Kerjasama Batavia Prosperindo - BCA Luncurkan Produk Reksa Dana BIPI

NERACA

Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas di pasar modal, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA meluncurkan reksa dana Batavia Indeks Pefindo i-Grade (BIPI). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur BCA, Haryanto T Budiman mengungkapkan, reksa dana terbaru ini merupakan buah dari kerjasama BCA dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) selaku manajer investasi. Peluncuran reksa dana BIPI di BCA juga menjadi yang pertama di perbankan. “Kehadiran reksa dana indeks terbaru ini kami harap dapat menambah opsi produk investasi bagi nasabah dan masyarakat yang berminat investasi reksa dana indeks saham,” ujarnya

Menurut Haryanto, sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan diversifikasi portofolio dalam melakukan investasi untuk meminimalisir risiko-risiko yang tidak diinginkan. Reksa dana BIPI menjadi reksa dana indeks saham kedua di BCA. “Kami menyadari minat investasi masyarakat terus tumbuh positif dan BCA hadir untuk mengakomodir kebutuhan tersebut. Pertumbuhan ini tercermin dari dana kelolaan wealth management BCA yang tumbuh lebih dari 40% (year on year/yoy) per Maret 2024,” katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur BPAM Lilis Setiadi mengatakan, reksa dana BIPI akan menempatkan investasinya pada saham-saham perusahaan yang ada dalam indeks Pefindo I-Grade. Konstituen indeks Pefindo i-Grade meliputi 30 saham yang punya peringkat investment grade dari Pefindo (idAAA hingga idBBB-), serta diseleksi berdasarkan kriteria tertentu oleh Pefindo. “Kami percaya reksa dana BIPI dapat menjadi salah satu alternatif bagi investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang dan menyukai pengelolaan yang mengikuti indeks,” ucapnya.

Sebagai informasi, nasabah BCA yang tertarik berinvestasi di reksa dana BIPI dapat membelinya lewat fitur Welma di MyBCA, dengan harga mulai dari Rp 10.000. Selain itu, pembelian juga bisa dilakukan di sejumlah kantor cabang BCA yang melayani transaksi reksa dana.

Data Market June 2024, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksadana indeks mencapai Rp11,2 triliun per akhir Juni 2024. Angka tersebut naik 5,57% secara bulanan, meskipun masih turun 13,69% sejak awal tahun (YTD). AUM reksadana indeks di akhir kuartal kedua ini juga terlihat sudah rebound 14,28% dibandingkan Rp9,8 triliun pada akhir kuartal pertama 2024.

Kemudian, secara unit penyertaan juga naik 2,09% sebulan, meski ada penurunan 8,37% sejak awal tahun. Naiknya dana kelolaan bersamaan dengan unit penyertaan dapat mengindikasikan tidak hanya kinerja aset reksadana yang naik, tetapi juga semakin banyak unit yang dibeli oleh investor.

BERITA TERKAIT

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…