Yupi Indo Jelly Gum Patok Harga IPO Rp2.390

NERACA

Jakarta - Produsen permen kembang gula, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) mematok harga dalam melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) sebesar Rp2.390 per saham atau batas tengah dari rentang harga bookbuilding Rp2.100—Rp2.500 per saham. Alhasil, nilai IPO Yupi Indo Jelly berpotensi mencapai Rp2,04 triliun.  Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Yupi akan menawarkan 854.448.900 saham atau mencapai 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 per saham. Saham yang ditawarkan itu terdiri atas 256.334.700 saham baru atau 3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan sebanyak 598.114.200 saham adalah divestasi milik PT Sweets Indonesia, yang setara dengan 7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Sebelumnya, dalam penawaran awal atau bookbuilding YUPI menawarkan harga saham perdana atau harga IPO di kisaran Rp2.100 hingga Rp2.500 per saham. Dengan harga Rp2.390 per saham, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham YUPI adalah sebesar Rp2.042.132.871.000 atau Rp2,04 triliun. Jumlah itu terdiri atas Rp612,69 miliar penawaran umum atas saham baru dan Rp1,42 triliun dari penawaran umum atas saham divestasi. 

Rencananya, seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan dialokasikan untuk belanja modal dan modal kerja. Perinciannya, sekitar 72% akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur. Total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp437,5 miliar, dengan target operasional paling cepat pada 2026. Sekitar 28% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk ekspansi bisnis, baik ke pasar internasional maupun domestik. 

Penggunaan modal itu mencakup berbagai aspek, termasuk perpanjangan jangka waktu pembayaran kepada distributor, pengadaan bahan baku serta proses produksi untuk menjaga kelancaran operasional dan ketersediaan stok, serta penambahan tenaga kerja guna mendukung pertumbuhan bisnis.  Sementara itu, dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham milik pemegang saham penjual senilai Rp1,42 triliun akan menjadi milik PT Sweets Indonesia.

Masa penawaran umum saham YUPI berlangsung pada 19-21 Maret 2025. Setelah itu dilanjutkan dengan penjatahan pada 21 Maret, distribusi elektronik pada 24 Maret, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2025. IPO Yupi Indo Jelly Gum ditangani oleh PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi efek. Total saham YUPI yang akan dicatatkan mencapai 8.544.488.700 sehingga kapitalisasi pasar YUPI mencapai Rp20,42 triliun.

 

 

BERITA TERKAIT

Sengketa Jam Tangan Rp80 Miliar - Kuasa Hukum Kirim Surat ke Richard Mille dan Kedubes Swiss

CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…