Kembalikan Kejayaan Rempah di Kancah Internasional

NERACA

Jakarta – Gemar Rempah Nusantara 2024 siap digelar pada 8-10 Agustus 2024 di The Ballroom Pondok Indah Golf Course Jakarta, untuk mendukung upaya pemerintah mengangkat kembali jalur rempah sebagai simbol kejayaan rempah Indonesia di kancah internasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan Gemar Rempah Nusantara 2024. 

“Rempah bukan hanya menjadi makanan, tapi juga bisa menjadi bahan baku untuk batik, produk-produk kosmetik, dan bisa menjadi banyak hal lain. Ini merupakan ekonomi kreatif berbasis rempah. Dan 63 persen wisatawan ke Indonesia karena kulinernya, ini juga tentu karena bumbu atau rempah Indonesia, ” kata Sandiaga. 

Direktur Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Eekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Itok Parikesit, menyampaikan bahwa Kemenparekraf akan mendukung penyelenggaraan Gemar Rempah Nusantara 2024, sebab event seperti ini akan mendorong sektor ekonomi potensial dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Kemenparekraf akan terus berkomitmen mengembangkan Indonesia Spice Up The World yang merupakan program pemerintah dan tentunya kami sangat mengapresiasi Gemar Rempah Nusantara yang telah melakukan salah satu pilar ISUTW yaitu mempromosikan bumbu atau rempah ke luar negeri, dan ke depan kami akan terus berkolaborasi, baik event atau wisata minat khusus lainnya,” kata Itok. 

Ketua Umum Asosiasi Rempah Nusantra (AKREN), Siti Nur Azizah Ma’aruf, menyampaikan Gemar Rempah Nusantara 2024 akan memperkenalkan dan melestarikan kekayaan rempah nusantara serta produk industri kreatif berbasis rempah.

“Jadi saya kira ini sangat bisa dikoneksi dengan tema besar dari program pemerintah yaitu Indonesia Spice up the World, karena ini sebetulnya affirmative action dari arahan Pak Wapres,” kata Azizah. 

Azizah menjelaskan bahwa dalam event ini juga akan ada business matching yang dihadiri oleh para buyers dari beberapa negara, seperti Uzbekistan, China, Rusia, dan Afrika. 

“Dan juga kami punya blueprint after kegiatan Gemar Rempah ini, kami ingin menyiapkan digital transformasi terkait rempah,” kata Azizah. 

Terkait rempah, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga pernah menyampaikan, strategi ekspor Indonesia saat ini fokus pada diversifikasi produk dan pasar. Dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung penuh adanya program "Spice Up the World yang bertujuan meningkatkan ekspor rempah melalui promosi  Gastronomi  Indonesia. 

"Fokus ekspor tahun adalah diversifikasi produk dan pasar. Rempah-rempah Indonesia harus diakui dunia. Itu adalah tantangan kami untuk mempromosikan rempah-rempah Indonesia melalui banyak acara," ujar Jerry.

Lebih lanjut, Jerry menyebutkan, empat strategi untuk mendorong ekspor rempah ke pasar global, yaitu pertama, terkait standar. Hal itu termasuk praktik pertanian yang baik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk.

Kedua, eksportir Indonesia harus memenuhi standar internasionaluntuk memastikan kualitas yang prima dan konsisten.Kedua, menjadi organik. Sebab, saat ini perilaku konsumen bergeser ke arah produk organik dan berkelanjutan.

"Saya percaya rempah-rempah Indonesia memiliki potensi dalam kategori organik dan berkelanjutan," kata Jerry.

Ketiga, lanjut Jerry, penjenamaan (branding). Penjenamaan diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para pelaku usaha untuk mengikuti permintaan global.

Keempat, terkait promosi, Kementerian Perdagangan memiliki 46 perwakilan dagang di kota-kota besar  dunia  yang  bertugas  mempromosikan  ekspor  Indonesia  dan  bekerja  sama  dengan  para importir dan distributor.

"Saya mengajak kita semua ikut mempromosikan dan meningkatkan kesadaran tentang indikasi Geografis  (IG).  IG  merupakan  salah  satu  komponen  penting  dalam  meningkatkan  ekspor  dan menciptakan penjenamaan. Beberapa rempah-rempah Indonesia yang sudah terdaftar IG antara lain,  lada  Muntok,  pala  Siaw,  kayu  manis  Koerintji,  vanili  Alor,  dan  masih  banyak  lagi," ajak Jerry.

Para pelaku usaha diharapkan dapatmeningkatkan produktivitasnya dan kinerja ekspor dengan menghasilkan lebih banyak produk bernilai tambah.

Sektor industri rempah-rempah yang kuat di Indonesia memerlukan kreativitas, teknologi, dan sinergi dari berbagai pihak.

 

 

BERITA TERKAIT

Ini Dia Strategi dan Rekomendasi Kebijakan Perdagangan

NERACA Makassar – Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Kementerian Perdagangan (Kemendag),  Fajarini Puntodewi menjabarkan strategi kebijakan dalam meningkatkan potensi…

Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas

NERACA Jakara – Potensi subsektor minyak dan gas (migas) Indonesia diyakini masih besar. Melihat hal tersebut maka pemerintah melakukan optimalisasi…

Kolaborasi dengan AHM - Wahana Makmur Edukasi Motor Listrik di SMK Taman Siswa

Ciptakan tenaga montir handal dan siap kerja, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) bersama dengan PT Astra Honda Motor (AHM) berikan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Ini Dia Strategi dan Rekomendasi Kebijakan Perdagangan

NERACA Makassar – Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Kementerian Perdagangan (Kemendag),  Fajarini Puntodewi menjabarkan strategi kebijakan dalam meningkatkan potensi…

Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas

NERACA Jakara – Potensi subsektor minyak dan gas (migas) Indonesia diyakini masih besar. Melihat hal tersebut maka pemerintah melakukan optimalisasi…

Kolaborasi dengan AHM - Wahana Makmur Edukasi Motor Listrik di SMK Taman Siswa

Ciptakan tenaga montir handal dan siap kerja, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) bersama dengan PT Astra Honda Motor (AHM) berikan…