Danantara Ungkap Empat Tahap Pengelolaan BUMN Lewat Holding Operasional

 

 

NERACA

Jakarta – Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria​​​​​​ mengungkapkan saat ini Holding Operasional Danantara tengah melakukan proses restrukturisasi pengelolaan BUMN melalui empat tahap, dimulai dari business fundamental review. “Yang pertama adalah kita sedang melakukan business fundamental review, kita me-review keseluruhan daripada 888 (entitas) BUMN kita,” kata Dony dalam acara “Outlook Ekonomi DPR” di Jakarta, Selasa (20/5).

Lebih lanjut, Dony menjelaskan bahwa Danantara melakukan reprofiling dan turnaround bisnis pada perusahaan-perusahaan BUMN. Tahap business fundamental review ini diharapkan bisa rampung pada Oktober tahun ini.

Tahap selanjutnya, Danantara akan membangun matriks industri. Dony mengingatkan, selama ini masing-masing perusahaan BUMN membangun konglomerasinya sendiri misalnya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang memiliki anak perusahaan dengan cakupan berbagai sektor yang tidak hanya terkait bisnis telekomunikasi.

Selain itu, sebagai contoh, terdapat sektor logistik, asuransi, hingga perhotelan dengan skala kecil-kecil yang tersebar di berbagai perusahaan BUMN. Maka setelah matriks dikeluarkan, Dony mengatakan bahwa Danantara akan melakukan bisnis konsolidasi.

“Bisnis konsolidasi ini kita lakukan akan selesai dalam 1-2 tahun ke depan. Akan terjadi lebih dari 350-an merger dan akuisisi yang akan kita lakukan. Sehingga nanti kita akan punya perusahaan yang skalanya menjadi besar,” kata dia.

Melalui konsolidasi tersebut, diharapkan Indonesia memiliki perusahaan berskala besar sehingga memiliki tingkat daya saing yang baik dan kuat serta dapat menjadi pemain di tingkat global. “Ini akan terjadi dari 888 perusahaan (entitas BUMN). Kita harapkan ini akan menjadi kurang dari 200 perusahaan yang skalanya menjadi begitu besar dan memiliki kemampuan daya kompetisi yang kuat,” ujar Dony.

Tahap ketiga, yang dilakukan Holding Operasional paralel dengan tahap kedua, yakni menulis ulang roadmap dari masing-masing perusahaan BUMN. Dalam hal ini termasuk menentukan KPI-nya, melihat bisnis modelnya, menentukan revenue stream dan revenue parameter-nya, dan sebagainya.

Terakhir, tahap keempat yaitu value creation. Dengan seluruh proses ini, ujar Dony, maka akan terjadi efisiensi di dalam pengelolaan BUMN. Menurutnya, dampak tidak langsungnya juga akan sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Jadi ini proses yang sangat luar biasa daripada pembentukan Danantara secara esensial. Bahwa ke depannya, BUMN-BUMN kita tentu akan menjadi perusahaan-perusahaan yang sehat, perusahaan-perusahaan yang mampu berkompetisi dengan baik dan juga memberikan nilai tambah kepada pembangunan Indonesia ke depan,” kata Dony.

BERITA TERKAIT

SAP Hadirkan Inovasi Business AI untuk Perkuat Operasional Perusahaan

  SAP Hadirkan Inovasi Business AI untuk Pekuat Perusahaan Broperasi NERACA Jakata - Dalam konferensi tahunan SAP Sapphire, SAP SE…

Indonesia Tawarkan Iklim yang Kondusif bagi Investor Thailand Lewat KEK

  NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menawarkan iklim investasi yang kondusif bagi para investor Thailand melalui insentif Kawasan Ekonomi Khusus…

Bappenas Dorong Penguatan Strategi Pembiayaan Infrastruktur yang Inovatif

  NERACA Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong penguatan strategi pembiayaan inovatif untuk memenuhi kebutuhan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

SAP Hadirkan Inovasi Business AI untuk Perkuat Operasional Perusahaan

  SAP Hadirkan Inovasi Business AI untuk Pekuat Perusahaan Broperasi NERACA Jakata - Dalam konferensi tahunan SAP Sapphire, SAP SE…

Indonesia Tawarkan Iklim yang Kondusif bagi Investor Thailand Lewat KEK

  NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menawarkan iklim investasi yang kondusif bagi para investor Thailand melalui insentif Kawasan Ekonomi Khusus…

Bappenas Dorong Penguatan Strategi Pembiayaan Infrastruktur yang Inovatif

  NERACA Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong penguatan strategi pembiayaan inovatif untuk memenuhi kebutuhan…