NERACA
Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Arkora Hydro Malili (AHM) yang merupakan anak usaha dari PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menandatangani fasilitas pembiayaan sebesar Rp223 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tomoni. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Direktur ARKO, Aldo Artoko, fasilitas pembiayaan ini tentu memiliki andil terhadap peningkatan ketahanan energi nasional berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. “Pada Juli 2024, progress dari pembangunan PLTA Tomoni sudah mencapai 6,6% dan diharapkan perkiraan COD-nya akan jatuh pada kuartal 2 tahun 2026,”ujarnya.
Disebutkan, pembiayaan ini ditujukan untuk konstruksi proyek PLTA Tomoni dengan kapasitas sebesar 10 MW (2 x 5 MW) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Fasilitas pembiayaan itu ditujukan untuk fasilitas kredit investasi serta fasilitas Interest During Construction (IDC). Jangka waktu dari fasilitas pembiayaan ini adalah 180 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian pembiayaan 15 Agustus 2024. Presiden
Dengan demikian, fasilitas pembiayaan ini tentu dapat membantu pengembangan bisnis berkelanjutan Perseroan dalam jangka panjang. “Ke depannya, kami akan terus menjaga komitmen untuk menerangi Indonesia dengan listrik berbasiskan energi bersih dengan cara terus mengembangkan semakin banyak lagi PLTA di berbagai wilayah di Indonesia,” tuturnya.
Setelah Commercial Operation Date (COD) PLTA Tomoni pada kuartal 2026, PLTA ini akan menjadi PLTA kelima di bawah ARKO dan mampu berkontribusi sekitar 22,1% dari total produksi listrik ARKO setelah PLTA Yaentu dan PLTA Kukusan beroperasi pada 3Q24 dan 3Q25 secara berurutan. Sejak tahun 2017 hingga 2023, ARKO berhasil melakukan penurunan gas rumah kaca sebanyak ±323,473 ton COâ‚‚eq.
Tahun ini, emiten yang bergerak di bidang listrik energi baru dan terbarukan ini menargetkan pendapatan sebesar Rp255,7 miliar dengan laba bersih Rp52,5 miliar. Dengan nilai ini artinya target pendapatan ARKO naik 42,86% dibandingkan tahun 2023 senilai Rp 178,98 miliar. Sedangkan target labanya naik 32,24% dibandingkan laba sepanjang tahun 2023 lalu yang berada di angka Rp 39,07 miliar.
Nicko Yosafat, Head of Investor Relations ARKO seperti dikutip Kontan pernah mengatakan, di tahun ini perseroan juga tengah menggarap beberapa proyek PLTA."Dua yang sedang dalam proses konstruksi. Yaentu, di Sulawesi Tengah dengan kapasitas 10 MW dan Kukusan, Lampung dengan 5.4 MW serta 1 yang baru saja memulai proses konstruksi yaitu di Tomoni dengan kapasitas 10 MW," ujarnya.
Sedangkan mengenai PLTA yang sudah beroperasi, Nicko mengatakan sudah terdapat 2 PLTA yang beroperasi. Yaitu Cikopo, di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW dan Tomasa, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 10 MW."Jika ditotal, contracted capacity ARKO sudah mencapai 42.8 MW dari 5 PLTA ini. Kalau total pipeline, mencapai 261.2 MW," tambahnya. (bani)
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…