Danai Kegiatan Umum - Petrindo Raih Fasilitas Pinjaman Rp775 Miliar

NERACA

Jakarta – Guna memenuhi keperluan ekspansi bisnisnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) meraih fasilitas kredit Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp775 miliar. Robertus Maylando Siahaan, Sekretaris Perusahaan CUAN dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pinjaman telah ditandatangani oleh para pihak pada 30 Agustus 2024. Berdasarkan perjanjian fasilitas tersebut, pinjaman BBNI ini akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2030.

Nantinya, seluruh dana pinjaman tersebut akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perseroan. Fasilitas pinjaman dari BNI tersebut menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan Perseroan. Selain itu, lanjutnya, pinjaman tersebut juga akan membantu perseroan dalam membiayai kegiatan usahanya.

Di paruh pertama 2024, CUAN membukukan laba sebesar US$29,57 juta, melonjak 163,15% jika dibandingkan US$11,23 juta pada semester I 2023. Pendapatan emiten beraset US$1,15 miliar per Juni 2024 itu melejit 348,4% jadi US$309,69 juta pada semester I 2024, dari US$69,06 juta pada periode sama tahun 2023. Pendapatan CUAN semester I 2024 berasal dari penjualan batubara sebesar US$116,20 juta. Sementara dari konstruksi dan rekayasa sebesar US$92,01 juta, penambangan US$87,42 juta, serta jasa dan lainnya US$14,05 juta.

Perseroan menjelaskan, pertumbuhan aset sebagai hasil dari akuisisi saham di PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), PT Petrosea Tbk (PTRO), melalui anak perusahaan PT Kreasi Jasa Persada (KJP), PT Borneo Bangun Banua (B3), dan PT Borneo Bangun Banua Bestari (B4)."Semua akuisisi saham ini telah dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Petrindo Jaya Kreasi per 30 Juni 2024," kata Kartika Hendrawan, Direktur CUAN

Hingga semester pertama 2024, jumlah aset yang dimiliki perseroan terdiri dari total liabilitas senilai US$ 830 juta dan total ekuitas senilai US$ 327 juta. Perseroan sendiri pernah menjelaskan, rencana transaksi yang akan dilakukan oleh KJP merupakan strategi jangka panjang grup untuk menambah aset dan memperluas jaringan usaha.

Selain itu juga sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang grup perseroan untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi. Transaksi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif dengan mengintegrasikan operasi serta memperkuat portofolio bisnis KJP dan perseroan di sektor pertambangan batu bara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur yang telah beroperasi penuh.

Disamping itu, transaksi ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan dukungan positif terhadap kinerja perseroan secara keseluruhan, serta untuk mencapai target perseroan agar terciptanya sinergi terbaik yang dapat memperkuat posisi CUAN sebagai salah satu perusahaan di bidang pertambangan yang terintegrasi di Indonesia.

Head of Research Mirae Aset, Robertus Hardy pernah bilang, secara jangka pendek saham CUAN masih prospektif seiring dengan rampungnya proses akuisisi PT Petrosea Tbk oleh CUAN. Hal itu karena investor mendapatkan kepastian dari aksi akuisisi tersebut. “Jadi kalau misalnya udah bisa bersatu dalam satu grup, harapannya kan secara operasional akan bisa dilakukan oleh PTRO, kemudian penjualan batu baranya bisa diakui oleh PTRO gitu kan,” kata Robertus. (bani)

BERITA TERKAIT

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…