GOTO Realisasikan Dana IPO Rp10,76 Triliun

NERACA

Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan realisasi penggunaan dana initial public offering (IPO) terbaru per 30 Juni 2024. Perseroan menyebutkan, realisasi penggunaan dana mencapai Rp 10,76 triliun. Sehingga masih terdapat sisa dana hasil penawaran umum Rp 2,81 triliun dari dana IPO yang berhasi di himpun sebesar Rp13,57 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani mengatakan, perseroan telah merealisasikan penggunaan dana IPO sesuai dengan komitmen perseroan yang telah dijabarkan pada prospektus IPO perseroan sehingga dana IPO digunakan untuk perseroan dan entitas-entitas anak sesuai dengan alokasi distribusi yang telah dijabarkan di prospektus perseroan.

Perseroan merinci realisasi penggunaan dana IPO, yakni untuk modal kerja GOTO Rp 3,67 triliun; penyertaan ke PT Tokopedia Rp 4,07 triliun; penyertaan ke PT Dompet Anak Bangsa Rp 2,46 triliun; penyertaan ke Velox Digital Singapore Pte Ltd Rp 274,86 miliar; penyertaan ke GoViet Technology Trading Joint Stock Rp 273,96 miliar.

Perseroan juga ingin menyampaikan kembali, lanjut RA Koesoemohadiani, saldo kas dan setara kas yang dimiliki grup perseroan pada tanggal 31 Maret 2024 yang dapat digunakan untuk kegiatan grup perseroan adalah sebesar Rp 20,3 triliun sebagaimana tercantum pada laporan keuangan konsolidasian perseroan pada tanggal dan untuk tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2024.

Saham GOTO pada perdagangan 12 Juli 2024 kemarin masih stagnan diparkir di Rp 50 alias gocap. Sejumlah 162,54 juta saham ditransaksikan, frekuensi 3.691 kali, dan nilai transaksi Rp 8,13 miliar. Semua transaksi di pasar reguler itu di harga Rp 50. Di kuartal pertama 2024, GOTO membukukan pendapatan Rp4,08 triliun, naik 22% dari pendapatan bersih di kuartal I-2023 sebesar Rp3,33 triliun.

Pencapaian pendapatan bersih itu melebihi konsensus analis yang memperkirakan GOTO berpotensi mencetak pendapatan Rp2,67 triliun pada kuartal I/2024, atau lebih rendah 19,74% secara tahunan dari pendapatan bersih Q1-2023. Hal ini berarti pendapatan GoTo berhasil melampaui hampir 2x lipat dari konsensus analis.

Sementara itu, GoTo juga mampu menurunkan rugi bersih entitas induk hingga 78% pada 3 bulan pertama tahun ini menjadi sebesar Rp861,91 miliar, membaik dari periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp3,86 triliun. Adapun rugi operasional (rugi usaha) juga membaik 76% menjadi Rp941,87 miliar dari sebelumnya rugi usaha Rp4 triliun. “Pada tahun 2023, kami telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok ,” kata Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo.

Patrick menegaskan, pada kuartal pertama 2024, perseroan telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024. “Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada  tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan,” katanya. (bani)

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…