Pengangguran Lulusan SMA-SMK Masih Tinggi

 NERACA

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan angka pengangguran terbuka Indonesia  mencapai 7,7 juta orang pada Agustus 2011. Jumlah 6,56% ini dari  total angkatan kerja berdasarkan pendidikan dan didominasi lulusan SMA dan SMK. Dalam data itu, pada Februari 2011, tingkat pengangguran terbuka tertinggi lulusan SMA mencapai 10,66% dan SMK sebesar 10,43%.

 

Sementara pengangguran lulusan sekolah dasar (SD) ke bawah jumlahnya 3,56% naik dari posisi Februari 2011 3,37%. Lalu pengangguran lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 8,37% atau naik dari Februari 2011 7,83%.  Kemudian pengangguran lulusan Diploma I/II/III mencapai 7,16% atau turun dari Februari 2011 sebesar 11,59%. Terakhir pengangguran lulusan universitas turun menjadi 8,02% dari 9,95% di Februari 2011.

 

BPS menyampaikan Pada Agustus 2011 jumlah pekerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan SD ke bawah yang jumlah 54,2 juta (49,4%). Sedangkan jumlah pekerja yang berpendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma hanya sekitar 3,2 juta orang (2,89%) dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 5,6 juta orang (5,15%). Penyerapan tenaga kerja dalam enam bulan terakhir (Februari 2011–Agustus 2011) masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah.

 

Menurut Deputi Statistik Sosial BPS Winandi Imawan mengatakan pada Agustus 2011, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi, yaitu sekitar 54,2 juta orang atau (49,4%). "Sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil, pekerja dengan pendidikan dioploma hanya sekitar 3,2 juta orang (2,89%) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya 5,6 juta orang (5,15 persen)," ujarnya

 

Dikatakan Winandi, dalam setahun terakhir (Agustus 2011 - Agustus 2011), jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan.  "Kecuali untuk jenjang SD ke bawah dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 0,61% dan 0,23%," paparnya

 

Namun demikian, kata Winandi, jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2011 yang mencapau 7,7 juta orang (6,56%) ini sebenarnya mengalami penurunan dari 8,12 juta orang (6,8%) di Februari 2011. "Jumlah angkatan kerja di Agustus juga turun 2 juta orang menjadi 117,4 juta dari 119,4 juta di Februari 2011. Jumlah orang yang bekerja juga turun dari 111,28 juta orang menjadi 109,67 juta orang," tuturnya.

 

Dia menjelaskan, turunnya jumlah angkatan kerja didorong oleh berkurangnya pekerja di sektor pertanian yang mempensiunkan diri akibat musim kemarau panjang di tahun ini. "Musim kemarau panjang ada indikasi banyak orang yang tidak bekerja lagi di sektor itu (pertanian). Jadi banyak yang mempensiunkan diri karena umurnya sudah mepet-mepet," tandasnya

 

Sepanjang Februari 2011 sampai Agustus 2011 sektor yang mengalami kenaikan penyerapan tenaga kerja adalah sektor industri dan konstruksi. Sedangkan sektor pertanian jumlah tenaga kerjanya turun 3,1 juta orang karena musim kemarau tadi.

 

Kemudian sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi turun 500 ribu orang. Wynandin menjelaskan sektor pergudangan ini jumlah tenaga kerjanya karena banyak kuli gudang tak kerja saat libur puasa. "Kalau komunikasi turun karena pensiun dini di Telkom. Untuk komunikasi penurunan jumlah tenaga kerja 352 ribu," imbuhnya

 

Ditempat terpisah, Kepala BPS Riau Abdul Manaf mengatakan dari data terakhir pada Agustus 2011 jumlah pengganguran di Riau sebanyak 136.222 orang. "Tingkat pengganguran terbuka (TPT) sebesar 5,32%,” ujarnya

 

Pengganguran di Riau paling banyak terdapat di perkotaan yakni 80.075 orang. Sementara sisanya yakni 56.147 orang berada di pedesaan. **teguh/cahyo

BERITA TERKAIT

Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI) Resmi Diluncurkan, Siap Salurkan Modal untuk Industri Kreatif

    NERACA Jakarta - Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI) secara resmi diluncurkan di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta yang…

Sepakat dengan Menhub, Ekonom Minta Pemerintah Tak Gegabah Atur Ojol

NERACA Jakarta - Gelombang tuntutan dari pengemudi ojek online (ojol) kembali memuncak dengan aksi demonstrasi besar pada 20 Mei 2025.…

Dirjen Bea Cukai Bakal Libatkan TNI dan Polri untuk Atasi Penyelundupan

  NERACA Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budi Utama menyampaikan bakal menggandeng aparat TNI dan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI) Resmi Diluncurkan, Siap Salurkan Modal untuk Industri Kreatif

    NERACA Jakarta - Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI) secara resmi diluncurkan di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta yang…

Sepakat dengan Menhub, Ekonom Minta Pemerintah Tak Gegabah Atur Ojol

NERACA Jakarta - Gelombang tuntutan dari pengemudi ojek online (ojol) kembali memuncak dengan aksi demonstrasi besar pada 20 Mei 2025.…

Dirjen Bea Cukai Bakal Libatkan TNI dan Polri untuk Atasi Penyelundupan

  NERACA Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budi Utama menyampaikan bakal menggandeng aparat TNI dan…