UBC Medical Bidik Pendapatan Rp300 Miliar

NERACA

Jakarta- Tahun ini, PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) menargetkan pendapatan sebesar Rp300 miliar atau tumbuh 120% hingga 130% dibandingkan pendapatan di tahun sebelumnya. Perusahaan distributor alat kesehatan ini mengaku optimis target bakal tercapai seiring dengan prospek industri kesehatan di masa depan terutama pasca-covid 19.

Pemerintah mulai memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat Kesehatan dan reagen perseroan.

Kata Direktur Utama LABS, FX Yoshua Raintjung, pasca mencatatkan sahamnya di pasar modal akan terus dipacu pertumbuhan bisnisnya. Dimana seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan antara lain untuk biaya operasional seperti, pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku produksi, biaya pemasaran, biaya penjualan dan biaya operasional lainnya. Kami juga ada anak perusahaan yang produksi alat PCR dalam negeri. Jadi kami pasti beli bahan bakunya, mulai dari bahan baku kimia serta persediaan barang intinya itu untuk modal kerja kami,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan tercatat melepas sebanyak 700 juta lembar atau setara dengan 17,72% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp102 per lembar. Total dana yang dihimpun emiten distributor alat kesehatan ini maksimal sebesar Rp71,4 miliar. Kemudian strategi lainnya untuk mengejar pertumbuhan, lanjut FX Yoshua, pastinya dari produk yang sudah eksis akan terus dikembangkan dan tahun kemarin dengan adanya anak usaha, mulai memproduksi produk dalam negeri. 

LABS saat ini berfokus pada penyediaan alat kesehatan diagnostic in-vitro dan consumables atau reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan. Perseroan saat ini ditunjuk sebagai distributor dari produsen bioteknologi dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia.

Saat ini, LABS memiliki lebih dari 1000 pelanggan di seluruh Indonesia, termasuk Prodia, Paramita, institusi pemerintah, serta sejumlah rumah sakit swasta dan pemerintah.“Kami juga menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 20 miliar. Tetapi ini bisa bertambah,” imbuhnya.

Pada pembukaan perdagangan Rabu (10/7), saham LABS melaju 34,31% menuju level Rp137 per lembar. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka menguat pada posisi 7.283. Tercatat 189 saham naik, 95 saham melemah, dan 653 saham stagnan.

 

BERITA TERKAIT

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…