3,9 triliun di antaranya untuk Indofood CBP, Rp 1,4 triliun untuk Bogasari, Rp 2 triliun untuk lini agribisnis dan Rp 0,3 triliun untuk distribusi. Hingga kuartal pertama 2016 ini serapan belanja modal mencapai 18% dari total alokasi. (bani)

BERITA TERKAIT

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…