Pefindo Revisi Peringkat Kapuas Prima Jadi SD

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi peringkat PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menjadi idSD dari sebelumnya idD. Pada saat bersamaan, peringkat Obligasi I/2018 yang diterbitkan PT Kapuas Prima Coal Tbk juga direvisi menjadi idCCC dari sebelumnya idD. Peringkat tersebut berlaku sejak 30 Agustus 2024 hingga 1 Oktober 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata analis Pefindo Fahrinaldi Akbar dan Kresna Wiryawan, obligor dengan peringkat idSD (Selective Default) menandakan obligor mengalami gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.“Adapun Obligor dengan peringkat idCCC saat ini rentan, dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang menguntungkan untuk memenuhi komitmen keuangannya,”ujar Farinaldi dan Kresna.

Lebih lanjut dikatakan, revisi peringkat ZINC dilakukan Pefindo setelah menindaklanjuti penyelesaian pembayaran atas cicilan pokok dan kupon obligasi sebesar total Rp 1,45 miliar yang seharusnya dibayarkan pada 13 Agustus 2024, tetapi mengalami penundaan karena ZINC tidak dapat melakukan ekspor produk konsentratnya.‘’Saat ini, Perusahaan telah mendapatkan relaksasi untuk melakukan ekspor sampai dengan Desember 2024,’’kata Fahrinaldi dan Kresna.

Peringkat perusahaan mencerminkan kondisi keuangan ZINC yang sangat lemah, paparan terhadap larangan ekspor konsentrat mineral di tengah pembangunan pabrik peleburan yang berkepanjangan, dan paparan terhadap fluktuasi harga komoditas. Risiko-risiko tersebut sebagian dimitigasi oleh cadangan dan sumber daya ZINC yang memadai.

Pefindo kata mereka, dapat meninjau kembali peringkat jika ZINC berhasil menyelesaikan permasalahan terkait kewajiban keuangan Perusahaan kepada krediturnya. Didirikan pada tahun 2005, ZINC bergerak pada bidang usaha eksplorasi dan produksi atas metal industri: seng (Zn), timbal (Pb), perak (Ag), dan juga bijih besi (Fe).

Saat ini ZINC mengoperasikan tiga blok tambang bawah tanah dengan nama Gossan, Karim, dan Ruwai di Lamandau, Kalimantan Tengah. Tercatat sebagai perusahaan terbuka pada tahun 2017, pemegang saham ZINC per 30 September 2023 adalah Sim Anthony (14,42%), Kioe Nata (12,33%), Budimulio Utomo (10,15%), PT Sarana Inti Selaras (9,78%), Haroen Soedjatmiko (9,57%), William (9,16%), dan publik (34,59%).

 

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Bogor Rilis The Ebony Residence

Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melalui unit Summarecon Bogor kembali meluncurkan produk hunian terbarunya. Terletak di lokasi yang…

XL Axiata Hibahkan 3 Juta MB Kuota Untuk Sekolah

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada dunia pendidikan, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meluncurkan gerakan donasi kuota (GDK).…

Kedawung Rencanakan Stock Split Saham

Dorong pertumbuhan likuiditas harga saham di pasar, emiten produsen peralatan rumah tangga dan kotak karton bergelombang, PT Kedawung Setia Industrial…

BERITA LAINNYA DI

Summarecon Bogor Rilis The Ebony Residence

Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melalui unit Summarecon Bogor kembali meluncurkan produk hunian terbarunya. Terletak di lokasi yang…

XL Axiata Hibahkan 3 Juta MB Kuota Untuk Sekolah

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada dunia pendidikan, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meluncurkan gerakan donasi kuota (GDK).…

Kedawung Rencanakan Stock Split Saham

Dorong pertumbuhan likuiditas harga saham di pasar, emiten produsen peralatan rumah tangga dan kotak karton bergelombang, PT Kedawung Setia Industrial…