NERACA
Jakarta – Kelompok usaha Ristia, melalui anak usahanya PT Tiara Raya Bali International, menggandeng Starwood Hotels and Resort Worldwide, Inc untuk mengelola hotel resort Le Meridien Bali, Jimbaran, yang semula dikenal dengan nama Ristia Resort.
Rencananya, Ristia Resort yang telah direbranding menjadi Le Meridien Jimbaran, mulai beroperasi pada pertengahan 2012.
“Kami sangat bangga mengumumkan kolaborasi kami dengan Starwood di dalam proyek Le Meridien Bali, Jimbaran. Kami percaya desain kami yang unik dan lokasi yang strategis sangat cocok dengan Le Meridien. Kami yakin proyek ini akan sukses besar,” kata Richard Wiriahardja, komisaris grup Ristia, usai penandatangan kesepakatan kerjasama antara Tiara Raya Bali dengan Starwood Hotels and Resort Worldwide, Inc di Jakarta, Kamis.
Resort ini berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar. Rencananya akan dibangun dengan gaya arsitektural yang menggabungkan antara desain bangunan moderen namun dengan ciri khas dari Jimbaran.
Richard menuturkan, resort yang berlokasi di Jimbaran Bali ini, dahulu adalah desa nelayan. Sekarang ini telah menjadi lokasi wisata untuk lifestyle kontemporer di bali. Kawasan wisata Jimbaran memiliki banyak keunggulan semisal pantai pasir putih yang masih alami.
Dia mengutarakan, Le Meridien Jimbaran menawarkan banyak fasilitas seperti bamboo chic, sebuah gedung restauran berlantai 3 yang menghidangkan makanan asian modern. Kolam renang menyerupai lagoon yang dapat di akses melalui kamar, spa eksklusif, fitness center sampai ruangan meeting yang besar.
Le Meridien Jimbaran, imbuh Richard, menyediakan 123 kamar, dengan 28 kamar aqua suites, empat roof top villa dan penthouse suite yang semuanya dilengkapi dengan balkoni. Rata-rata, harga per kamar sekitar 250 US$ per malam.
Dia menambahkan, pembangunan resort ini dimulai sejak sembilan bulan yang lalu dan ditargetkan selesai pada Juni 2012. “Kami membangun resort ini dengan investasi sekitar US$ 30 juta. Dana itu berasal dari internal perusahaan dan kredit dari bank BNI 46,” jelas Richard.
Richard mengaku, setelah menyelesaikan proyek resort Le Meridien, dia akan membangun proyek villa resort di Ubud, Bali. Saat ini, lahan yang telah tersedia seluas 7 hektar.
“Tapi tarifnya sebesar 700 US$ per malam. Memang lebih tinggi dari Le Meridien Jimbaran, karena di Ubud kami menawarkan banyak keunikan-keunikan yang banyak orang cari seperti pemandangan sawah-sawah. Dan itu saya punya di sana, bukit-bukit dan satu lagi yang tidak dimiliki oleh resort yang lainnya yaitu air terjun yang tingginya mencapai 30 meter. Untuk nama resort itu sendiri kami belum bisa memberitahu karena proyek ini masih baru,” terang dia.
Sementara itu, Chuck Abbott, Wakil Presiden Regional Starwood Hotel dan Resort Southeast Asia mengaku senang bekerjasama dengan Ristia Group mengelola resort di Bali.
“Saya yakin ini adalah awal dari kerjasama yang baik dengan Ristia. Hadirnya Le Meridien di Bali akan menguatkan kami di Asia Tenggara dan membangun kembali brand Le Meridien di Bali. Kami percaya kerjasama kami dengan Ristia akan membawa Le Meridien Bali, Jimbaran menjadi sukses,” paparnya.
Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…
Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…
Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…
Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…
Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…
Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…