NERACA
Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, PhD melakukan tinjauan ke salah satu pabrik milik produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) guna memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan industri dalam menyediakan produk yang aman bagi masyarakat.
“Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk melihat supply chain, praktik manufaktur, dan proses monitoring di pabrik Danone. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kolaborasi terkait program Makan Bergizi Gratis dan pendampingan UMKM, mengingat di Indonesia terdapat 64 juta UMKM, namun baru 60 ribu yang terdaftar,” kata Taruna dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Antara, kemarin.
Dalam kunjungannya ke salah satu pabrik produsen air minum dalam kemasan (AMDK) di Sentul, Jawa Barat pada Senin (2/12), Taruna menjelaskan keadaan ekonomi global dan nasional saat ini membutuhkan kolaborasi yang nyata antara pelaku industri dan pemerintah.
Menurut data yang ia miliki, saat ini kondisi ekonomi secara global sangat bervariasi. Pertumbuhan Indonesia sekitar 5,6 persen, sementara pertumbuhan ekonomi global sekitar 2,5 persen.
“Oleh karena itu, kondisi Indonesia melalui Astacita Prabowo-Gibran difokuskan pada kemandirian pangan, pentingnya energi terbarukan, hilirisasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Kami berharap, Danone dapat berpartisipasi dan berkontribusi mendukung program-program pemerintah,” ujarnya.
CEO Danone SN Indonesia Lee Meng Thoong mengatakan semua produk yang diproduksi oleh pihaknya telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM, termasuk sertifikasi halal dari BPJPH atau LPPOM MUI.
Ia juga menyampaikan perusahaan terus berupaya menyebarkan kebaikan melalui pangan dan membangun model pertumbuhan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan.
Danone SN Indonesia juga mendukung berbagai inisiatif keberlanjutan, termasuk Gerakan Bersama Cegah Stunting dan program uji coba makan bergizi melalui program ‘Makan Bergizi Generasi Maju’ untuk anak-anak PAUD, TK, dan SD yang dilakukan pada September hingga Desember 2024 di Yogyakarta.
Program ini meliputi pemberian makan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat, edukasi gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), program minim sampah yang mendukung konsep zero waste, serta pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat.
Dalam kunjungan itu, sejumlah program turut dibahas seperti pemberdayaan UMKM melalui program Orang Tua Angkat (OTA) dan program Makan Bergizi Generasi Maju, yang merupakan uji coba penyediaan makanan bergizi lengkap dengan susu bubuk fortifikasi yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Sekedar informasi, kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetika dan alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern, industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang sangat besar mencakup berbagai produk dengan yang sangat luas. Ant
NERACA Jakarta - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional, untuk itu pelaku UMKM harus…
NERACA Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam melindungi dan memberdayakan Pekerja…
NERACA Jakarta - Ombudsman menekankan pentingnya reformasi dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk menjamin mutu dan akuntabilitas pendidikan…
NERACA Jakarta - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional, untuk itu pelaku UMKM harus…
NERACA Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam melindungi dan memberdayakan Pekerja…
NERACA Jakarta - Ombudsman menekankan pentingnya reformasi dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk menjamin mutu dan akuntabilitas pendidikan…