Perkuat Pasar Ekspor - Mayora Bangun Pabrik Biskuit di Cina

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnis hingga ke Asia, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana membangun pabrik di China. Pabrik tersebut akan memproduksi biskuit, permen, dan kopi. Rencananya, pembangunan pabrik tersebut akan dibangun pada semester pertama tahun depan.

Kata Direktur Komunikasi Mayora Indah, Sribugo Suratmo, pembangunan pabrik di Cina untuk memperkuat pasar ekspor.”Pembangunan pabrik akan di mulai semester pertama tahun depan dan diprediksi selesai sekitar setahun," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Saat ini, MYOR telah memasarkan 7 produk di Shanghai dan Shenzen, Cina. Produknya antara lain biskuit Danisa Butter Cookies, biskuit Better, permen Kopiko Coffee, dan permen Kopiko Cappuccino. Lalu ada pula kopi Kopiko Cappuccino, kopi Kopiko Cafe Latte, kopi Kopiko Cafe Mocha, serta pasta cokelat dan wafer Astick.

Sribugo bilang bahwa sebelumnya, MYOR telah memiliki pabrik di India. Pabrik tersebut memproduksi biskuit Danisa Butter Cookies, biskuit Go Choco, permen Kopiko Coffee, serta pasta cokelat dan wafer Choki Choki. Saat ini, MYOR pun telah melakukan ekspor ke 46 negara tersebar di seluruh benua. Beberapa negara yang memiliki kantor distribusi adalah China, India, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Nigeria. Kemudian sisanya adalah negara dengan dukungan pemasaran dan operasi ekspor.

Sribugo menyebut, MYOR ingin menjaga ekspor dengan porsi 40% terhadap total penjualan. Pada kuartal ketiga, penjualan ekspor MYOR menyumbang 48,26% dengan nilai Rp 5,16 triliun. Sementara penjualan lokal berkontribusi 51,73% atau bernilai Rp 5,53 triliun. Sampai September, penjualan MYOR hanya tumbuh 1,32% dari Rp 10,55 triliun menjadi Rp 10,69 triliun. Sedangkan labanya melonjak 248,29% dari Rp 249,59 miliar menjadi Rp 869,32 miliar. Kenaikan ini lantaran MYOR mendapatkan laba selisih kurs sebesar Rp 259,86 miliar.

MYOR menargetkan raihan laba Rp 840 miliar sepanjang tahun ini. Tercatat laba kuartal ketiga sudah melebihi target perseroan. Sementara, penjualannya memenuhi 68,96% target MYOR di tahun ini sebesar Rp 15,5 triliun. Saham MYOR tutup di harga Rp 25.360. Angka tersebut memerah 4,25% dibanding hari sebelumnya.

Perseroan mengklaim, melemahnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi tidak mempengaruhi signifikan kinerja keuangan. Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Janni Asman pernah bilang, meskipun daya beli masyarakat melemah, sektor konsumer Indonesia tetap menarik.

Di kuartal pertama tahun ini, kinerja keuangan perseroan mencatatkan performance positif. Dimana laba bersih MYOR melesat 128,95% year on year (yoy) menjadi Rp 280,37 miliar. Padahal penjualan bersih turun 1,15% yoy menjadi Rp 3,46 triliun. Kinerja MYOR tertopang untung kurs dan efisiensi biaya. (kon/bani)

BERITA TERKAIT

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…