Laba Bersih PANR Melesat Tajam 431,29%

NERACA

Jakarta -Sepanjang tahun 2024, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mencatat kinerja keuangan solid dengan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp335,33 miliar (Rp244 per saham), meroket 431,29% jika dibandingkan Rp63,12 miliar (Rp53 per saham) pada tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Emiten di bidang industri pariwisata dan biro perjalanan ini juga membukukan pendapatan bersih mencapai Rp3,09 triliun pada 2024, tumbuh 8,23% dari Rp2,85 triliun pada periode sama tahun 2023. Sebesar Rp1,75 triliun  (50,18%) pendapatan PANR dari perjalanan wisata (Inbound dan Outbound). Sedangkan Rp1,34 triliun (38,62%) dari penjualan tiket pesawat (non-keagenan dan keagenan), dan lainnya sekitar Rp356 miliar.

Selain pendapatan, perseroan juga memperoleh selisih atas penarikan kembali investasi saham sebesar Rp273,79 miliar pada 2024, dari sebelumnya tidak ada. PANR juga mencatat bagian atas laba neto entitas asosiasi sebesar Rp30,29 miliar dan laba selisih kurs mata uang asing sebesar Rp10,06 miliar pada tahun 2024.

Total aset PANR per Desember 2024 sebesar Rp2,19 triliun, meningkat 34,3% dari Rp1,64 triliun per Desember 2023. Adapun jumlah kewajiban dan ekuitas PANR per Desember 2024, masing-masing Rp990 miliar dan Rp1,2 triliun. Sekedar informasi, PT Panorama Sentrawisata Tbk adalah emiten yang bergerak di bidang industri pariwisata. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1995, dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998.

Perseroan kemudian melakukan IPO (initial public offering) pada tahun 2001. Perusahaan dan anak perusahaannya merupakan bagian dari Panorama Group. Perseroan mengaku optimis tahun ini mampu membukukan pertumbuhan bisnis double digit. Apalagi tren wisata di awal tahun 2025 masih menunjukkan adanya peningkatan.

AB Sadewa, Corporate Secretary PANR seperti dikutip Kontan pernah bilang, secara umum tren wisata outbound masih bergerak ke destinasi populer seperti Jepang, Korea Selatan hingga Eropa."Yang tertarik ke Eropa Timur juga sudah mulai banyak. Lalu, untuk destinasi favorit di region Asia Tenggara, Vietnam juga sedang happening. Daerah Sapa di Vietnam sedang ngetop," paparnya.

PANR menuturkan untuk destinasi wisata inbound masih didukung dari volume penerbangan. Perseroan mencatat bahwa pesawat terbesar ada di Cengkareng atau Ngurah Rai, Denpasar sehingga destinasi inbound tercatat masih tinggi di daerah tersebut. Untuk tujuan inbound ke Cengkareng, Jakarta, biasanya dilakukan bagi corporate travelers untuk tujuan berbisnis. Sementara itu, bagi pengunjung ke Denpasar, Bli motifnya memang berlibur.

Secara bisnis keseluruhan, PANR melihat adanya pertumbuhan sebesar 15% di awal tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, pertumbuhan ini dilihat berdasarkan destinasi yang diinginkan oleh wisatawan."Jika melihat Bali, maka pertumbuhannya relatif stabil. Tapi kalau yang stagnan itu Lombok, walaupun ada Mandalika. Lalu daerah Toba juga kami melihat antusiasmenya tidak terlalu tinggi. Ini dilihat berdasarkan sisi pasar kami ya yang mainstream," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…