Danantara Mengokohkan Masa Depan Investasi Nasional

 

Oleh: Andika Pratama, Pemerhati Ekonomi Pembangunan  

 

Indonesia saat ini berada dalam momentum penting untuk menata arah masa depan perekonomian nasional melalui peningkatan investasi strategis. Dalam lanskap global yang semakin kompleks dan kompetitif, kemampuan suatu negara untuk menghadirkan ekosistem investasi yang tangguh menjadi penentu utama daya saing jangka panjang. Di tengah kebutuhan akan transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi babak baru yang menjanjikan dalam perjalanan pembangunan ekonomi nasional.

Danantara hadir bukan sekadar sebagai lembaga pengelola aset negara, melainkan sebagai arsitek strategis yang dirancang untuk menjembatani potensi ekonomi dalam negeri dengan kebutuhan dan kepercayaan investor global. Diibaratkan sebagai gelandang tengah dalam sepak bola, Danantara menjadi penyuplai peluang dan struktur investasi yang matang, agar dunia usaha sebagai ujung tombak dapat mencetak gol pembangunan ekonomi yang nyata. Peran ini menjadi krusial, terutama mengingat besarnya kebutuhan investasi Indonesia di masa depan.

Berdasarkan estimasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia membutuhkan suntikan investasi sebesar Rp 13.500 triliun dalam lima tahun mendatang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun. Angka ini jauh melampaui realisasi investasi pada periode 2019–2024 yang mencapai sekitar Rp 5.800 triliun. Maka, diperlukan lonjakan kepercayaan investor .yang semakin nyata dapat diwujudkan melalui peningkatan kapasitas yang telah dibangun oleh Indonesia, terutama melalui Danantara.

Peran Danantara tidak berdiri sendiri. Seperti yang ditunjukkan dalam pertemuan antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan jajaran Danantara, semangat kolaboratif menjadi fondasi utama. Apindo melihat Danantara sebagai katalis sinergi yang tidak hanya menghadirkan modal, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang konkret bagi ekonomi nasional. Ini tercermin dalam semangat Indonesia Incorporated—di mana dunia usaha dan negara berjalan seiring, tidak semata mencari keuntungan, tetapi juga memperkuat struktur sosial-ekonomi bangsa secara adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Dalam diskusi strategis tersebut, Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani menegaskan bahwa ekonomi Indonesia harus dibangun di atas semangat kekeluargaan, tidak boleh meninggalkan pelaku usaha kecil maupun masyarakat luas. Dunia usaha yang terorganisasi dan didukung oleh institusi seperti Danantara dapat bersama-sama membangun ketahanan ekonomi yang berlapis dan tangguh. Investasi bukan hanya soal angka, melainkan tentang keberlanjutan, nilai tambah, dan dampak riil bagi masyarakat.

Komitmen Danantara untuk memperkuat peran Indonesia dalam peta investasi global juga terlihat dalam langkah diplomasi ekonomi yang digalang bersama mitra internasional. Dalam kunjungan strategis ke Beijing, Danantara menggandeng sejumlah institusi keuangan besar dari Tiongkok untuk menjajaki kolaborasi investasi jangka panjang. Pertemuan dengan China Investment Corporation (CIC), State Development and Investment Corporation (SDIC), dan China International Trust and Investment Corporation (CITIC) menandai potensi kerja sama konkret di sektor-sektor vital seperti infrastruktur, kesehatan, teknologi, energi terbarukan, dan sumber daya alam.

Lebih dari sekadar menandatangani nota kesepahaman, kerja sama ini membuka peluang untuk pembentukan dana investasi bersama, kolaborasi pengelolaan aset, dan partisipasi dalam forum internasional seperti Belt and Road Bankers Roundtable. Ini menunjukkan bahwa Indonesia melalui Danantara bukan hanya siap menerima investasi, tetapi juga siap menjadi mitra setara dalam arsitektur keuangan global. Di sinilah reputasi dan kredibilitas menjadi penting, dan Danantara perlahan membangun keduanya dengan konsistensi dan transparansi.

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir menegaskan bahwa membangun ketahanan ekonomi tidak bisa hanya dibebankan kepada negara atau pelaku usaha secara terpisah. Keduanya harus berkolaborasi erat dalam menyusun strategi, mengelola risiko, dan menjawab tantangan global. Pandu menekankan bahwa peran Danantara adalah menciptakan ruang strategis yang sehat bagi investasi berkualitas, sementara dunia usaha menjadi penggerak utamanya. Kolaborasi ini akan melahirkan simbiosis yang menguntungkan seluruh pihak—dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat luas.

Penting untuk disadari bahwa kehadiran Danantara bukan sekadar instrumen fiskal, melainkan simbol kebangkitan model baru pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan aset mendekati US$ 1 triliun yang dikelola, Danantara menyampaikan pesan bahwa Indonesia tidak lagi sekadar menjadi target pasar investasi global, tetapi siap menjadi kekuatan ekonomi dunia yang mampu mengelola kekayaannya secara mandiri, profesional, dan visioner.

Ke depan, keberhasilan Danantara akan sangat ditentukan oleh kemampuannya menjaga integritas, tata kelola yang baik, dan keberpihakan terhadap pembangunan inklusif. Investasi yang dikelola harus berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas nasional, dan penguatan daya saing sektor-sektor strategis. Jika misi ini tercapai, maka Indonesia akan memasuki era baru di mana pertumbuhan ekonomi tidak lagi bergantung pada konsumsi jangka pendek, melainkan ditopang oleh fondasi investasi produktif yang berkelanjutan.

Melalui Danantara, Indonesia menegaskan diri sebagai negara yang siap bertransformasi menjadi pusat gravitasi ekonomi regional bahkan global. Kolaborasi erat antara negara dan dunia usaha menjadi kunci, dan setiap langkah strategis yang diambil hari ini akan menentukan posisi Indonesia di masa depan. Danantara bukan sekadar nama baru dalam kebijakan investasi, tetapi representasi dari semangat baru menuju Indonesia yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.

BERITA TERKAIT

Mewaspadai Modus Baru Judi Daring yang Makin Licik

  Oleh: Luna Sintia Nanda, Pemerhati Sosial Budaya  Fenomena Judi Daring di Indonesia kini memasuki babak baru yang semakin meresahkan.…

Kolaborasi Strategis China dan Danantara Dorong Investasi Hijau Indonesia

    Oleh : Benny Alvian, Pengamat Investasi dan Industri     China tengah menjajaki peluang kerja sama strategis dengan…

Apresiasi Langkah Pemerintah Berikan Diskon Tarif Listrik

    Oleh: Bara Winatha, Pengamat Sosial dan Kemasyarakatan   Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui…

BERITA LAINNYA DI Opini

Mewaspadai Modus Baru Judi Daring yang Makin Licik

  Oleh: Luna Sintia Nanda, Pemerhati Sosial Budaya  Fenomena Judi Daring di Indonesia kini memasuki babak baru yang semakin meresahkan.…

Kolaborasi Strategis China dan Danantara Dorong Investasi Hijau Indonesia

    Oleh : Benny Alvian, Pengamat Investasi dan Industri     China tengah menjajaki peluang kerja sama strategis dengan…

Danantara Mengokohkan Masa Depan Investasi Nasional

  Oleh: Andika Pratama, Pemerhati Ekonomi Pembangunan     Indonesia saat ini berada dalam momentum penting untuk menata arah masa…