NERACA
Jakarta - Pertumbuhan portofolio kredit PT Qatar National Bank Indonesia Tbk mencapai 22 persen, melebihi pertumbuhan kredit nasional yang tercatat sebesar 14 hingga 16 persen. "Pertumbuhan portofolio kredit kami saat ini 22 persen atau senilai Rp3,3 triliun, prosentase tersebut di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional," kata Direktur QNB Indonesia Azhar Bin Abdul Wahab di Kompleks Perkantoran Parc SCBD, Jakarta, Jumat.
Azhar menjelaskan nilai tersebut didapat dari pertambahan portofolio yang tercatat pada 2014 berada di angka Rp15,1 triliun, lalu menjadi Rp18,4 triliun di akhir Juni 2015. Portofolio kredit bank tersebut, masih didominasi oleh pemberian kredit korporasi dan komersial yang mencapai 94 persen dari total portofolio kredit bank.
Pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 17 persen atau Rp2,8 triliun, dari Rp16,2 triliun menjadi Rp19 triliun di akhir Juni 2015. "Pertumbuhan Dana PIhak Ketiga Bank juga masih di atas rata-rata pertumbuhan simpanan nasional berkisar pada 13 hingga 15 persen," kata Azhar.
Pertumbuhan portofolio tersebut, lanjut Azhar, menjadi kontributor utama dalam meningkatkan total aset QNB Indonesia hingga 11 persen pada semester pertama tahun 2015 ini. "Pertumbuhan tersebut memberikan kontribusi penambahan aset hingga 11 persen yaitu dari Rp20,8 triliun di akhir 2014 menjadi Rp23,1 triliun diakhir Juni 2015," ujarnya.
Selain itu, QNB Indonesia juga membukukan laba sebelum pajak senilai Rp39 miliar pada enam bulan pertama di 2015 yang meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp10,3 miliar. "Pendapatan bunga bersih semester I tercatat Rp293 miliar sedangkan laba sebelum pajak Rp39 miliar, sejalan dengan pertumbuhannya," tuturnya.
Disamping itu, Bank BNB Indonesia juga melakukan pengangkatan komisaris independen baru. Hal itu merupakan bagian dari perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris, dapat memperkuat manajemen perusahaan perbankan tersebut. "Dengan bergabungnya Komisaris Independen baru dan Direktur Independen baru, dapat semakin memperkuat jajaran manajemen untuk meraih visi kami," kata Azhar bin Abdul Wahab.
Komisaris Independen QNB Indonesia yang baru tersebut adalah Djoko Sarwono yang disepakati oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilangsungkan Jumat (9/10) Jumat. Saat ini Djoko juga tercatat sebagai Presiden Komisaris di PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
"Pengalamannya sebagai regulator maupun praktisi lembaga keuangan dapat memberikan kontribusi bagi dewan komisaris dalam menjalankan fungsinya dan memberikan masukan kepada direksi demi perkembangan Bank QNB Indonesia ke depan," ujarnya.
Selain mengangkat Djoko Sarwono, pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB tersebut juga menyetujui pengunduran diri Hery Syafril dari jabatannya sebagai direktur dan penunjukkan Windiartono Tabingin sebagai Direktur Independen QNB Indonesia.
Dari hasil RUPSLB tersebut, susunan anggota direksi dan dewan komisaris QNB Indonesia menjadi seperti berikut: Direktur Utama: Andrew Duff Direktur: Azhar bin Abdul Wahab Direktur: Rusli Direktur: Lloyd Rolston Direktur: Windiartono Tabingin Direktur: Novi Mayasari Komisaris Utama: Ali Ahmed Z A Al Kuwari Komisaris Independen: Suroto Moehadji Komisaris Independen: Muhammad Anas Malla Komisaris: Grant Eric Lowen Komisaris: Muthu Chidambaram Komisaris Independen: Djoko Sarwono Perubahan struktur direksi dan dewan komisaris tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Dengan demikian, posisinya bakal berlaku efektif setelah persetujuan tersebut didapatkan," kata Azhar.
NERACA Jakarta – Manulife Syariah Indonesia secara resmi memperkenalkan Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah yang telah ditunjuk pada…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total investasi dana pensiun sukarela mencapai Rp371,40 triliun per Maret 2025, meningkat…
NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberikan fasilitas cash loan (CL) dan non-cash loan (NCL) senilai Rp700 miliar kepada…
NERACA Jakarta – Manulife Syariah Indonesia secara resmi memperkenalkan Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah yang telah ditunjuk pada…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total investasi dana pensiun sukarela mencapai Rp371,40 triliun per Maret 2025, meningkat…
NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberikan fasilitas cash loan (CL) dan non-cash loan (NCL) senilai Rp700 miliar kepada…