TOBA Siapkan Akuisisi Tambang Baru di Katim

NERACA

Jakarta - Meskipun tahun 2015 lalu, PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) membukukan performance kinerja keuangan yang negatif dengan perolehan laba bersih US$ 11,35 juta atau turun 37,58% dibandingkan tahun 2014 sebesar US$ 18,19 juta, rupanya hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi perseroan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.

Bahkan ditengah suramnya sektor pertambangan, perseroan bakal mengakuisisi pertambangan baru guna di Kalimantan Timur guna memperluas produksi. “Kita alokasikan dana untuk akuisisi tambang tapi kita lihat tambangnya juga. Kita rata-rata di Kalimantan Timur," kata Dirut Toba Bara Sejahtera, Justarina Naiborhu di Jakarta, Selasa (24/5).

Namun dirinya menegaskan, pihaknya tidak sembarang dalam mengakuisisi tambang baru. Ada beberapa kriteria sebelum mencaplok tambang, salah satunya akses jalan menuju tambang."Syaratnya selain kualitasnya bagus, seperti cadangan yang melimpah, harus ada aksesnya. Kalau aksesnya susah dengan harga batu bara saat ini ya cost-nya enggak masuk," imbuhnya.

Menurut Jusutraina, akses menuju tambang sangat penting. Pasalnya jika akses sulit maka akan menambah biaya pada pengiriman, alhasil perseroan tidak bisa meraup untuk di tengah harga batu bara yang semakin mencekik."Jadi kita enggak ada syarat cadangan berapa. Kalau ada yang menawarkan, kita lihat lokasinya di mana seberapa jauh ke infrastruktur utama," tandasnya.

Sayangnya perseroan masih belum bisa mengungkapkan berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi tambang baru. Pasalnya belum ada perhitungan yang matang terkait aksi korporasi tersebut. Namun dia memastikan bahwa dana yang akan digunakan untuk akuisisi tambang bisa berasal dari pinjaman.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Toba Bara Sejahtera Tbk akan membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar US$ 1,13 juta. Kata Justarina Naiborhu, keputusan pembagian dividen dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).”Kita akan membagikan dividen US$ 1,13 juta dari perolehan laba tahun lalu sebesar US$ 11,35 juta. Sementara sisanya senilai US$ 10, 1 juta dialokasikan sebagai laba di tahun.”ujarnya.

Dirinya juga menegaskan, berdasarkan hasil RUPST juga tidak mengagendakan perubahan jajaran direksi dan komisaris. Emiten pertambangan ini menjelaskan, menurunnya laba bersih 2015 dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan penurunan pendapatan sekitar 30,26% di sepanjang tahun lalu menjadi US$348,66 juta dari US$499,96 juta. 

Belanja Modal

Kemudian turunnya pendapatan salah satunya dipicu oleh melemahnya pasar batu bara global yang menjadi kontributor utama perseroan. Penjualan ekspor tercatat US$347,2 juta atau 99,5% pendapatan Toba Bara. Sementara penjualan batu bara domestik tercatat hanya US$1,45 juta. Tahun ini, perseroan berencana mengalokasikan dana sebesar US$ 10 juta untuk belanja modal (capital expenditure/capex).”Tahun ini, kami akan anggarkan capex US$ 10 juta untuk mendukung bisnis perusahaan," kata Justarina Naiborhu.

Adapun, hingga kuartal pertama tahun 2016, perseroan telah menggunakan dana capex sebesar US$ 2 juta. Dimana, dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan usaha perusahaan di tahun ini. Serta untuk melakukan maintenance peralatan."Dana capex baru terserap minim, atau sekitar US$ 2 juta di triwulan I 2016. Dana telah dipakai untuk perbaikan jalan, atau intinya peremajaan dan pemeliharaan", terangnya.

Sementara itu, asal dana capex perseroan tahun ini seluruhnya akan berasal dari dana kas internal. Sebagai tambahan, pada kuartal pertama 2016 perseroan mengalami penurunan laba bersih hingga 50% lebih menjadi US$ 5,1 juta dari periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 10,5 juta. Penurunan laba dipicu dari perolehan penjualan yang hanya mencapai US$ 63,5 juta dari US$ 111,7 juta pada periode yang sama tahun 2015. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…