NERACA
Bekasi– Perkuat bisnis properti, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan membangun apartemen di Bekasi. Dimana proyek apartemen superblok tersebut, perseroan menginvestasikan dana sebesar Rp20 triliun, “Dengan ditandai ground breaking. Diharapkan, proyek investasi diatas tanah milik PP baik Bekasi dan Surabaya bisa berkembang bertahap antara 10-15 tahun,”kata Direktur Utama PTPP, Bambang Triwibowo di Bekasi (20/8).
Dijelaskan, apartemen di Bekasi akan langsung terhubung jalan layang ke tol. Mengingat pengembangan properti ini akan berlangsung sampai 11 tahun, nantinya diharapkan tahap pertama bisa menghasilkan pendapatan Rp5 triliun. Perseroan sendiri mengklaim, sejauh ini tidak menemui kendala dalam melakukan pembebasan lahan untuk membangun proyek-proyek perseroan.
Sementara Direktur Utama PT PP Properti, Galih Prahananto menambahkan, pihaknya optimis akan terserap seluruh apartemen ini. "Melengkapi pasar apartemen Bekasi seiring kendaraan bermotor melebih kecepatan infrastruktur. Ada sentra baru yang tidak di Jakarta tapi sekeliling Jakarta," ujarnya.
Dirinya menuturkan, proyek apartemen di Surabaya akan berjalan sampai lima tahun mendatang. Dimana untuk investasi tahap pertama sebesar Rp3-Rp4 triliun. Asal tahu saja, dalam rangka memperingati hari jadi PTPP ke 61, perseroan meresmikan lima megaproyek diantaranya, proyek Grand Kamala Lagoon Bekasi, Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, pabrik Pracetak di Sadang, proyek PLTU 2x7 MW Gunung Sugih di Lampung Tengah dan kantor Divisi Operasi 4 PTPP di Makassar.
Kata Corporate Secretary PT PP Taufik Hidayat, peresmian groundbreaking Grand Kamala Lagoon Bekasi dan Surabaya, maupun masing-masing proyek lain di Sadang, Lampung dan Makassar dilaksanakan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Seluruh kegiatan acara dipusatkan di Grand Kamala Lagoon Bekasi,”Selain dihadiri Menteri BUMN, juga hadir Gubernur Jawa Barat, Kajati Jawa Barat, Direksi dan Dewan Komisaris PTPP serta direksi bank-bank pendukung," ujarnya.
Grand Kamala Lagoon (GKL) merupakan proyek berkonsep superblok di Bekasi yang berdiri di atas lahan seluas 25 hektar dengan proyeksi penjualan Rp 20 triliun. Pembangunan pertama proyek ini akan dilakukan dengan membangun jembatan penghubung terlebih dahulu sebagai akses utama menuju GKL dan kawasan lain sekitarnya.
Sejak soft launching beberapa waktu lalu, presale GKL telah menembus angka 69%. Sedangkan proyek super blok PP Properti lainnya yaitu Grand Sungkono Lagoon (GSL), Surabaya yang berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar telah menembus angka penjualan sebesar 70% sejak launching pertama kali pada April 2014 lalu. Selain proyek Grand Kamala Lagoon, PT PP Properti juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik pracetak di Sadang, Jawa Barat. Pabrik pracetak ini didirikan secara bertahap, tahap pertama akan didirikan di lahan seluas 3.5 hektar. Pabrik pracetak di Sadang ini memiliki kapasitas 160.000 ton per tahun dan dalam dua tahun ke depan, PT PP akan mengembangkan sayap ke Indonesia Timur dan akan mengoperasikan sedikitnya empat pabrik di Indonesia. (bani)
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…