Istilah hacker rasanya telah akrab di telinga kita, utamanya bagi masyarakat yang akrab dengan dunia teknologi atau komputer. Hacker sendiri menurut orang awam identik dengan pelanggar hukum yang melakukan kejahatan di dunia maya.
Misalnya pembobolan rekening bank secara online, mengambil data-data pribadi yang rahasia atau kejahatan lainnya yang berhubungan dengan dunia teknologi informasi. Padahal itu adalah sebutan yang salah. Hal ini diperparah dengan gambaran dalam film-film yang menyatakan bahwa seorang hacker melakukan kejahatannya dengan menyusup kepada komputer orang lain dan melakukan kekacauan dan perusakan data.
Bila mengenal lebih dalam, sebenarnya ini adalah pengertian yang salah kaprah. Hacker sendiri adalah orang yang bekerja untuk mengembangkan program-program komputer, baik secara independent maupun dipekerjakan pada suatu perusahaan. Tugas hacker adalah mencari kelemahan dari suatu sistem yang dibangun oleh programmer sehingga program atau aplikasi yang dibuat bisa menjadi lebih baik.
Sedangkan orang yang melakukan kejahatan di bidang teknologi informasi itu disebut cracker. Istilah ini bagi sebagian orang tidak penting, padahal sebenarnya sangat penting. Istilah yang salah kaprah ini banyak mengakibatkan kerugian secara moral.
Tidak banyak yang mengetahui, istilah hacker sendiri mulai muncul pada sekitar tahun 1960-an dan pertama kali digunakan oleh mahasiswa Tech Model Railroad Club yang bekerja di sebuah laboratorium di Massachussets Intitut of Technology. Istilah ini digunakan untuk menyebut orang yang ahli dalam bidang pemrograman dan bisa menghasilkan program yang lebih baik dari program sebelumnya, dan kemudian istilah ini kemudian populer di kalangan masyarakat dan menyebut orang-orang yang ahli dalam pemrograman komputer dengans ebutan hacker.
Memiliki visi dan misi yang berbeda tentu saja membuat hacker dan cracker tidak akan bisa akur. Oleh karena itu banyak hacker yang bekerja sebagai konsultan keamanan atau divisi khusus yang melawan serangan cracker. Umumnya hacker yang bekerja pada perusahaan adalah mantan cracker yang sudah menyadari bahwa apa yang menjadi tindakannya adalah tidak benar. Tidak semua cracker melakukan penyerangan karena motif eknomi, terkadang juga karena alasan ideologis, seperti yang dilakukan oleh grup hacker yang bernama Anonymous baru-baru ini. Mereka menghancurkan banyak situs porno, bahkan mencuri dana dari bank untuk disumbangkan kepada masyarakat miskin.
Anonymous adalah kelompok "Hacktivis" yang dibentuk pada 2003 silam. Selain itu, Anonymous juga dikenal sebagai Aktivis Anti-Illuminati. Para anggotanya dapat dibedakan di depan publik dengan mengenakan topeng Guy Fawkes atau yang biasa dikenal V for Vendetta. Di 2012, Majalah Time memasukkan nama "Anonymous" sebagai salah satu kelompok yang paling berpengaruh di dunia.
NERACA Jakarta – PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) mengumumkan kolaborasi strategis dengan eMudhra, pakar teknologi keamanan siber global, untuk menjawab…
NERACA Jakarta - Pemerintah resmi mengumumkan kebijakan baru mengenai pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM) yang akan berkaitan dengan…
NERACA Jakarta - Searce, perusahaan konsultan teknologi modern yang didukung oleh AI dan para engineer handal, telah dinobatkan sebagai…
NERACA Jakarta – PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) mengumumkan kolaborasi strategis dengan eMudhra, pakar teknologi keamanan siber global, untuk menjawab…
NERACA Jakarta - Pemerintah resmi mengumumkan kebijakan baru mengenai pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM) yang akan berkaitan dengan…
NERACA Jakarta - Searce, perusahaan konsultan teknologi modern yang didukung oleh AI dan para engineer handal, telah dinobatkan sebagai…