NERACA
Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengatakan perseroan menyerap biaya pengeboran sumur minyak pengembangan di blok Malacca Strait PSC, Riau mencapai US$2,9 juta. Pengemboran tersebut dilakukan MP Malacca Strait dengan pengeboran sumur minyak pengembangan MSDC-17. Hal tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (12/5).
Perseroan melakukan tajak sumur MSDC-17 pada 20 April 2014 dengan ke dalaman 1.673 feet. Untuk memeasng dan melakukan penyemenan casing ukuran 13-3/8. Melakukan directional drilling lubang ukuran 12-1/4 dari kedalaman 1.673 hingga kedalaman 4.471.
Tahun lalu, perseroan mencatatkan penjualan besih sebesar US$807 juta, naik 23% dari tahun sebelumnya. Sementara EBITDA yang dicatatkan perseroan naik 35% menjadi sebesar US$462 pada tahun 2013. Disebutkan, peningkatan penjualan dan EBITDA yang masing-masing tercatat sebesar 23% dan 35% dari tahun sebelumnya didorong oleh dua faktor utama. Pertama, peningkatan produksi migas dari blok Kangean PSC (Jawa Timur), ONWJ PSC (Jawa Barat) Bentu PSC (Riau, Sumatera), dan Tonga PSC (Sumatera Utara). Dan yang kedua, kenaikan rata-rata harga jual gas dari aset-aset perseroan.
Adapun fokus perseroan saat ini adalah untuk meningkatkan kinerja dari blok-blok yang telah berproduksi dan mengembangkan aset gas yang baru saja diakuisisi di Mozambique, Afrika yaitu Buzi EPCC. Pada periode yang sama, dalam laporan keuangan konsolidasi perseroan, laba bersih yang dicatatkan sebesar US$170 juta.
Kenaikan laba bersih perseroan disebabkan peningkatan penghasilan yang didukung dari penjualan 10% kepemilikan perseroan di blok Masela PSC (Lautan Arafura). Pihaknya mencatat, pada Januai 2014, perseroan mengeluarkan biaya untuk kegiatan eksplorasi sekitar US$9,80 juta. Kegiatan eksplorasi dilakukan di dua wilayah yaitu Blok Bentu PSC, dan Blok Malacca Strait PSC, Riau.
Sementara otal biaya yang dikeluarkan perseroan untuk pengeboran sumur gas pengembangan segat-6 di Blok Bentu PSC sebesar US$3,88 juta. Adapun pihak yang melakukan eksplorasi di blok tersebut yaitu EMP Bentu Limited (anak usaha perseroan. Sementara untuk kegiatan eksplorasi di Blok Malacca Strait PSC, menghabiskan dana sebesar US$5,91 juta. Dana tersebut antara lain digunakan untuk pengeboran sumur minyak pengembangan MSDC-16. Adapun pihak yang melakukan eksplorasi yaitu EMP Malacca Strait.
Untuk mendukung kinerjanya, perseroan mengantongi dana pinjaman senilai US$ 90 juta seiring ditandatanganinya perjanjian pinjaman dengan Bank of New York Mellon cabang Singapura. Untuk pinjaman berdenominasi dolar ini perseroan menyebutkan telah menjaminkan sejumlah asetnya.
Direktur ENRG, Didit Hidayat Agripinanto mengatakan, penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut dilakukan pada 5 Desember 2013. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk general corporate purposes. Sejumlah aset yang dijaminkan antara lain seluruh saham ENRG di PT Tunas Harapan Perkasa (THP), PT Imbang Tata Alam dan RHI Corporation (RHI). Termasuk saham anak-anak usaha THP dan RHI.“Seluruh hak tagih yang dimiliki anak perusahaan THP dan RHI dari hasil penjualan minyak dan gas juga menjadi jaminan.” katanya. (bani)
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…