Program sejuta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo masih terhambat beberapa masalah. Salah satunya ketersediaan lahan dan lokasinya yang jauh dari pusat kota dan mayoritas tidak terkoneksi dengan angkutan massal.
Selain itu, harga rumah yang semakin meningkat sehingga membuat sebagian orang, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), merasa pesimis untuk bisa memiliki hunian idaman. CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengaku khawatir masalah lahan bisa membuat program penyediaan rumah rakyat ini berhenti di tengah jalan bila tidak mendapat perhatian serius.
"Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap beberapa pengembang rumah sederhana, land bank (cadangan lahan) dari pengembang tersebut diperkirakan hanya bertahan selama 2-3 tahun saja," kata dia dalam paparan risetnya yang dimuat dalam situs resmi IPW, belum lama ini.
Artinya, menurut Ali, setelah lahan yang tersedia habis maka para pengembang harus kembali membeli lahan. Hal itu tentu bukan perkara mudah untuk dilakukan mengingat harga tanah tentunya akan terus mengalami kenaikan. Bila tidak dikendalikan pemerintah, harga tanah bisa melambung tinggi.
Wajib alokasi biaya
Terlebih jika penghasilan yang dididapatnya tiap bulan dirasa tidak memungkinkan untuk melakukan proses down payment (DP) dan cicilan KPR. Tapi, Anda jangan kecewa dulu! Ibarat pepatah, ‘masih banyak jalan menuju Roma’. Artinya, bagi Anda yang mengantongi gaji Rp4 juta per bulan, rumah dengan kategori sederhana bisa didapat dan dijadikan opsi utama.
Mengutip pernyataan Prita Hapsari Ghozie, pakar keuangan dan perencanaan bisnis, angka 20%-30% pada uang muka rumah kerap kali menjadi hambatan pertama yang ditemui. Oleh karena itu, dalam ilmu perencanaan keuangan sebaiknya Anda mengalokasikan penghasilan untuk beberapa pos berikut ini.
Yakni 50%-60% untuk biaya hidup bulanan, 20% untuk tabungan dan investasi sesuai tujuan financial, 10% untuk dana darurat, dan maksimal 30% apabila masih ada cicilan pinjaman. Bilamana ada, maka alokasi untuk pos pengeluaran lain akan berkurang.
Nah, agar misi memiliki rumah bisa segera terealisasi, maka Anda harus konsisten untuk menyisihkan dana setidaknya 20% atau Rp800 ribu dari penghasilan tiap bulan. Penyisihan ini ditujukan untuk tabungan uang muka rumah yang terbilang cukup tinggi.
Jika dikalikan dengan waktu dua tahun (24 bulan), maka Anda sudah memiliki dana Rp19.200.000 yang bisa digunakan untuk proses DP rumah. Lantas, adakah rumah yang bisa dimiliki dengan kisaran uang muka Rp19 jutaan, dan cicilan KPR yang ideal bagi Anda yang bergaji Rp4 juta? Tentu ada!
Portal properti www.rumah.com telah merangkumnya spesial untuk Anda, agar target memiliki rumah sendiri tak lagi hanya sekadar impian belaka.
Triraksa Village 2, Tigaraksa
Rumah subsidi milik PT Mitra Usaha Perkasa ini menawarkan tipe Batako dengan luas tanah 60m2 dan luas bangunan 30m2. Soal harga yang dibanderol terbilang sangat terjangkau, yakni hanya Rp125 juta. Dengan begitu, Anda harus merogoh kocek Rp12.500.000 sebagai uang mukanya.
Untuk menuju lokasi perumahan Triraksa Village 2 dari Jakarta, yang paling praktis adalah dengan menggunakan akses tol Jakarta-Merak dan keluar di pintu tol Balaraja Timur/Cikupa/Tigaraksa. Jika Anda berangkat dari pusat kota Jakarta, misalnya Bundaran Hotel Indonesia, jarak tol yang harus Anda tempuh adalah sekitar 45 km.
Bumi Citeureup Asri, Bogor
Tak jauh berbeda dengan Triraksa Village 2, perumahan yang berada di kawasan Citeureup, Bogor, ini menghadirkan tipe Tulip (LB 21/ LT 60) dengan harga Rp126.500.000. Jika Anda membayar uang muka sebesar 10% atau Rp12.650.000, maka cicilan yang harus dibayar tiap bulannya adalah Rp948.750 (tenor 10 tahun). Sehingga sisa penghasilan sebesar Rp3.051.250 masih ideal untuk dialokasikan ke kebutuhan sehari-hari.
Failitas menarik yang dimiliki Bumi Citeureup Asri adalah water treatment plant. Ini merupakan sebuah sistem yang difungsikan untuk mengolah air dari Sungai Cileungsi yang kurang bagus, agar mendapatkan kualitas air bersih. Akan tetapi air bersih yang dihasilkan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, melainkan hanya untuk kegiatan MCK saja.
Apartemen Delta Cakung, Jakarta Timur
Rusunawa bersubsidi, Delta Cakung, menghadirkan tipe Studio (21m2) seharga Rp167 juta. Pas untuk Anda yang ingin tinggal di lokasi strategis Jakarta Timur, namun memiliki keterbatasan penghasilan.
Dengan cicilan mulai Rp1 jutaan/bulan plus pilihan tenor 10-15 tahun, tipe Studio memang sangat terjangkau bagi Anda yang berpenghasilan Rp4 juta. Rusunami ini telah berdiri sejak 3 tahun lalu, sedangkan tiang pancang sendiri dibangun sejak Oktober 2011 hingga serah terima kepemilikan pada Juni 2013.
CitraIndah Bukit Ebony, Jonggol
CitraIndah merupakan salah satu proyek dari Ciputra Grup, yang merupakan developer besar, ternama, dan terpercaya di Indonesia. Harga rumah terendah ditawarkan lewat tipe 22/72, yakni Rp149.490.000 dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi.
Jika Anda memilih cicilan tenor 10 tahun, maka pengeluaran yang harus Anda sisihkan adalah Rp1.121.175 tiap bulannya. Tak heran, jika tipe ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki gaji pas-pasan, tapi mendambakan sebuah rumah di kawasan terpadu.
Fasilitas menarik yang berada di area perumahan seperti waterpark, angkutan kawasan, taman bermain, hingga sarana ibadah, tetap bisa dinikmati meski Anda menghuni klaster kelas menengah bawah. [ardi/rumah.com]
NERACA Jakarta – Di tengah ritme kehidupan yang serba cepat, masyarakat modern dituntut untuk semakin cerdas dalam mengatur waktu, keuangan,…
NERACA Jakarta - Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah…
NERACA Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menegaskan renovasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat tidak…
NERACA Jakarta – Di tengah ritme kehidupan yang serba cepat, masyarakat modern dituntut untuk semakin cerdas dalam mengatur waktu, keuangan,…
NERACA Jakarta - Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah…
NERACA Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menegaskan renovasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat tidak…