NERACA
Surabaya – PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., memastikan proyek Tamansari Papilio yang berlokasi di Jl A Yani No. 176 – 178, Surabaya, akan selesai pembangunannya tepat waktu dan direncanakan akan diserah terimakan secara bertahap mulai Desember 2014. Tamansari Papilio merupakan proyek mixed use building yang merangkum apartemen, kondotel dan komersial.
Hal itu karena saat ini proyek Tamansari Papilio sudah memasuki tahap topping off (penutupan atap). Setelah tahapan struktur selesai, pembangunan Tamansari Papilio akan memasuki tahapan finishing. ”Kami akan menjalankan komitmen kami dan terus membangun Tamansari Papilio sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” ujar Budi Saddewa Soediro, Direktur Utama PT Wika Reaty.
Sejak di-launching pada akhir tahun 2012, Tamansari Papilio direspon sangat baik oleh pasar. Hal itu dibuktikan dengan hasil penjualan yang saat ini sudah mencapai 80%. “Target market Tamansari Papilio antara lain eksekutif muda, karyawan BUMN, swasta, pengusaha dan investor. Kami menawarkan kenyamanan hunian modern berkelas di Surabaya dengan lokasi strategis dan bernilai investasi yang tinggi dengan beragam fasilitas yang bisa menghadirkan suasana relaksasi dan rekreasi,” ujar Sigit Pramana, Manager Realty Tamansari Papilio.
Menurut Sigit, sampai saat ini profil pembeli Tamansari Papilio memiliki komposisi yang berimbang antara end user yang akan menghuni dan berinvestasi. Cara pembayaran juga masih berimbang antara cash dan KPA. “Kami menargetkan di akhir tahun ini sudah habis terjual,” ujar Sigit. Target omset penjualan Tamansari Papilio adalah sebesar Rp419 miliar. Pencapaiannya di tahun 2012 sebesar Rp 47 miliar, di tahun 2013 sebesar Rp 124 miliar dan sampai saat ini pencapaian penjualan sudah sebesar Rp 229.8 miliar.
Banyak aspek yang membuat pasar merespon sangat baik proyek Tamansari Papilio yang pembangunannya menelan investasi sebesar Rp 332 miliar. Antara lain memiliki banyak kelebihan yakni lokasinya yang sangat strategis tepat di pintu gerbang menuju kota Surabaya, hanya 15 menit dari bandara international Juanda, dekat dengan instansi pemerintahan dan dekat dengan berbagai universitas ternama di Surabaya. Terlebih akan adanya Surabaya Carnival Night Spectaculer, Dufan of East Java, Trans Studio. Proyek Tamansari Papilio juga dilengkapi beragam fasilitas pendukung antara lain Swimming Pool, Restaurant, Parking yang luas, Meeting Room, Fitness Center, SPA dan Card Access.
Tamansari Papilio dibangun di atas lahan seluas 5.384 m2 dengan luas bangunan 40.944 m2, setinggi 33 lantai plus 1 basement dan akan terdiri atas 494 unit apartemen plus 226 unit kondotel. “Operator untuk kondotel Tamansari Papilio adalah Best Western, karena operator tersebut sudah sangat berpengalaman dan berskala internasional, saat ini sudah berpengalaman dalam mengelola lebih dari 4.000 hotel di 90 negara. Tamansari Papilio merupakan hotel bintang 3 (plus), dengan memberikan Rental Guarantee ROI 16 % fixed selama 2 tahun,” ujar Sigit.
Untuk apartemen harganya dipasarkan dalam 2 tipe. Tipe Studio berukuran 19.95 m2 (semi gross), dipasarkan dengan harga saat ini Rp 400 jutaan sementara tipe 2 Bedroom berukuran 41.12 m2 ( semi gross) dipasarkan dengan harga mulai dari Rp750 jutaan. Sedangkan untuk kondotel, berukuran 32.00 m2 yang dipasarkan dengan harga mulai dari Rp880 jutaan. “Sejak dipasarkan akhir tahun 2012, harga apartemen terus naik. Tipe studio, dulu harganya Rp254 juta, sekarang sekitar Rp400 jutaan,” kata Sigit.
Melihat bagusnya respon pasar, Wika Realty berencana akan membangun proyek seperti Tamansari Papilio lagi di 2 lokasi di Surabaya. “Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang. Ke depan pasar apartemen dan kondotel di Surabaya masih sangat bagus. Kita akan bangun lagi di 2 lokasi,” kata Budi.
Target Wika Realty 2014
Tahun 2014 PT Wika Realty optimistis dapat meraih total kontrak sebesar Rp2,6 triliun, dengan target penjualan sebesar Rp1,380 triliun. PT Wika Realty telah menyiapkan investasi untuk tahun 2014 sebesar Rp600 miliar. Untuk mencapai target itu, berbagai strategi telah dipersiapkan. Antara lain, dengan akan terus memperkuat brand Tamansari.
“Kami melakukan rebranding untuk semakin memperkuat brand Tamansari dengan menonjolkan nama Tamansari dibandingkan nama proyeknya. Sehingga dengan semua proyek Wika Realty menggunakan nama depan Tamansari, harapannya konsumen selanjutnya menggunakan Tamansari dan lebih bangga tinggal di Tamansari,” ujar Budi seraya mengatakan kata Tamansari sendiri identik dengan sebuah tempat yang nyaman bagi raja-raja. Jadi saat ini semua produk Wika Realty telah menggunakan nama depan Tamansari.
Untuk mencapai target, Wika Realty juga akan akan membangun 7 proyek baru di tahun 2014. Budi memaparkan, ada 3 proyek baru di Jakarta. Proyek baru tersebut adalah proyek perkantoran di Jl DI Panjaitan (Tamansari Hive) yang dikembangkan bekerjasama dengan PT Bina Karya (Persero), di Jl Wahid Hasyim (Tamansari Parama), dan di Jl TB Simatupang (Tamansari Caraka). Selanjutnya, 1 proyek apartemen akan dikembangkan di Jl Cut Mutia, Bekasi yang bekerjasama dengan PT Balai Pustaka (Persero). Kemudian, 2 hotel dan resort di Bali yakni di kawasan Ubud (Tamansari Payangan) dan di kawasan Tanah Lot (Tamansari Gangga). Lalu di Yogyakarta, apartemen dan kondotel di Jl Palagan Km 7.
Agar bisa terus ekspansi, Wika Realty akan go public. “Kami terus mempersiapkan untuk bisa go public tahun 2015 atau 2016,” ujar Budi. Direktur Operasi II PT Wika Realty Widyo Praseno mengatakan berbagai persiapan telah dilakukan. Selain persiapan aspek legal dan administratif, Wika Realty juga terus menambah potofolio proyek yang bisa mendatangkan reccuring income (pendapatan berulang). Lalu menambah cadangan tanah. Saat ini land bank Wika Realty seluas 210 hektar yang terdiri atas 120-130 hektar milik sendiri, sisanya milik bersama dengan partner kerjasama.
“Setelah mendapatkan dana dari go public, Wika Realty berencana untuk membangun superblok. Selain itu bersama induk perusahaan yakni PT WIKA akan melakukan ekspansi ke luar negeri, seperti ke Myanmar,” ujar Budi. Lebih lanjut Budi mengatakan, Wika Realty merasakan efek dari perlambatan properti tetapi sampai saat ini penjualan yang diraih masih sesuai target. Ke depan, Wika Realty akan lebih selektif dalam memilih segmen pasar yang dibidik dan hanya akan membangun properti di lokasi yang strategis (prime area).
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menyambut baik ketertarikan Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian, yang dianggap sebagai salah satu pilar…
NERACA Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad untuk terus memacu pembangunan industri petrokimia dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar domestik yang…
NERACA Jakarta – Pemerintah terus berupaya mewujudkan arah kebijakan hilirisasi industri berbasis potensi komoditas dari sumber daya alam di berbagai…
NERACA Jakarta – Rendang adalah salah satu jenis produk olahan makanan yang populer di Indonesia bahkan hingga dunia. Industri penghasil rendang memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sehingga dapat…
NERACA Jakarta – Menanggapi pemberitaan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) di Panasonic Holdings, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri…