Catatkan Penjualan Rp154,7 Miliar - ASCL Optimis Bisnis Mobil Bekas Tumbuh

NERACA 

Jakarta – PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) optimis bisnis mobil bekas dapat tumbuh tahun ini. Optimisme tersebut semakin menguat seiring keberhasilan ASLC melalui Caroline.id mencatatkan penjualan lebih dari 900 unit kendaraan pada kuartal pertama, dengan total nilai sebesar Rp154,7 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, penjualan kendaraan bekas melalui Caroline.id tersebut menyumbang hingga 70% dari seluruh pendapatan emiten perdagangan otomotif omnichannel di bidang penjualan ritel mobil bekas (Caroline.id), bisnis lelang (JBA) serta bisnis gadai (MotoGadai) ini.  Kuatnya geliat bisnis mobil bekas juga terlihat pada bisnis lelang Perseroan yang dikelola JBA.

Dimana jumlah unit yang terjual via lelang untuk kendaraan roda dua dan roda empat mencapai 29,8 ribu unit. JBA yang didukung infrastruktur, jaringan, dan ekosistem bisnis yang kuat ini menguasai sekitar 40% pangsa pasar nasional."Dengan pemantauan kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan, kami optimistis bisnis mobil bekas perseroan akan mencatat pertumbuhan yang semakin baik tahun ini, seiring tren peningkatan permintaan yang masih terus berlangsung. ASLC akan terus memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas melalui Caroline.id, JBA, dan MotoGadai guna menjaga dan meningkatkan capaian positif yang telah diraih,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra.

Secara keseluruhan, pada kuartal pertama 2025, ASLC membukukan pendapatan Rp222,5 miliar, meningkat 21,4% dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun 2024.  Adapun laba bersih  tercatat sebesar Rp13,7 miliar. Sementara itu, untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham, ASLC berencana membeli kembali (buyback) saham serta melaksanakan Management and Employee Stock Option Program (MESOP) atau Program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan.

Rencana buyback saham senilai Rp50 miliar tersebut akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akan dilakukan pada tanggal 17 Juni 2025. Rencananya, perseroan akan diberi keleluasaan untuk melaksanakan Pembelian Kembali Saham dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan terhitung setelah tanggal diperolehnya persetujuan dalam RUPST. “Program buyback ini diharapkan akan dapat membawa harga saham ASLC ke posisi yang mencerminkan nilai fundamental perseroan. Adapun program MESOP merupakan bagian dari cara ASLC memberi insentif kepada manajemen dan karyawan sehingga bisa memiliki saham perseroan,”kata Jany Candra.

BERITA TERKAIT

DPK diatas Rp5M BNI Naik 16%, Kontribusi Positif Layanan Emerald

Neraca, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuktikan kemampuannya dalam menjaga Dana Pihak Ketiga (DPK) salah satunya dari…

UMKM Pengharum Ruangan dari Enceng Gondok

UMKM Pengharum Ruangan dari Enceng Gondok Anggota Kelompok Anak Kreatif untuk Bangsa (Ankubas) membuat pengharum ruangan dari enceng gondok di…

PENGESAHAN RUPTL PT PLN

PENGESAHAN RUPTL PT PLN : Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu (kiri), dan…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

DPK diatas Rp5M BNI Naik 16%, Kontribusi Positif Layanan Emerald

Neraca, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuktikan kemampuannya dalam menjaga Dana Pihak Ketiga (DPK) salah satunya dari…

UMKM Pengharum Ruangan dari Enceng Gondok

UMKM Pengharum Ruangan dari Enceng Gondok Anggota Kelompok Anak Kreatif untuk Bangsa (Ankubas) membuat pengharum ruangan dari enceng gondok di…

PENGESAHAN RUPTL PT PLN

PENGESAHAN RUPTL PT PLN : Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu (kiri), dan…