NERACA
Jakarta – Guna memuluskan target perseroan untuk pembiayaan kendaraan bermotor tahun ini sebesar Rp 6 triliun, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) terus memperkuat likuiditas dan salah satunya dengan rencana menerbitkan surat utang atau obligasi pertamanya senilai Rp 600 miliar.
Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Zacharia mengatakan, perseroan rencananya akan menerbitkan obligasi pertamanya pada kuartal kedua tahun ini, “Obligasi yang akan kita terbitkan, nantinya untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, saat ini perseroan masih menunggu kondisi pasar dengan adanya Pemilu tahun ini. Pendanaan dari obligasi dinilai opsi yang lebih baik dari pinjaman perbankan yang saat ini memberatkan dengan bunga pinjaman yang naik signifikan di akhir tahun lalu.
Hal ini disebutnya akan menjadi strategi perseroan untuk menjaga pertumbuhan positif di tahun ini mengingat persaingan bisnis yang semakin sengit.”Kami akan mengeluarkan obligasi pertama di tahun ini. Kalau kondisinya bagus, di semester berikutnya bisa kami terbitkan lagi,”ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kenaikan bunga pinjaman bank di tahun lalu cukup memberatkan karena baru terasa di tahun ini. Dengan demikian dipastikan tahun ini pihaknya akan menaikkan bunga kreditnya ke konsumen untuk mengimbangi suku bunga bank. Kenaikan tersebut diakuinya otomatis menggerus margin perseroan,”Karena itu tahun ini kami akan lakukan efisiensi karena margin mulai tergerus. Pertumbuhan juga tidak akan agresif demi menjaga pertumbuhan," ujarnya.
Pendanaan tahun ini disebutnya masih didominasi dengan joint financing bersama induk usahanya Bank BII atau sebesar 70% dan juga didukung dari pinjaman perbankan. Target rata-rata pertumbuhan perseroan tahun ini sekitar 9-10% juga berlaku untuk penjualan sepeda motor dari proyeksi tahun lalu yang sebesar 530 ribu unit. Dari jumlah tersebut diperkirakan komposisinya 70% untuk pembiayaan unit baru sedangkan sisanya untuk motor bekas atau sama seperti tahun lalu.
Tahun lalu pencapaian positif dicatat perseroan dengan pengelolaaan kualitas aset yang semakin membaik dan implementasi praktik manajemen risiko yang hati-hati. Perseroan menghasilkan peningkatan yang signifikan pada laba sebelum pajak (stand alone) dari Rp28,1 miliar per Desember 2012 menjadi Rp89,3 miliar per 2013 dengan total pembiayaan roda dua stabil pada Rp8,7 triliun sehubungan strategi induk usaha yang melakukan penyeimbangan kembali portofolio roda empat dan roda dua pada 2013. Kredit bermasalah (NPL gross) dari portofolio kredit WOM tercatat turun menjadi 2,85% per 31 Desember 2013 dari 3,16% tahun lalu dan NPL net naik tipis menjadi 1,52 % dari 1,46% tahun lalu. (bani)
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…