NERACA
Jakarta – Memasuki musim lebaran tahun 2014, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memproyeksikan kenaikan penumpang itu sekitar 3% dari tahun 2013 lalu atau sekitar 2.016.446 penumpang menjadi 2,043,343 penumpang. Pada musim lebaran tahun ini, KAI menampung sekitar 40 ribu penumpang per harinya yang diberangkatkan dari Jakarta.
Kepala Humas PT KAI, Sugeng Priono mengatakan masa angkutan lebaran ditetapkan selama 22 hari 10 hari sebelum lebaran, masa lebaran 2 hari dan masa setelah lebaran 10 hari. Pada hari itu KAI akan memberangkatkan sekitar 40 ribu penumpang per harinya dari Jakarta ke seluruh tujuan di Indonesia. “Kapasitasnya hanya sampai sekitar 40 ribu per hari, walaupun masih banyak orang yang ingin melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta, tapi kami saat ini baru bisa menampung sekitar itu,” kata Sugeng di Jakarta, Senin (12/5).
Dan untuk wilayah Jawa, PT KAI menyiapkan 293 rangkaian KA reguler tambahan komersial serta 14 ekonomi subsidi (PSO) dengan tempat duduk sebanyak 197.136 penumpang. “ Diperkirakan jumlah penumpang mudik kereta pada Lebaran tahun ini sekitar 4,4 juta orang. Maka dari itu, pihaknya memastikan KAI telah menyediakan 32 gerbong kereta tambahan,” imbuhnya.
Selain itu, KAI juga akan memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun ini mulai 1 Juni 2014, atau memberlakukan jadwal keberangkatan baru menggantikan gapeka 2013 yang menjadi acuan perjalanan KA sejak 1 Maret 2013 sampai 31 Mei 2014.
Faktor yang menjadi pertimbangan PT KAI memberlakukan Gapeka 2014, menurut Sugeng, adalah jalur ganda KA lintas utara Jawa wilayah Pekalongan-Surabaya Pasarturi, Prupuk-Larangan, Maja-Parung panjang, dan Duri-Tangerang yang siap dioperasikan.
Selain itu, penyesuaian jadwal perjalanan KA jarak jauh tujuan Jakarta dengan jadwal operasional KRL untuk mengakomodir kebutuhan transportasi pengguna jasa Commuter Line di peak hour. Kemudian, peningkatan kecepatan pada beberapa KA, penambahan jumlah perjalanan, dan perpanjangan relasi perjalanan beberapa KA.
Dalam Gapeka 2014, kata dia, terdapat juga penambahan jumlah KA. Sugeng mengatakan bahwa hampir seluruh KA tujuan Jakarta terjadi perubahan jadwal jam keberangkatan. Hal itu, disebabkan untuk menghindari kemacetan perjalanan KA di lintas Jabodetabek pada jam-jam sibuk.
Perubahan jadwal jam keberangkatan ketera api di tahun ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat pada transportasi yang bebas macet, aman, dan nyaman. "Menambah perjalanan kereta api itu tidak semudah seperti tambah perjalanan bus. Maka dari itu perlu perisiapan yang matang,” tukasnya. [agus]
NERACA Jakarta - Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) berpartisipasi dalam acara "Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi…
NERACA Jakarta – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta pemerintah, dalam situasi ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja saat…
NERACA Jakarta – Tingginya angka pengangguran berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Tingginya angka ini menjadi salah…
NERACA Jakarta - Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) berpartisipasi dalam acara "Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi…
NERACA Jakarta – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta pemerintah, dalam situasi ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja saat…
NERACA Jakarta – Tingginya angka pengangguran berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Tingginya angka ini menjadi salah…