Produksi Buah Terkendala Belum Adanya Perkebunan Skala Besar - Konsumsi Masyarakat Naik, Demand Buah Tumbuh 15 % Per Tahun

NERACA

Jakarta - Permintaan buah-buahan secara nasional dalam lima tahun terakhir diperkirakan mengalami pertumbuhan berkisar 12-15% per tahun. Pertumbuhan permintaan buah-buahan di dalam negeri tersebut seiring dengan naiknya tingkat konsumsi buah di masyarakat.

“Kenaikan pendapatan dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan merupakan pendorong peningkatan permintaan buah-buahan,” kata Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, dalam obrolan santai gemari buah-buahan Indonesia yang digelar Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor, di Jakarta, Senin.

Menurut Bayu, pola konsumsi buah-buahan di dalam negeri yakni untuk konsumsi rumah tangga atau buah meja dan pemenuhan sehari-hari aspek kesehatan. Buah yang dikonsumsi untuk buah meja tersebut berupa pisang, jeruk, apel, pepayan, salak dan pir.

Dia menambahkan, pangsa konsumsi buah untuk rumah tangga saat ini mencapai 35-40% dari total konsumsi buah-buahan nasional. Sementara konsumsi hotel, restoran dan katering yang mencapai 20% dari konsumsi buah nasional umumnya meliputi pepaya, semangka, melon, nenas dan alpukat.

“Konsumsi buah untuk industri baru mencapai 30%. Buah ini diserap oleh industri jus, minuman dan lain-lain jenisnya seperti jeruk, apel, mangga dan jambu,” jelasnya.

Sementara itu konsumsi buah musiman atau eksotik yakni untuk acara atau musim tertentu hanya 10%. “Konsumsi buah ini umumnya buah yang hanya ada secara musiman seperti mangga, durin, buah naga, sawo dan rambutan,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Bayu juga mengungkap, selama ini upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan permintaan buah-buahan terutama untuk memenuhi pasar internasional masih terkendala musim sehingga tak mampu memproduksi secara kontinyu.

“Padahal permintaan buah-buahan di pasar dunia tidak mengenal musim dan menuntut pasokan yang stabil,” tutur dia.

Bayu menyebut, Cina mampu memasok pasar buah dunia karena negara tersebut terdiri dari dua bagian yakni utara dan selatan sehingga musim panen buah berbeda. “Kondisi tersebut membuat Cina mampu memasok pasar buah dunia secara kontinyu sepanjang tahun,” imbuhnya.

Buah Impor

Wamentan juga menuturkan, volume impor buah untuk kebutuhan dalam negeri sebenarnya masih sangat kecil jika dibandingkan produksi nasional yakni hanya 3,5% pada 2010.

Menurut dia, tahun lalu produksi buah nasional mencapai 19,03 juta ton sedangkan impor hanya sebanyak 667 ribu ton. Sementara ekspor buah Indonesia baru sebesar 276 ribu ton.

Ekspor buah nasional terdiri dari manggis, nanas, mangga dan rambutan yang umumnya tergantung musim.

Perkebunan Buah

Di tempat yang sama, Bayu juga memaparkan, salah satu kendala Indonesia dalam meningkatkan produksi komoditas hortikultura ini karena belum adanya perkebunan buah-buahan dalam skala luas. Selama ini produksi buah petani jumlahnya kecil-kecil dan tersebar di berbagai titik. “Kita tak punya perkebunan buah secara jujur, kita hanya punya batang buah oleh para petani,” katanya.

Selain menjadi kendala dalam mendongkrak produksi buah-buahan nasional, lanjutnya, kondisi tersebut juga mempengaruhi pada peningkatan kualitas produk hortikultura itu. Hal itu membuat buah Indonesia kurang memiliki daya saing dibanding produk komoditas dari mancanegara.

Masalah lain yang dihadapi buah-buahan nasional, sambung Bayu, adalah sangat beragamnya produk buah-buahan Indonesia, sehingga tak fokus menggarap potensinya secara maksimal.

Ia mencontohkan Thailand, sebelumnya ada 60 jenis durian, namun atas kebijakan rajanya, maka pemerintah menebang semua pohon duriannya kecuali untuk tujuh jenis yang dianggap unggul. "Memang butuh ketegasan untuk melakukan itu," ucapnya.

Masalah lainnya adalah buah lokal belum banyak memiliki merek yang kuat, bahkan dalam beberapa jenis buah lokal cenderung mengekor dengan merek buah impor.

Padahal, tambahnya, buah lokal sudah memiliki merek kuat seperti pisang barangan, rambutan papiah, alpukat garut dan lain-lain.

Wamentan mengungkapkan, 95% dari pepaya Bangkok sebenarnya dihasilkan di Indonesia kemudian 70% pepaya Hawai di hasilkan di tanah air. “Karena image-nya positif maka nama itu yang keluar. Untuk itu manajemen merek untuk buah lokal yang harus ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut dia, dari masalah itu semua kuncinya adalah Research and Development atau penelitian dan pengembangan.

Buah lokal

Sementara itu untuk meningkatkan konsumsi buah lokal Himpunan Alumni IPB menggelar kampanye "Gemari Buah Lokal" dengan kegiatan jalan dan sepeda santai di Jakarta pada 10 Juli 2011.

Ketua Panitia Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan, pada acara tersebut akan dibagikan 20 ribu bibit buah-buahan dan disediakan 100 gerobak berisi buah-buahan lokal.

"Kita juga akan mengusulkan kepada pemerintah agar ditetapkan Hari Buah Nasional serta memanfaatkan buah-buah lokal untuk konsumsi pada acara-acara resmi pemerintah/kenegaraan," katanya.

BERITA TERKAIT

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD  Jakarta - Di jantung salah satu lapangan migas Indonesia, PT Pertamina…

Argentina Tertarik Investasi Pertanian di Indonesia

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menyambut baik ketertarikan Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian, yang dianggap sebagai salah satu pilar…

Industri Sawit Menuju Transformasi Digital

NERACA Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD  Jakarta - Di jantung salah satu lapangan migas Indonesia, PT Pertamina…

Argentina Tertarik Investasi Pertanian di Indonesia

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menyambut baik ketertarikan Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian, yang dianggap sebagai salah satu pilar…

Industri Sawit Menuju Transformasi Digital

NERACA Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional…