Koreksi IHSG Lebih Dipengaruhi Kondisi Pasar

NERACA

Jakarta – Kembali terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG) lebih dalam pada perdagangan Senin (24/3) awal pekan kemarin, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto lebih dipengaruhi oleh dinamika pasar."Ya kita lihat aja perkembangan pasar, namanya market ada dinamika daily atau harian," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Namun menyinggung apakah ada faktor pengaruh dari susunan kepengurusan pejabat Danantara yang diumumkan, dirinya tidak menjawab. Sebagaimana diketahui, pada perdagangan sesi I, Senin (24/3), IHSG sedang mengalami tekanan dengan koreksi 143,96 poin atau 2,30% ke posisi 6.114,22.

Pengamat sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan potensi IHSG untuk rebound masih ada, apabila investor mendapatkan sinyal positif dari kebijakan ekonomi dan stabilitas politik Indonesia."Investor akan sangat memperhatikan langkah-langkah pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan yang ada agar kepercayaan pasar dapat kembali pulih," terang Hendra.

Dia menjelaskan bahwa penurunan IHSG mencerminkan adanya ketidakpastian yang terjadi di pasar modal Indonesia yang dipengaruhi oleh beragam faktor dari tingkat domestik maupun global. Selain faktor musiman dan koreksi saham-saham besar, lanjutnya, sentimen negatif terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin diperburuk dengan penurunan penerimaan pajak dan tingkat konsumsi masyarakat yang menurun.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa daya beli masyarakat semakin melemah, yang berpotensi berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)."Investor pun lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, sehingga menyebabkan pasar cenderung bergerak lebih rendah," ujar Hendra.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, koreksi signifikan juga disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang melambat, termasuk penurunan daya beli dan meningkatnya PHK, sehingga memperburuk sentimen pasar. Disampaikannya, rilis kebijakan ekonomi seperti hasil konferensi pers Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Himbara akan dapat mempengaruhi arah pasar saham dalam beberapa waktu ke depan."Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800," ujar Hendra.

Dia menyebut perkembangan pasar saham akan sangat bergantung pada respons pelaku pasar terhadap pengumuman yang akan datang, serta kondisi ekonomi domestik dan global. 

 

BERITA TERKAIT

Potensi Kerugian Sekitar Rp 1 Triliun - KPK Didesak Usut Korupsi BPD Kaltim-Kaltara

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…

Laba Bersih PT Timah Melesat Tajam 295%

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…

Penjualan Buyung Poetra Terkoreksi 27,0%

NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’,  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)  mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Potensi Kerugian Sekitar Rp 1 Triliun - KPK Didesak Usut Korupsi BPD Kaltim-Kaltara

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…

Laba Bersih PT Timah Melesat Tajam 295%

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…

Penjualan Buyung Poetra Terkoreksi 27,0%

NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’,  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)  mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…