Hadapi Transisi Besar Industri Asuransi - Asuransi Bintang Siap Terapkan PSAK 117 di 2025

Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan penuh dalam menghadapi transisi besar industri asuransi menuju penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK 117 pada 1 Januari 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Presiden Direktur Asuransi Bintang, Hastanto Sri Margi Widodo menyampaikan bahwa penerapan PSAK 117 telah dilakukan secara paralel sepanjang 2024, melibatkan penyelarasan aspek teknologi, operasional, dan sumber daya manusia. "Melalui portofolio cleansing and runs off dengan konsekuensi penurunan produksi premi pada 2024, kami berhasil menekan dampak penurunan ekuitas dalam jumlah yang sangat minim sebesar Rp5,2 miliar di kuartal ketiga tahun 2024,"ujarnya.

Dalam proses tersebut, perusahaan juga berhasil menekan dampak penurunan ekuitas dari minus Rp37 miliar pada 2023 menjadi hanya minus Rp5,2 miliar pada kuartal III/2024. Widodo menjelaskan bahwa transisi dan validasi infrastruktur PSAK 117 mengubah cara pengakuan pendapatan perusahaan asuransi, dari pengakuan premi nasabah menjadi pendapatan margin kontrak jasa asuransi (Contractual Service Margin/CSM).

Sejak awal 2024, Asuransi Bintang telah menjalankan parallel run PSAK 104 dan PSAK 117 untuk memastikan kesiapan penuh menjelang transisi tersebut. "Sepanjang periode parallel run pada 2024, infrastruktur penunjang PSAK 117 telah bekerja dengan baik, ditunjukkan dengan penyampaian laporan keuangan proforma kuartal I, II, dan III PSAK 117 kepada OJK lebih awal dari batas waktu yang ditetapkan," kata Widodo.

Widodo juga menambahkan bahwa langkah-langkah strategis telah dilakukan untuk menyelaraskan operasional perusahaan dengan standar PSAK 117, seperti: Mengukur performa menggunakan besaran CSM sejak kuartal I/2024 dan menghapus pengukuran berdasarkan premi pada kuartal IV/2024. Mengaitkan pembayaran variable pay (15% dari gaji pegawai) kepada pencapaian CSM. Mengembangkan model statistik, optimalisasi produk, dan portofolio untuk mitigasi dampak transisi. Menerapkan Activity-Based Costing (ABC) dalam penyusunan rencana bisnis PSAK 117. Kemudian mengembangkan monitoring tools dan dasbor performa berbasis PSAK 117.

Disampaikannya pula, hasil validasi langkah strategis yang telah diterapkan, seperti portofolio cleansing, penerapan KPI progresif, dan efisiensi berbasis Activity-Based Costing (ABC), berhasil memastikan konsistensi laporan keuangan berbasis PSAK 117 untuk OJK. Selain itu, strategi tersebut juga mendukung Asuransi Bintang dalam memenuhi persyaratan ekuitas sebesar Rp250 miliar pada 2026, di mana ekuitas perusahaan  Rp407 triliun per November 2024.

Lebih lanjut, Asuransi Bintang juga telah menyusun rencana bisnis 2025 menggunakan platform PSAK 117, meskipun laporan kepada OJK pada November 2024 masih berbasis PSAK 104. "Dengan penerapan teknologi Stochastic Processes Simulation dan model risiko lima tahun, Activity-Based Costing dalam rencana kerja 2025 memungkinkan realisasi alokasi biaya aktif diturunkan melalui peningkatan efisiensi aktivitas," kata Widodo.

Perusahaan pun akan menyederhanakan KPI dari 87 indikator menjadi hanya dua KPI berbasis PSAK 117, yang terintegrasi dengan variable pay dan variable expenses. "Kami memastikan bahwa kegagalan pemenuhan margin memiliki konsekuensi, tidak hanya pada cabang terkait, tetapi juga kepada unit pelayanan,"ujarnya.

BERITA TERKAIT

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Angkut Bijih Nikel di Sulawesi Tenggara - Transcoal Pacific Kantongi Kontrak US$183 Juta

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…

Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,91 Triliun

NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…

Operasikan Pabrik Baru - Buyung Poetra Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…