Walaupun pemainnya sudah banyak, asalkan bisnis perlengkapan sekolah digarap dengan strategi bisnis yang mumpuni, bisnis tetap menggiurkan. Tak heran, momen kenaikan kelas dan tahun ajaran baru ini menjadi lahan subur bagi para pedagang tetap atau musiman untuk mendulang rezeki.
NERACA
Jelang memasuki tahun ajaran baru, para orangtua mulai sibuk memikirkan sekolah anak-anaknya. Mulai dari memikirkan biaya pendaftaran masuk ke sekolah baru hingga biaya untuk perlengkapan anak-anak mereka bersekolah. Tak heran itu seringkali membuat orangtua pusing.
Apalagi bagi mereka yang memiliki anak yang naik peringkat dari tingkat SD ke SMP, SMP ke SMA, SMA ke Perguruan Tinggi. Pasalnya, biaya yang mereka keluarkan akan membengkak karena mereka tak hanya memikirkan untuk bagaimana caranya membeli perlengkapan sekolah, tetapi juga memikirkan pendaftaran ke SD, SMP, SMA, dan juga Perguruan Tinggi.
“Mulai saat ini pra orantua mulai sibuk memikirkan sekolah anak mereka. Apalagi para orangtua seperti saya, saya memiliki 4 orang anak, anak saya yang paling kecil barus aja lulus SD yang satu lulus SMP dan yang satu lagi mau kuliah, tak terbayang berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya sekolah mereka,” jawab Suharyana kepada Neraca beberapa hari lalu.
Memang, di satu pihak masa penerimaan siswa baru menjadi masalah para orangtua, apalagi untuk orangtua seperti Suharyana. tetapi, kondisinya berbalik 100 persen bagi para pedagang perlengkapan sekolah.
Bagi mereka, masa penerimaan siswa baru adalah masa-masa paling tepat bagi mereka untuk mendulang banyak rezeki dari penjualan perlengkapan sekolah seperti seragam, buku tulis, tas dan perlengkapan sekolah lainnya.
Seperti Bukhori misalnya, pelaku usaha konveksi ini biasanya menproduksi pakaian jadi anak-anak, tetapi mendekati tahun ajaran baru dia mulai beralih membuat seragam sekolah, musli dari SD, SMP dan SMA. Menurut dia, saat seperti itu merupakan saat yang paling tepat memperoleh untung.
“Biasanya, saya memproduksi celana jeans anak-anak, tetapi seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ajaran baru yang sedang tren adalah seragam, makanya selain membuat celana anak-anak saya juga memproduksi seragam sekolah,” sebut dia di konveksinya dibilangan Kebon Jeruk Jakarta barat.
Ya, peluang ini memang tak hanya dimanfaatkan para pedagang tetap yang memang biasa menjual dagangan mereka. Seperti di beberapa pusat perbelanjaan, kini mulai muncul pedagang dadakan menjajakan yang menjajakan buku tulis serta perlengkapan perlengkapan lainnya.
Ya, seperti tahun-tahun sebelumnya para pedagang dadakan ini kerap mewarnai pusat-pusat perbelanjaan yang ada dan menjajakan dagangan mereka. Sebab untuk memulai bisnis ini tidaklah sulit, asalkan ada modal serta kemampuan memasarkan produk. Usaha ini sudah dapat berjalan dengan baik.
Tak heran kalau para jika para ibu rumah tangga juga melirik bisnis ini, mereka yang bermodal sedikit biasanya membuka gerai di rumah mereka, bahkan tak sedikit dari mereka tanpa memiliki gerai artinya mereka menjual semua peralatan yang dibutuhkan berdasarkan pesanan konsumen.
“Saya kan biasa menunggu anak saya sekolah, dan saat menunggu saya tawarkan beberapa contoh perlengkapan sekolah kepada ibu-ibu yang juga menunggu anak-anak mereka di sekolah. Setelah ada pesanan baru saya belikan untuk mereka,” tegas Tuti, salah satu ibu rumah tangga yang mengaku menjual buku tulsi berdasarkan pesanan.
Pusat grosir
Biasanya, para pedagang seperti Tuti melakukan pembelian perlengkapan sekolah di pusat-pusat grosir penyedia perlengkapan sekolah. Jika tidak, rasanya harga yang ditawarkan tak akan mampu bersaing.
Nah, kalau Anda berminat berjualan alat tulis sekolah, Anda yang tinggal di Jakarta bisa berbelanja di Pasar Pagi Asemka. Untuk Anda yang tinggal di kota lain cari saja pusat-pusat grosir perlengkapan alat sekolah. Misalnya, untuk warga Bandung, semua itu bisa diperoleh di pasar Cibadak.
Agar dapat sukses, sebaiknya Anda fokus menjual satu produk tertentu. Misalnya fokus menjual buku tulis, atau fokus menjual tas sekolah saja, atau fokus menjual seragam sekolah. Semuanya kembali kepada Anda sendiri serta kesiapan modal dan segmen pasar yang dibidik. Ingin mencoba bukan?
NERACA Jakarta - PT Delifru Utama Indonesia ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin kopi asal Italia, La…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…
NERACA Jakarta - Saat ini, inovasi bukan lagi menjadi pilihan namun sudah menjadi kunci utama di tengah dinamika pasar.…
NERACA Jakarta - PT Delifru Utama Indonesia ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin kopi asal Italia, La…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…
NERACA Jakarta - Saat ini, inovasi bukan lagi menjadi pilihan namun sudah menjadi kunci utama di tengah dinamika pasar.…