NERACA
Jakarta -Ramaikan pasar IPO di pasar modal, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) tengah mempersiapkan dua perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu yang akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) adalah PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), yang bergerak di bidang asuransi gaya hidup berbasis teknologi.
Direktur Investment Banking PT Reliance Sekuritas, Andrew Gunawan seperti dikutip stockwatch.idmengungkapkan, dua perusahaan yang sedang dipersiapkan untuk IPO. “Satu dari sektor asuransi digital, yaitu YOII, dan satu lagi perusahaan jasa pendidikan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut Andrew, dalam IPO ini YOII akan melepas 412.087.500 lembar saham. Itu setara dengan maksimal 12,03% dari modal ditempatkan. “Dengan harga penawaran Rp100-Rp110 per saham, kami berharap IPO ini bisa mengumpulkan dana segar hingga Rp45,32 miliar,” jelas Andrew.
Masa penawaran awal untuk IPO YOII dimulai pada 10 hingga 18 Desember 2024, dengan perkiraan tanggal efektif pada 20 Desember 2024. Penawaran umum perdana dijadwalkan pada 24 hingga 30 Desember 2024. Adapun pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia diharapkan pada 3 Januari 2025. Selain YOII, Reliance Sekuritas juga tengah mempersiapkan IPO perusahaan kedua yang bergerak di bidang pendidikan dan berlokasi di Medan, Sumatera Utara.
Walaupun belum banyak informasi yang dapat dibuka, Andrew berharap seluruh dokumen bisa selesai pada akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025. Dengan begitu, IPO bisa berjalan sesuai rencana dan perusahaan tersebut dapat terdaftar di BEI pada Februari 2025.
Namun, ia belum bisa mengungkapkan detail mengenai besaran dana yang akan dihimpun dalam IPO tersebut. Pihaknya masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. “Proses IPO untuk perusahaan Medan ini sedang melengkapi dokumen yang diminta. Kami harap bisa selesai bulan ini atau awal Januari, sehingga listing bisa pada Februari 2025,” tambah Andrew.
Selain dua perusahaan tersebut, Andrew juga menyebut ada potensi IPO lainnya tahun depan. Salah satunya adalah perusahaan air minum yang beroperasi di luar Pulau Jawa. Perusahaan ini diperkirakan akan melantai di BEI pada akhir 2025. “Proses IPO panjang dan bisa memakan waktu hingga enam bulan. Kami pastikan perusahaan yang kami tangani benar-benar siap agar proses go public berjalan lancar,” ujar Andrew.
Andrew optimistis jumlah IPO tahun depan akan lebih banyak dibandingkan 2024. Menurutnya, IPO sedikit terhambat tahun ini akibat pergantian presiden dan pemilu. “Kalau dibandingkan tahun ini, kami sangat optimis bursa akan lebih ramai di 2025. Banyak perusahaan besar yang siap melantai, dan kami menargetkan lebih banyak pipeline IPO di tahun depan,”kata Andrew.
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…