Pacu Produksi Alkes Baru - UBC Medical Bidik Pasar Timur Tengah dan Afrika

NERACA

Jakarta – Rencanakan go public di pasar modal, PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) memasang target ambisius untuk meningkatkan pendapatan dan laba hingga ratusan persen pada 2024. Target tersebut akan dicapai dengan cara menambah prinsipal, memproduksi alat kesehatan terbaru, dan meningkatkan kapasitas produksi.

Direktur Utama UBC Medical Indonesia, FX Yoshua Raintjung mengatakan, dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan. Sebab, saat ini produksi perseroan sudah mencapai 10 juta tes per tahun.“Dengan rekomendasi WHO yang telah kami peroleh, kami optimistis dapat menembus pasar internasional terutama di negara-negara Timur Tengah dan Afrika,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Calon emiten spesialis alat kesehatan diagnostik sudah memulai upaya untuk mendapatkan sertifikasi halal yang akan membuka peluang ekspor ke negara-negara muslim. Selain itu, UBC Medical Indonesia juga berencana memperluas produksinya melalui anak perusahaan yang mampu memproduksi alat kesehatan dalam negeri. Karena itu, melalui dana IPO, perseroan berharap bisa terus berkembang di pasar domestik dan ekspor. 

Terlebih, perseroan juga berniat menggnjot kapasitas produksi yang diharapkan dapat memenuhi permintaan tinggi di pasar lokal dan internasional. Indonesia sendiri memiliki lebih dari 1 juta penduduk yang menderita TBC, yang menjadikannya negara kedua di dunia dengan jumlah pasien TBC terbesar."Sebagian besar alat diagnostik TBC yang digunakan pemerintah merupakan impor. Dengan kemampuan produksi lokal kami, kini Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor," kata Yoshua.

Selain TBC, UBC Medical Indonesia juga fokus pada pencegahan kanker serviks melalui pengembangan alat tes HPV DNA yang lebih efektif daripada pap smear. "Kami ingin memastikan, produk-produk kesehatan yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan kondisi lokal," tegasnya.

Maka dari itu, perseroan berencana terus mengembangkan produk diagnostik molekular, yang kini menjadi fokus pemerintah dalam menangani berbagai penyakit. "Di Indonesia, masih sedikit perusahaan yang mampu memproduksi alat kesehatan diagnostik secara lokal. Kami bangga menjadi yang pertama dalam memproduksi tes cepat molekular dan berkomitmen untuk terus mengembangkan alat kesehatan lainnya," tambahnya.

Keunggulan utama UBC Medical Indonesia terletak pada kemampuannya memproduksi alat kesehatan berteknologi tinggi secara lokal dengan harga yang lebih terjangkau. Menurut Yoshua, banyak orang Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri karena perbedaan kualitas tata laksana diagnostik. Untuk itu, melalui produksi lokal, perseroan akan dapat menyediakan alat tes diagnostik berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.

BERITA TERKAIT

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…