Pasca IPO, Link Net Bidik Pendapatan Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta –Sempat tertunda rencana IPO PT Link Net. Kini akhirnya, perseroan memantapkan untuk segera listing di pasar modal. Linkt Net menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp1.575-Rp1.600 per lembar dengan melepas sebanyak 304.265.000 lembar saham ke publik.
Direktur PT Link Net Dicky Setiadi Moechtar mengatakan, dengan pelepasan saham sebanyak itu maka perseroan akan meraih dana dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sekitar Rp479,22-Rp486,82 miliar,”Jumlah saham yang dilepas perseroan itu merupakan saham divestasi milik induk usaha, yakni PT First Media Tbk," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, dana yang dihimpun dari IPO PT Link Net itu akan diterima induk usaha sebagai penjual yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis, seperti pengembangan layanan Iinternet, distribusi, dan ekspansi lainnya.

PT Link Net telah menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) sekaligus pembeli siaga. Per Desember 2013, First Media Tbk mengantongi 66,06% saham Link Net, sedangkan 33,94% sisanya dimiliki Asia Link Dewa Pte. Ltd. Setelah IPO, maka saham kepemilikan First Media di Link Net menjadi 56,06%.

Dicky menambahkan bahwa PT Link Net menargetkan pendapatan sebesar Rp2 triliun pada 2014 atau naik sekitar 25% jika dibandingkan pencapaian 2013 sebesar Rp1,65 triliun,”Permintaan internet masih cukup besar, kami yakin pendapatan dapat meningkat sebesar 25% tahun ini,”ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, peningkatan pendapatan juga akan diikuti oleh laba yang diperkirakan juga meningkat 25% menjadi Rp452,71 miliar dibandingkan pencapaian laba 2013 sebesar Rp362,16 miliar. Sementara Presiden Direktur Link Net Roberto Feliciano menambahkan, tercatatnya PT Link Net sebagai perusahaan terbuka maka akan meningkatkan profil perseroan dan memperkenalkan layanan terdepan kepada pasar,”Selain itu, perseroan akan lebih transparan dan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),”ujarnya.

Sedangkan Direktur Utama Ciptadana Securities Ferry Budiman Tanja mengatakan, pihaknya akan melakukan "roadshow" di pasar domestik. "Mayoritas saham Link Net akan diserap investor institusi," katanya.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,03 triliun. Kata Dicky, perusahaan harus dapat meningkatkan jumlah pelanggan, sehingga perusahaan memerlukan dana untuk menjangkau pelanggan-pelanggan baru.

Rinciannya, dana capex tahun ini akan digunakan untuk pembelian decoder serta modem. "Capexnya untuk perluas jaringan yang berarti kita akan beli setle box dan modem. Capex First Media itu berbeda dengan capex Link Net," tegas Dicky.

Lebih lanjut Dicky menjelaskan, dana capex akan diperoleh dari dana kas internal perseroan sebesar 80% sisanya 20% akan diperoleh dari pinjaman perbankan. "Dananya dari kas internal dan pinjaman bank, 80% dari internal. Kalau pinjaman perbankan kita ada perbankan dan pinjaman dari vendor financing," tuturnya.

Tercatat, dana kas internal Link Net hingga akhir tahun 2013 lalu masih sebesar Rp300 milyar. Saat ini Link Net juga masih memiliki fasilitas pinjaman perbankan sebesar Rp300 milyar dari Citibank dan BNP Parahyangan. (bani)

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…