NERACA
Jakarta- Sepanjang tahun 2015, performace emiten properti Ciputra Group masih mencatatkan kinerja keuangan stagnan sebagai dampak dari perlambatan ekonomi. Pasalnya, tidak hanya PT Ciputra Properti Tbk (CTRP) yang membukukan penurunan laba bersih sebesar 17% dari Rp 349 miliar menjadi Rp 327 miliar. Hal yang sama juga dialami PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,28 triliun sepanjang tahun 2015 atau turun 3% apabila dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya Rp1,32 triliun.
Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, CEO CTRA Candra Ciputra mengatakan, penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bunga pinjaman, khususnya yang dibayarkan oleh proyek properti investasi.
Dia menambahkan, pihaknya membukukan pendapatan hingga Rp7,51 triliun sepanjang 2015, hal ini menunjukan kenaikan 18,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,34 triliun."Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia usaha di Indonesia, termasuk dunia properti, namun dengan strategi diversifikasi, baik secara produk maupun geografis, kami tetap dapat membukukan peningkatan pendapatan yang berasal dari 70 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya.
Disebutkan, CTRA mengonsolidasikan seluruh pendapatan dari anak perusahaannya, termasuk PT Ciputra Property Tbk dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS). Pada anak perusahaan, CTRS mencatat perolehan pendapatan sebesar Rp1,91 triliun, naik 11,5% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp1,71 triliun. Laba bersih CTRS juga mengalami kenaikan 14,2% menjadi Rp597 miliar seiring dengan kenaikan pendapatan.
Sementara itu CTRP membukukan kenaikan pendapatan 48% dari tahun lalu, yaitu dari Rp1,66 triliun menjadi Rp2,46 triliun."Namun karena pembayaran bunga yang disebabkan oleh telah mulai beroperasinya secara full year beberapa proyek komersial CTRP maka laba bersih CTRP turun." ujarnya.
Tahun lalu, CTRA mampu meraih prapenjualan sebesar Rp9,18 triliun. Dibandingkan dengan tahun 2014, CTRA mencatat kenaikan sebesar Rp549 miliar pada prapenjualan."Selama tahun 2015 CTRA telah meluncurkan total enam proyek baru di mana satu proyek residensial berada langsung di bawah CTRA, yaitu CitraGarden City di Malang. Melalui CTRS telah diluncurkan dua proyek high-rise, yaitu gedung perkantoran dan SOHO (Small Office Home Office) Ciputra World Surabaya dan satu proyek residensial CitraLand City Losari di Makassar," jelasnya.
Dia mengatakan, CTRS pada tahun 2015 mencatat prapenjualan sebesar Rp4,17 triliun, naik 129,8% dari tahun lalu. Selanjutnya melalui CTRP telah direalisasikan penjualan 185 unit apartemen Ascott Kuningan Jakarta dan peluncuran 1 proyek villa seluas 6 hektar, yang merupakan bagian dari Ciputra Beach Resort di Bali. Pra penjualan CTRP pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp964 miliar. (bani)
NERACA Jakarta – Di kuartal perama 2025, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) membukukan laba bersih sebesar Rp203,25 miliar atau terkoreksi…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) atau GrahaTrans menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp500 miliar dan laba…
Emiten produsen laptop, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp2,27 miliar (Rp1,71…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten produk sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menyiapkan belanja modal Rp180 miliar…
NERACA Jakarta –Prospek laba PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) di tahun 2025’ diyakini cemerlang, seiring terlaksananya aksi…
NERACA Jakarta – Menyusul rencana PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bakal go private, PT Joyo Agung Permata (JAP)…