Citra Borneo Indah Bangun Tiga Pabrik Kelapa Sawit - Patok Produksi 900 Ribu Ton di 2012

NERACA

Jakarta - PT Citra Borneo Indah (CBI), perusahaan budidaya perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, mematok produksi pengolahan tandan buah sawit (TBS) sebesar 900 ribu ton pada 2012.

Untuk memenuhi target perusahaan, CBI kini tengah membangun tiga pabrik kelapa sawit (PKS), yakni PKS Suayap (PT Mitra Mendawai Sejati) dengan kapasitas 45 ton/jam, PKS Melata (PT Tanjung Sawit Abadi) dengan kapasitas 30 ton/jam ekstensi ke 60 ton/jam, dan PKS Selangkun (PT Sawit Sumbermas Sarana) dengan kapasitas 60 ton/jam.

Direktur Operasi Penanaman CBI Arsyad Lahabu menegaskan, CBI kini memiliki dua PKS, yaitu PKS Sulung (PT Sawit Sumbermas Sarana) dan PKS Natai Raya (PT Kalimantan Sawit Abadi) dengan kapasitas masing-masing 90 ton/jam dan 45 ton/jam. “Penyelesaian pembangunan tiga pabrik lagi ditargetkan kurang lebih akhir 2012. Jadi nanti kita punya lima pabrik,” kata Arsyad usai ajang konferensi pers di Jakarta, Senin (31/10).

Arsyad menambahkan, dengan total area perkebunan sawit seluas 71,188 hektar, CBI sampai Oktober 2011 (YTD-year to date) berhasil membukukan produksi TBS sebesar 520 ribu ton dari target 642 ribu ton hingga akhir tahun. Khusus YTD TBS yang diolah telah mencapai 577 ribu ton. Sementara untuk rata-rata yield/hektar, CBI meraup 15,5 ton dari target 2011 sebesar 19,8 ton. “Masih ada dua bulan lagi mencapai target tahun ini. Kita optimis tahun depan target produksi 900 ribu ton bisa dicapai,” ujarnya.

Sedangkan untuk produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) sampai Oktober (YTD), lanjutnya, telah memenuhi target hingga akhir tahun. Total YTD produksi CPO telah capai 137 ribu ton dari target yang sama di tahun ini. Sementara total YTD produksi pengolahan inti sawit (kernel) juga telah mencapai target sebesar 25 ribu ton. Dari sekitar 71 ribu hektar total lahan CBI, area yang dapat ditanam seluas sekitar 16 ribu hektar. Selebihnya, areal diusahakan mencapai 47 ribu hektar, termasuk bibitan 144 hektar. Itulah sebabnya, kata Arsyad, CBI bakal menambah area produksi di 2012.

Disinggung soal volume ekspor, Arsyad Lahabu menandaskan, perusahaan milik Abdul Rasyid AS ini bercita-cita ekspor kalau volume produksi sudah cukup.  “Kami belum ekspor sampai sekarang. Seratus persen masih dijual di dalam negeri. Selama ini kita masih dapat harga terbaik dari Wilmar (Wilmar Group, produsen kelapa sawit terbesar di dunia). Tapi kami sedang menyiapkan infrastruktur untuk ekspor,” tambahnya.

Sementara Direktur Keuangan CBI Bambang Soerjanto mengungkapkan, CBI membutuhkan anggaran Rp2,5 triliun untuk memproduksi satu juta TBS pada 2013. "Pada 2013 kami menargetkan produksi satu juta TBS dan itu akan menelan dana hingga Rp2,5 triliun. Dananya sebagian kas internal dan sebagian lagi dari perbankan," jelasnya.

Terkait soal biaya untuk ketiga PKS yang tengah dibangun, CBI menggelontorkan dana sekitar Rp300 miliar sampai akhir 2011. "Kami akan bangun tiga PKS lagi, dan bakal menelan biaya sekitar Rp300 miliar," ujar Bambang.

Pada kesempatan itu, CBI menerima sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008, Environmental Management System ISO 14001:2004, dan Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001:2007. Penyerahan sertifikat dilakukan Managing Director PT SGS Indonesia Guy Escarfail kepada Presiden Direktur PT Citra Borneo Indah Rimbun Situmorang.

Menanggapi hal itu, Rimbun memaparkan, CBI memiliki puluhan internal auditor untuk menjaga konsistensi standar operasional yang telah digariskan korporasi. "Kami telah memiliki lebih dari 20 orang internal auditor untuk menjaga konsistensi dan implementasi standar operasional dan bisnis yang telah digariskan," papar Rimbun.

Sedangkan Komisaris CBI Bungaran Saragih berpendapat, sertifikasi ini adalah wujud paradigma bisnis perusahaan yaitu Planet, People, dan Profit. Saat ini, pungkas Bungaran, perusahaan tidak bisa hanya memikirkan profit. "Terlebih operasional bisnis kelapa sawit sangat berpotensi merusak lingkungan," jelas Bungaran.

BERITA TERKAIT

30 Persen Ruang Publik Harus Dialokasikan untuk UMKM J

NERACA Jakarta  – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan implementasi Peraturan…

Potensi Panas Bumi Indonesia Dorong Tercapainya Swasembada Energi

NERACA Jakarta – Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang luar biasa besar, khususnya panas bumi,…

Penetapan OVNI di Kawasan Industri Ciptakan Iklim Investasi Kondusif

NERACA Jakarta – Sebagai langkah strategis menjaga keberlangsungan dan daya saing industri nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penetapan Objek…

BERITA LAINNYA DI Industri

30 Persen Ruang Publik Harus Dialokasikan untuk UMKM J

NERACA Jakarta  – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan implementasi Peraturan…

Potensi Panas Bumi Indonesia Dorong Tercapainya Swasembada Energi

NERACA Jakarta – Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang luar biasa besar, khususnya panas bumi,…

Penetapan OVNI di Kawasan Industri Ciptakan Iklim Investasi Kondusif

NERACA Jakarta – Sebagai langkah strategis menjaga keberlangsungan dan daya saing industri nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penetapan Objek…