NERACA
Lampung – Keberadaan konsumen cerdas turut mendukung gerakan Bangga, Beli, dan Bela Buatan Indonesia penting dalam pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga dalam hal ini diperlukan edukasi dan himbauan untuk menciptakan konsumen cerdas
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan, “sebagai konsumen yang cerdas dan kritis pasti akan memahami bahwa pilihannya menggunakan produk lokal dapat berdampak luas. Jika membeli produk lokal artinya ikut meningkatkan ekonomi masyarakat."
Lebih lanjut, Zulkifli menguraikan, daya konsumsi masyarakat merupakan pendukung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2023, realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen, konsumsi rumah tangga berkontribusi mencapai 56,6 persen atau lebih dari separuh total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sehingga dengan demikian, saat generasi muda memilih untuk mengutamakan produk lokal, secara tidak langsung mereka berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian.
“Selalu memprioritaskan penggunaan produk lokal di tengah gempuran produk impor ilegal itu penting sekali,” tegas Zulkifli.
Zulkifli menekankan, tekad untuk menjadi konsumen yang cerdas tidak akan terpisahkan dari semangat nasionalisme mencintai produk dalam negeri. Selain itu, konsumen cerdas juga perlu berdaya, yang mampu memahami hak dan kewajibannya dengan baik. Hal tersebut berlaku pada semua bentuk transaksi, baik daring maupun luring. Konsumen yang berdaya diyakini memiliki nasionalisme yang tinggi dalam berinteraksi dengan pasar dan memperjuangkan kepentingan konsumen.
Terkait hal ini, Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) menunjukkan tren positif dan signifikan dari nilai 33,70 pada 2017 menjadi 57,04 pada 2023. Diharapkan, angka tesrebut akan mengalami peningkatan signifikan.
“Menjadi konsumen berdaya artinya teliti saat bertransaksi. Lebih dulu memastikan kredibilitas penjual dan kualitas barang, misalnya ada atau tidaknya SNI (Standar Nasional Indonesia),” jelas Zulkifli.
Namun sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai akan relatif stabil di kisaran 5 persen, tetapi banyak pekerjaan rumah (PR) dan tantangan pemerintahan baru dalam lima tahun ke depan, agar target ekonomi yang lebih realistis dapat tercapai.
Menurut Tauhid, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif stabil di kisaran 5% di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kemungkinan berakhirnya era suku bunga tinggi. Harga komoditas ekspor utama pun menjadi penentu dari sisi eksternal dan global di tengah tekanan geopolitik internasional.
“Meski demikian, pekerjaan rumah dan tantangan terbesar adalah memperbaiki konsumsi masyarakat, daya saing ekspor, hingga mempertahankan keberlanjutan fiskal,” ujar Tauhid.
Tauhid menjelaskan sejumlah peluang dan tantangan yang akan dihadapi rezim baru, yang terpilih pasca Pilpres 2024. Dari sisi peluang, kondisi ekonomi global perlahan membaik. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 sebesar 3,1 persen sedangkan World Bank 2,4 persen.
Perkembangan inflasi global pun terus menurun. Di mana pada 2022 sempat mencapai 8,7 persen, dan tahun lalu 6,9 persen. Adapun pada 2024, inflasi global diproyeksi kembali menukik menjadi 5,8% dan tahun depan sekitar 4,4 persen. Peluang lainnya ketika inflasi menurun secara global adalah The Fed diperkirakan memangkas suku bunga pada semester II/2024. Dari 5,50 persen pada 2023 menjadi kisaran level 4,75-5 persen.
“Nanti suku bunga pinjaman cenderung akan semakin turun, suku bunga konsumsi turun. Ini bagi banyak negara akan happy kalau misalnya The Fed menurunkan suku bunga karena dia punya multiplier effect di sektor keuangan yang cukup besar sekali,” ujar Tauhid.
Di sisi lain, Indonesia pun dapat berharap meningkatkan ekspor empat komoditas unggulan yaitu batu bara, minyak mentah, nikel dan minyak sawit yang harganya perlahan membaik. Tauhid juga menyebut, rezim baru akan mewarisi pertumbuhan ekonomi yang cenderung stabil di mana pada 2023 sekitar 5,05 persen dan tahun ini diperkirakan mencapai 5,2 persen.
Selain itu, pemerintah Indonesia yang baru memiliki modal yang kuat dari sisi Manufacturing Purchasing Manager Index (PMI). Pada Januari 2024, PMI Manufaktur S&P Global Indonesia tercatat naik menjadi 52,9 dari Desember 2023 sebesar 52,2. Total penanaman investasi di Indonesia pun cukup baik, mencapai Rp1.418,9 triliun pada 2023, naik dari posisi 2023 sebesar Rp901 triliun. Pun demikian dengan consumer confidence index yang mencapai 125 hingga kuartal III/2023.
“Jadi ini menandakan bahwa potensi atau peluang ekonomi kita sebenarnya tidak langsung berjalan cepat,” jelas Tauhid.
Dari segi tantangan yang akan dihadapi, menurut Tauhid, tekanan global masih tetap terjadi. Harga pangan dunia masih di atas rerata harga sebelum pandemi melanda dan sulit untuk turun ke harga semula. Hal itu diperparah konflik Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel yang belum dapat diprediksi kapan berakhir sehingga mengacaukan rantai pasok.
Oleh karena itu, pemerintahan baru nanti menurut Tauhid, akan dihadapkan pada isu konsumsi rumah tangga yang tertahan. Padahal, konsumsi rumah tangga berpengaruh sekitar 58 persen sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi cerminan persoalan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
NERACA Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian akan menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan…
NERACA Padang – Luasnya perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat (Sumbar) maka Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Pemerintah Provinsi…
NERACA Osaka – Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia. Dengan lebih dari 90 persen produksi global berasal…
NERACA Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian akan menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan…
NERACA Padang – Luasnya perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat (Sumbar) maka Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Pemerintah Provinsi…
NERACA Osaka – Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia. Dengan lebih dari 90 persen produksi global berasal…