Sumber Tani Agung Catat Laba Rp1,28 Triliun

NERACA

Jakarta – Di tahun 2024, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,28 triliun  (Rp118 per saham, melonjak 88,04% jika dibandingkan Rp681,88 miliar (Rp63 per saham) pada tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sementara penjualan bersih STAA  tumbuh 21,83% jadi Rp6,43 triliun pada 2024, dari Rp5,28 triliun pada periode sama 2023. Mayoritas penjualan STAA sepanjang tahun 2024 didominasi oleh produk minyak sawit yakni Rp5,08 triliun atau sekitar 78,95% dari total penjualan Perseroan. Sementara produk minyak inti sawit menyumbang Rp939,72 miliar (14,59%), serta inti sawit sebesar Rp246,72 miliar (3,83%), dan produk lainnya Rp176 miliar.

Seiring penjualan, beban pokok penjualan STAA  juga naik sebesar 9,86% jadi Rp4,25 triliun pada 2024, dari Rp3,87 triliun 2023. Namun, Laba kotor Perseroan melejit 54,96% jadi Rp2,18 triliun pada 2024, dari Rp1,41 triliun pada tahun 2023. Di sisi lain, beban penjualan dan pemasaran STAA  meningkat 12,28% jadi Rp266,81 miliar, dari Rp237,61 miliar pada tahun 2023. Adapun beban umum dan administrasi naik 2,23% jadi Rp197,39 miliar, dari sebelumnya rp193,08 miliar.

Kendati beban operasi naik, laba usaha perusahaan perkebunan kelapa sawit  dengan aset Rp8,08 triliun per Desember 2024 itu melambung 77,56% menjadi Rp1,86 triliun pada 2024, jika dibandingkan Rp1,05 triliun pada tahun 2023. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1970 di Medan, Sumatera Utara. Ini adalah perusahaan induk dari grup perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan 13 anak perusahaan.

Saat ini, perseroan dan entitas anak telah mengakuisisi lebih dari 42.000 hektar perkebunan kelapa sawit, yang terdiri dari 13 perkebunan kelapa sawit, 9 pabrik kelapa sawit, 1 fasilitas penggilingan inti, dan 1 pabrik ekstraksi pelarut di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Di samping itu, perseroan juga memiliki beberapa proyek besar berupa pembangunan pabrik CPO ke-10 di Kalimantan Tengah, sehingga kapasitas PMKS meningkat menjadi 495 ton/jam. Selain itu, pembangunan refinery di Lubuk Gaung Dumai dengan kapasitas 2.000 ton per hari juga segera berproduksi secara komersial di 2025 dan peningkatan kapasitas Kernel Crushing Plant di Tebing Tinggi menjadi 600 ton per hari

 

 

 

BERITA TERKAIT

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…