NERACA
Jakarta – Muda kaya raya, tua sejahtera dan mati masuk surga adalah fase hidup yang menjadi impian semua orang. Ya, menjadi kaya raya tidak harus menunggu tua, tetapi modalnya cukup sederhana dan perlu komitmen besar, yaitu bijak dalam mengelola keuangan. Sesungguhnya kekayaan itu mudah kita dapatkan jika kita tahu ilmunya. Ilmu dasar untuk menjadi kaya raya sesungguhnya adalah ilmu perencanaan keuangan. Seseorang yang memiliki harta berlimpah atau gaji yang besar suatu saat pasti akan habis jika tidak mampu membuat perencanaan keuangan yang baik. Pada dasarnya, semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi kaya raya dan bahkan karyawan dengan status staf biasa ataupun office boy bisa menjadi kaya. Sebagian orang pasti akan pesimisitis dengan hal tersebut dan itu hanya mimpi, karena bagaimana mungkin gaji cuma satu juta rupiah sebulan mau jadi kaya raya.!!.
Menurut pakar perencanaan keuangan Safir Senduk, tujuan kaya raya dapat di capai oleh siapa pun dengan perencanaan keuangan yang baik. Pasalnya, untuk dapat menjadi kaya itu 100% bergantung pada apa yang anda lakukan terhadap keuangan anda, tidak selalu bergantung pada besar kecilnya gaji atau pendapatan yang anda terima. Baginya, yang paling kaya bukan seseorang yang professional dengan penghasilan yang besar ataupun pengusaha karena pengusaha pun, di lain waktu bisa mendapatkan keuntungan yang sedikit. Namun yang paling kaya adalah yang paling banyak investasinya.”Kita bisa mendapatkan penghasilan sebanyak apapun, tetapi kalau tidak punya investasi, berarti belum dibilang kaya,”ujarnya.
Kata Safir, menurut teori ilmu ekonomi, seseorang disebut kaya apabila seseorang tersebut memiliki investasi yang nilainya diatas nilai hutang-hutangnya. Jadi, bila seseorang yang tampaknya seperti orang kaya, tetapi semua yang dipakai dan dikenakannya ternyata adalah hasil hutang, maka orang itu belum dapat menyandang predikat sebagai orang kaya. Sebaliknya seseorang yang tampak biasa-biasa saja, hidup sederhana, namun memiliki investasi dengan nilai yang cukup tanpa hutang, orang ini yang pantas disebut orang kaya.
Oleh karena itu, lanjutnya, agar dapat mengelola keuangan dengan bijak, pertama-tama harus dapat mengatur aliran keluar masuk uang (cash flow) dari penghasilan yang di dapatkan. Besar kecilnya upah tidak dapat dijadikan patokan. Seseorang dengan upah besar, bila pengeluarannya berlebihan, justru akan menghasilkan hutang dan sebaliknya seseorang dengan upah kecil, bila pandai mengatur pengeluarannya, justru akan menghasilkan investasi. “Jadi, jangan bekerja untuk mencari upah setinggi-tingginya, tetapi bekerjalah guna mendapatkan aset. Karena dengan adanya aset, Anda akan dapat menghidupi diri Anda saat pensiun atau berhenti bekerja maupun keluarga Anda,”ungkapnya.
Bijak kelola keuangan dengan mengatur pengeluaran bukannya harus menjadi pelit dalam mengeluarkan uang, namun harus berupaya agar pengeluaran tidak melebihi yang seharusnya. Agar dapat mengatur semua pengeluaran, maka seseorang harus mengurangi tagihan-tagihan yang tidak perlu, memangkas pengeluaran yang tidak seharusnya atau menutup pengeluaran yang tidak perlu. Banyak orang yang tidak sadar telah berlaku boros, sehingga berapa besarpun upah atau pendapatan yang diperolehnya akan selalu kurang karena pengeluaran tidak diatur dengan baik dan cerdas.
Sisihkan Investasi
Maka agar seseorang tidak terjebak pada pengeluaran yang diluar kepatutan, petakan pengeluaran dengan pola 30:10:10:50, artinya 30% untuk melunasi hutang-hutang, 10% untuk berinvestasi, 10% untuk membayar premi asuransi dan 50% untuk membiayai hidup. Mengelola keuangan dengan tepat, merupakan langkah awal untuk berinvestasi. Memiliki investasi, kata Safir menjadi hal penting untuk menopang kesejahteraan disaat tidak lagi bekerja kelak. Karena itu, milikilah investasi asset yang produktif, meskipun dalam hal memilih investasi tidak ada investasi yang lebih bagus daripada yang lainnya. Tapi carilah investasi yang memiliki banyak kelebihan dari yang lain, seperti saham ataupun reksa dana dan real estate. Dalam berinvestasi harus senantiasa berhati-hati, karena banyak sekali penipuan atau investasi bodong. “Anda harus memahami ciri-ciri investasi bodong, yakni berani memberikan bunga yang tinggi, menjanjikan bonus bila berhasil mendapatkan anggota baru, menjanjikan uang tunai bulanan, menjanjikan tidak akan rugi dan menyajikan skema keuangan yang tidak masuk akal,”terangnya.
Sementara CEO and Chief Financial Planner ZAP Finance, Prita Ghozie mengungkapkan, tantangan bagi masyarakat untuk memulai perencanaan keuangan adalah membiasakan hidup tidak konsumtif atau membangkitkan good money habit. Hal ini menjadi pondasi terpenting dalam mencapai kesejahteraan finansial,”Tanpa memiliki good money habit, hampir mustahil seseorang dan pasangannya dapat hidup nyaman tanpa beban di masa pensiun,”paparnya.
Dirinya menuturkan, unsur utama untuk menjalankan sebuah rencana keuangan adalah kemampuan dan komitmen untuk menabung dan berinvestasi. Kemampuan dan komitmen adalah dua unsur yang tidak bisa dipisahkan. Mampu, punya dananya, tapi tidak disiplin melakukan proses menabung dan investasi, bisa pastikan gaji hanya melayang untuk hal-hal yang tidak prioritas. Kemudian punya komitmen tetapi sumbernya tidak cukup, artinya hidup di luar batasan kemampuan,”Seseorang dapat dikatakan memiliki good money habit apabila mampu untuk membayar dirinya terlebih dahulu dibandingkan kepentingan lain,”ujarnya.
Saat ini kemampuan perencanaan keuangan masyarakat Indonesia ternyata masih minim. Hanya sebagian kecil saja yang mampu disiplin beranggaran. Citi Indonesia dalam penelitiannya mengungkapkan, hanya 32% masyarakat Indonesia yang mampu menetapkan anggaran dan memiliki disiplin untuk mengelola keuangan berdasarkan anggaran atau lebih singkatnya memiliki perencanaan keuangan yang baik. Selain itu, survei Citi juga mengungkapkan hanya sekira 44% masyarakat Indonesia mempunyai cadangan keuangan yang hanya cukup untuk tiga bulan ke depan dan hanya 26% masyarakat Indonesia memiliki perencanaan hari tua yang matang.
Membangun karakter masyarakat yang bijak dalam mengelola keuangan tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Namun, harus dibangun perlahan demi perlahan sehingga akan lebih kokoh. Langkah inilah yang telah dilakukan PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) selalu aktif dalam dua tahun ini mengedukasi masyarakat untuk bijak dalam mengelola keuangan dan termasuk meningkatkan literasi keuangan diberbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa hingga masyarakat pedesaan,”Sebagai penyedia jasa keuangan, kami harus melakukan literasi keuangan ke masyarakat. Dimana selama dua tahun ini, kami aktif melaksanakan mandat dari OJK dengan melakukan edukasi di banyak lapisan masyarakat,”kata Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty.
Sun Life, kata Elin, selalu membekali para agennya dengan pengetahuan yang lengkap tentang perencanaan keuangan dan selalu memotivasi mereka untuk berbagi pengetahuan dengan para nasabah. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk menjadi salah satu perusahaan asuransi yang terpercaya dengan agen yang paling disegani di Indonesia. “Kami menilai program pendidikan dan literasi keuangan merupakan tantangan terbaru bagi Sun Life untuk terus mendukung OJK dalam meningkatkan tingkat literasi keuangan di Indonesia,”ungkapnya
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad menambahlkan, dengan literasi keuangan diharapkan tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk jasa keuangan semakin meningkat dan termasuk bijak menyikapi uang dan terampil dalam mengelola keuangan untuk masa depan yang lebih baik. (bani)
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…