NERACA
Jakarta — PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) melalui CGV Blitz Cinema melakukan ekspansi dengan membuka jaringan bioskop kedua puluh di lokasi Plaza Slipi Jaya lantai 4, Jakarta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (31/5).
Perseroan mengungkapkan, CGV Blitz Plaza Slipi Jaya memiliki empat auditorium dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 673 kursi. CGV blitz Plaza Slipi Jaya hadir dengan special cinema "Sweetbox", mini sofa yang dapat digunakan untuk penonton yang membutuhkan luas kursi lebih lebar. Selain itu juga dilengkapi dengan teknologi 3D Cinema yang menghadirkan tampilan gambar lebih nyata, serta dolby surround sound.
BLTZ merupakan jaringan bioskop di Indonesia yang telah memiliki sembilan belas lokasi di beberapa kota besar diantaranya Jakarta (Grand Indonesia, Pacific Place, Central Park, Mall of Indonesia), Bekasi (Bekasi Cyber Park, Grand Galaxy Park), Tangerang (Teras Kota, Grand Dadap City), Bandung (Paris Van Java, BEC, Miko Mall), Karawang (Festive Walk), Yogyakarta (Sahid J Walk, Hartono Mall), Surabaya (Marvell City), Cirebon (Grage City Mall), Balikpapan (Plaza Balikpapan), Batam (Kepri Mall, Harbour Bay).
Asal tahu saja, belum lama ini perseroan melakukan penambahan modal melalui skema rights issue alias penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Peseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 110.000 saham kelas C dengan nilai nominal Rp 100 dengan target perolehan dana sekitar Rp 850 miliar. "Prioritas utama akan digunakan untuk pembayaran utang maksimal Rp 250 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan BLTZ, Mutia Resty.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan periode 2015, BLTZ memiliki total liabilitas sekitar Rp 316,4 miliar. Dari total jumlah ini, sebagian besarnya, sekitar Rp 310,17 miliar merupakan kewajiban jangka pendek. Kurang dari sepertiga liabilitas jangka pendek itu atau hanya Rp 110 miliar yang merupakan utang bank jangka pendek. Catatan juga, BLTZ juga tidak memiliki pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo untuk periode pembukuan tersebut. Masih ada sekitar Rp 600 miliar dana hasil rights issue setelah dipakai untuk membayar utang. "Sisa dana nanti juga akan kami alokasikan seluruhnya untuk ekspansi," tambah Mutia.
BLTZ memang sedang memperbesar penetrasi bisnis bioskop. Salah satu upayanya adalah merenovasi bioskop yang sudah ada serta menambah bioskop baru. Dulu, BLTZ memiliki merek bioskop Blitz Megaplex. Baru pada 6 Agustus 2015 lalu, namanya berubah jadi CGV Blitz. Ini sekaligus menandai keberadaan BLTZ sebagai perusahaan publik. Tahun ini, BLTZ memiliki agenda untuk menambah delapan bioskop baru. Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Utara menjadi titik yang disasar Graha Layar Prima. Rencana tersebut sejalan dengan keyakinan perseroan terkait bisnis bioskop yang akan terus berkembang pesat.
Optimisme ini disokong oleh perkembangan perfilman di Indonesia yang sedang tumbuh. Namun, Mutia belum bisa memastikan berapa jumlah layar yang akan bertambah. Katanya, setiap bioskop memiliki jumlah layar berbeda-beda. Hingga kini, CGV Blitz memiliki 19 bioskop dengan total 139 layar yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Nah, pendanaan ekspansi dari rights issue akan lebih banyak memberikan keuntungan ketimbang misalnya kembali mencari pinjaman. (bani)
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…