NERACA
Jakarta - Produsen pipa bermerek Vinilon, PT Rusli Vinilon Sakti, siap memperbesar produksinya guna memenuhi kebutuhan perpipaan di Indonesia. Dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 18 ribu ton, perusahaan fokus memproduksi dua tipe pipa, yakni Polyvinyl Chloride (PVC) dan High Density Polyethylene (HDPE), yang sering digunakan untuk berbagai proyek properti maupun infrastruktur.
“Jenis pipa Polyvinyl Chloride (PVC) dan pipa High Density Polyethylene (HDPE) adalah jenis pipa yang banyak dan sering digunakan untuk berbagai proyek properti maupun infrastruktrur yang dibangun oleh pemerintah maupun pihak swasta saat ini,” ujar Vice President Director PT Rusli Vinilon Sakti Sandy Susanto di Jakarta, Senin (26/5).
Dia melihat pertumbuhan produksi pipa di Indonesia terus meningkat, seiring pertumbuhan sektor properti dan infrastruktur. Melihat pesatnya pertumbuhan permintaan tersebut, Vinilon yang sejak 1993 telah melakukan modernisasi pabrik di atas lahan seluas lebih dari 15 hektar di jalan Narogong, Cileungsi – Bogor dan hingga kini terus meningkatkan produksi, melakukan modernisasi alat, dan mesin produksinya.
Sandy menambahkan, Vinilon juga memiliki fasilitas laboratorium pengujian quality control, sehingga Vinilon mampu melakukan berbagai pengujian penting antara lain uji tekanan (hydrostatic test), uji jatuhan (impact test), uji kuat tarik dan kemuluran (tensile & elongation test), uji ketahanan terhadap asam kuat (methylene chloride test), dan uji linyak (flattening test).
“Vinilon saat ini telah memodernkan alat dan mesin produksinya dengan menggunakan mesin yang berbasis teknologi Jerman dan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium pengujian quality control paling lengkap di Indonesia baik untuk mesin produksi pipa PVC maupun untuk pipa HDPE,” jelas Sandy.
Selain itu, Vinilon juga terus meningkatkan kemapuan dan pengetahuan pekerja dan teknisi, dengan memberikan berbagai pelatihan sehingga kualitas pipa Vinilon sesuai dengan pencapaian mutu yang ditetapkan standard nasional Indonesia, regional, hingga internasional. Hal ini terjawab dengan diperolehnya sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia), ISO (Internasional Standard Organization), JIS (Japanese Industrial Standard), STEL (TELKOM Standard), LEMIGAS, dan ISO 9001: 2008 sistem manajemen kualitas.
“Kami memiliki beberapa standardisasi dalam memproduksi pipa yakni SNI (Standar Nasional Indonesia) yang umumnya dipakai untuk distribusi jaringan air minum, lalu JIS (Japanese Industrial Standard) untuk proyek gedung bertingkat tinggi, jalan raya, dan bandara,” tandasnya. [ardi]
NERACA Jakarta – Di tengah semakin kompleksnya tantangan dunia usaha, kewirausahaan tidak lagi dipahami sekadar sebagai aktivitas berjualan atau…
NERACA Jakarta – Direktur Program dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha Rachbini menilai adanya…
NERACA Jakarta – Di tengah tantangan global dan ketidakpastian perekonomian dunia, Pemerintah Indonesia tetap optimis bahwa target pertumbuhan…
NERACA Jakarta - Perwakilan Indonesia, Indra Pradana Singawinata kembali terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Asian Productivity Organization (APO) untuk periode…
SAP Hadirkan Inovasi Business AI untuk Pekuat Perusahaan Broperasi NERACA Jakata - Dalam konferensi tahunan SAP Sapphire, SAP SE…
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menawarkan iklim investasi yang kondusif bagi para investor Thailand melalui insentif Kawasan Ekonomi Khusus…