NERACA
Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- dengan prospek stabil untuk PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS). Peringkat ini berlaku untuk periode 14 Agustus 2024 hingga 1 Agustus 2024. Sebelumnya PNBS juga memiliki peringkat yang sama untuk periode 24 Agustus 2023 hingga 1 Agustus 2024.
Direktur Utama Pefindo, Irwawati dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, peringkat tersebut dikeluarkan mengacu data dan informasi dari PNBS, serta laporan keuangan tidak diaudit per 30 Juni 2024, serta laporan keuangan audited periode 31 Desember 2023.‘’Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya,’’ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat atas PNBS tersebut dibatasi atau tidak berlaku untuk suatu efek utang tertentu yang dikeluaran perusahaan,karena tidak memperhitgungkan struktyur serta berbagai ketentuan (provision) dari efek utang dimaksud, tingkat perlindungan dan posisi klaim dari pemegangn efek utang bila emitennya mengalami likuidasi serta legalitasnya.
Disamping itu, peringkat atas perusahaan tidak memperhitungkan kemampuan penjaminpemberi asuransi, atau penyedia credit enhancement lainnya yang ikut mendukung suatu efek utang tertentu. Di paruh pertama 2024, perseroan mencatat laba bersih Rp83,93 miliar atau turun 39% dari episode sama tahun lalu sejumlah Rp138,33 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar dan dilusian turun ke level Rp2,16 dari sebelumnya Rp3,56.
Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib Rp593,86 miliar, tumbuh tipis dari edisi sama tahun lalu Rp561,22 miliar. Hak pemilik dana atas bagi hasil dana syirkah temporer Rp364,52 miliar, menanjak dari sebelumnya Rp309,35 miliar. Pendapatan administrasi Rp11,54 miliar, turun dari Rp14,11 miliar.
Pendapatan lainnya Rp46,23 miliar, melejit dari sebelumnya Rp33,88 miliar. Total pendapatan usaha lainnya Rp57,78 miliar, melesat dari posisi sama tahun lalu Rp47,99 miliar. Beban administrasi Rp56,96 miliar, bengkak dari Rp46,05 miliar. Beban pegawai Rp73,84 miliar, bertambah dari Rp70,67 miliar.
Imbalan pasca kerja Rp6,56 miliar, bengkak dari Rp2,2 miliar. Bonus wadiah Rp45,07 miliar, menanjak dari sebelumnya Rp33,55 miliar. Lainnya Rp23,21 miliar, melonjak dari sebelumnya Rp9,23 miliar. Total beban usaha lainnya Rp205,66 miliar, melonjak dari edisi sama tahun lalu Rp161,71 miliar. (bani)
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…